Kerjasama yang Baik Demi Cikal Bakal Masa Depan Bangsa yang Handal

Jurnalis : Christine Desyliana ( He Qi Barat 1), Fotografer : Christine Desyliana ( He Qi Barat 1)

Murid-murid bersama wali kelas dan guru pendamping sedang bekerjasama merapikan semua mainan ke kotak mainan.

“Dalam berhubungan dengan sesama hendaknya melepas ego, berjiwa besar, bersikap santun, saling mengalah dan saling mengasihi. “

 (Kata Perenungan Master Cheng Yen)

 
Cerahnya langit pagi itu, Kamis 13 April 2023 membuat masyarakat dapat beraktivitas sehari-hari dengan lancar di Komplek Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng Timur, Jakarta Barat. Begitupun kegiatan pendidikan di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, khususnya di Gedung KB / TK (Kelompok Bermain / Taman Kanak-kanak). Ada ibu guru Devy Silvya, S.Ik dan ibu guru Wuri Darmiati, S.Pd dari KB kelas B.2 yang sedang mengajar dan membimbing murid berusia 3 sampai 4 tahun dengan sabar dan telaten, dibantu oleh Suhermin dan Eveline, dua relawan Tzu Chi dari komunitas Xie Lie DC sebagai Daai Mama.

Sandra Devi S.Pd, M.M selaku Kepala Sekolah KB/TK sejak 2009, menjelaskan bahwa sejak dini, semua murid sudah diajarkan untuk mandiri, disiplin waktu, bisa berempati, bekerjasama untuk membentuk karakternya. Sekaligus berbudaya humanis agar dapat beradapatasi dengan lingkungan dan terbiasa berpenampilan yang rapi.

Selain itu, di sekolah ini juga ada murid-murid dari KB kelas B.4 yang sedang belajar budi pekerti dari ibu guru Farida Hariyanto S.Pd di Ruang Budaya Humanis. Topik kali ini adalah Toleransi. Murid-murid belajar menulis kata dari gambar yang menunjukkan sikap menciptakan hubungan yang harmonis. Adapun kata-kata tersebut terdiri dari bermain bersama, meminta maaf, dan belajar bersama.

Ibu Guru Sandra (berdiri, kemeja putih) menyapa murid-murid (yang tidak puasa) yang sedang makan bersama di satu ruangan terpisah,  demi menghormati teman-teman sekelas (di dalam kelas) yang sedang berpuasa.




Vera A. Tidjan, relawan Tzu Chi yang sudah menjadi Daai Mama dari 2009 sedang berkomunikasi dengan salah satu murid kelompok bermain.

Semua murid dan guru di sekolah ini sudah terbiasa untuk saling menghormati dan menghargai karena semuanya berasal dari  latar belakang yang lintas agama, suku dan ras yang berbeda. Hal ini tentu saja selaras dengan misi pendidikan Tzu Chi yaitu pendidikan membentuk manusia seutuhnya, tidak hanya mengajarkan pengetahuan dan keterampilan, namun juga budi pekerti dan nilai-nilai kemanusiaan.

Kemudian ada hal menarik di depan pintu gerbang sekolah pada pukul 10.00 WIB yakni adanya partisipasi dua orang mama (belum menjadi relawan Tzu Chi) dari 2 murid KB / TK bernama Lany Wirawan dan Esta Esmeralda. Keduanya membantu setiap murid yang baru tiba di lingkungan sekolah untuk mencuci tangan dan mengelap kering tangan mereka sebagai pelaksanaan protokol kesehatan. Hal sederhana tapi sangat bermanfaat. Keduanya memang sudah rutin membantu sepekan satu/dua kali dan kedatangan mereka sesuai jadwal anaknya masuk ke sekolah.

Melihat secara nyata semua hal di atas dalam lingkungan Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi di hari ini, sungguh terwujud kerjasama yang baik dan terintegrasi antara pihak sekolah, orangtua, murid dan relawan Tzu Chi. Semoga hal-hal baik dan bajik ini dapat membimbing murid-murid sebagai cikal bakal masa depan bangsa di masa mendatang yang handal agar Indonesia semakin maju jaya.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Studi Banding ke Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi

Studi Banding ke Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi

08 Maret 2016 Pada 22 Februari 2016, Ehipassiko School Tangerang melakukan studi banding di bidang pendidikan ke Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat.
Sebuah Persembahan dari Siswa-siswi Sekolah Cinta Kasih untuk Para Guru

Sebuah Persembahan dari Siswa-siswi Sekolah Cinta Kasih untuk Para Guru

26 November 2019

Siswa-siswi Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng menjadikan Hari Guru Nasional yang diperingati pada tanggal 25 November 2019 sebagai hari yang super spesial. Mereka mengemas sebuah acara untuk para guru dan membuat para guru terharu dengan ucapan yang tulus dan perlakuan yang manis.

Guru Sekolah Cinta Kasih Ikuti Lomba Mengajar Kreatif

Guru Sekolah Cinta Kasih Ikuti Lomba Mengajar Kreatif

22 Januari 2021

Empat guru SD Cinta Kasih Tzu Chi masuk dalam tujuh besar di Lomba Mengajar yang Kreatif dan Menyenangkan Bersama Menjadi Indonesia yang diadakan oleh Mentari Group. Dalam lomba tersebut, para guru membuat sebuah video pengajaran yang sesuai dengan tema. Video dari para guru yang terpilih kemudian diunggah di akun YouTube Mentari Group untuk akhirnya dilakukan polling. Penutupan pollingnya dilakukan akhir pekan ini.

Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -