Kepedulian di Tengah Musibah: Bantuan bagi Korban Kebakaran di Gang Asoka, Tanjung Balai Karimun

Jurnalis : Calvin (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Calvin, Wais Al Kharny (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

Puing-puing sisa kebakaran yang menghanguskan dua rumah warga di Gang Asoka, Meral, Tanjung Balai Karimun. Kebakaran ini juga menimbulkan korban jiwa.

Musibah kebakaran yang melanda kawasan padat penduduk di Gang Asoka, Kelurahan Baran, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, pada Jumat, 20 Juni 2025, meninggalkan duka mendalam. Dua rumah hangus dilalap api dalam kejadian yang berlangsung sekitar pukul 18.00 WIB. Suasana mencekam, kepanikan warga, hingga jatuhnya korban jiwa membuat peristiwa ini bukan sekadar kebakaran biasa, melainkan sebuah panggilan kemanusiaan untuk bersama-sama membantu meringankan beban para korban.

Kebakaran bermula saat asap terlihat menjelang waktu Magrib. Dalam hitungan menit, api membesar dan melahap dua rumah di gang sempit tersebut. Letaknya yang berada di lingkungan padat penduduk membuat proses evakuasi dan pemadaman menjadi sulit. Petugas pemadam kebakaran bersama warga bahu-membahu memadamkan api, menggunakan mobil pemadam dan peralatan seadanya seperti ember dan selang air.

Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengunjungi lokasi kebakaran di Gang Asoka, Meral, pada Minggu, 22 Juni 2025, untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada keluarga korban.

Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun memberikan bantuan berupa santunan tunai, pemberian perhatian, serta pelunasan biaya rumah sakit bagi para korban kebakaran.

Tragisnya, satu orang penghuni rumah terjebak di dalam bangunan dan ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa saat proses evakuasi berlangsung. “Dari belakang ada yang teriak-teriak, ‘Bu Dewi, Bu Dewi, Pak, Pak. Kebakaran’,” tutur Ashari Ramli, saksi mata sekaligus salah satu korban yang rumahnya turut terbakar. Dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca, Dewi Yana mengenang saat-saat kehilangan orang terkasih. “Kenapa tidak ada saya waktu itu untuk selamatkan, tarik dia gitu,” ucapnya sambil menangis sedih.

Dua hari pascakejadian, tepatnya pada 22 Juni 2025, relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun hadir di tengah keluarga yang tertimpa musibah. Bantuan yang diberikan tak hanya berupa santunan uang tunai, tetapi juga perhatian serta bantuan biaya rumah sakit bagi salah satu korban yang terluka.

Salah satu korban kebakaran merasa terharu saat menerima bantuan dari relawan Tzu Chi. Selain bantuan materi, relawan juga memberikan perhatian agar warga tetap kuat dan tabah menghadapi musibah ini.

Dewi Yana, salah satu korban kebakaran di Gang Asoka, Meral, tak kuasa menahan kesedihan saat mengenang penyesalannya karena tak sempat menyelamatkan kakaknya yang terjebak dalam api dan meninggal dunia.

Kepedulian terhadap sesama menjadi landasan gerak para relawan Tzu Chi dalam merespon setiap musibah. Tak lama setelah kebakaran terjadi, para relawan segera menghimpun informasi mengenai kondisi para korban. Melalui kerja sama dengan Dinas Sosial, relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengetahui bahwa salah satu keluarga terdampak mengalami kesulitan melunasi biaya perawatan di rumah sakit. Menyadari kebutuhan mendesak ini, relawan pun segera berkoordinasi untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan.

“Tzu Chi terdorong oleh semangat kemanusiaan dan nilai-nilai cinta kasih universal yang menjadi fondasi misi kami. Saat mengetahui kabar kebakaran ini, kami langsung mencari tahu kondisinya. Keesokan harinya, saya dihubungi Pak Wahyu dari dinas sosial. Beliau menceritakan tentang keluarga yang kesulitan membayar biaya rumah sakit. Saya berdiskusi dengan tim amal dan memutuskan untuk membantu melunasi biaya tersebut,” ungkap Sukmawati, Ketua Harian Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.

Selain bantuan medis, Tzu Chi juga memberikan dukungan berupa uang tunai kepada dua keluarga yang terdampak. Santunan ini diharapkan dapat membantu para korban memenuhi kebutuhan mendesak di tengah kondisi darurat.

Ashari Ramli (53), salah satu korban kebakaran di Gang Asoka, Meral, terharu menerima bantuan dari relawan Tzu Chi. Musibah ini bukan hanya soal kehilangan harta benda, tetapi juga tentang perjuangan untuk bangkit kembali. Kehadiran relawan membawa secercah harapan di tengah kesulitan.

Bagi para korban, musibah ini bukan hanya tentang kehilangan harta benda, tetapi juga perjuangan untuk bangkit dari keterpurukan. Kehadiran relawan Tzu Chi membawa secercah harapan di tengah kesulitan yang mereka hadapi. Rasa haru dan syukur pun tak bisa disembunyikan oleh Ashari Ramli (53), salah satu korban yang menerima bantuan.

“Sangat-sangat bersyukur telah diberikan bantuan dari Tzu Chi. Bersyukur dan alhamdulillah, semoga dapat membantu kami sampai selesai (pulih kembali),” ucap Ashari Ramli penuh haru.

Melalui aksi nyata dan ketulusan hati, relawan Tzu Chi membuktikan bahwa cinta kasih sejati hadir dalam bentuk kepedulian terhadap sesama—terutama di saat-saat paling sulit. Semoga keluarga yang terdampak diberi kekuatan untuk bangkit dan menjalani hari-hari ke depan dengan penuh harapan.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Meringankan Duka Korban Kebakaran di Simprug, Jakarta Selatan

Meringankan Duka Korban Kebakaran di Simprug, Jakarta Selatan

02 September 2022

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat (Xie Li Selatan) memberikan 170 paket bantuan kepada korban musibah kebakaran di Jl. Simprug Golf II, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Meringankan Beban Warga Kampung Muhur

Meringankan Beban Warga Kampung Muhur

01 September 2023

Musibah kebakaran di Kampung Muhur pada Selasa (22/8/23) menggerakkan relawan Tzu Chi di Kutai Barat meringankan beban 57 KK warga terdampak. Relawan menyalurkan bantuan sembako, pakaian layak pakai, dan juga dukungan logistik dapur umum.

Kepedulian di Tengah Musibah: Bantuan bagi Korban Kebakaran di Gang Asoka, Tanjung Balai Karimun

Kepedulian di Tengah Musibah: Bantuan bagi Korban Kebakaran di Gang Asoka, Tanjung Balai Karimun

26 Juni 2025

Kebakaran di Gang Asoka, Karimun, meninggalkan duka mendalam. Relawan Tzu Chi hadir memberikan bantuan medis dan santunan untuk meringankan beban korban.

Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -