Ketulusan Hati Bersama Tzu Chi

Jurnalis : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung)

fotoRelawan Tzu Chi Bandung sedang menyanyikan Mars Tzu Chi saat kegiatan pelatihan relawan biru putih pada tanggal 22 April 2012 di Aula Lt. 3 RSKB Cinta Kasih Tzu Chi.

Agar tercipta rasa tanggung jawab yang tinggi dalam menjalankan visi dan misi Tzu Chi dibutuhkan tekad dan keberanian yang kuat dari hati para relawan Tzu Chi. Disamping itu, para relawan Tzu Chi pun harus sanggup berikrar, untuk menghilangkan sikap ego demi menghilangkan noda batin dalam melangkah di ruas jalan Tzu Chi. Ditambah lagi ketekunan, giat melatih diri dengan semangat filosofi Tzu Chi, berdedikasi dengan sungguh hati, dan bersama-sama menggerakan misi-misi Tzu Chi.

 

 

Dalam mewujudkan langkah tersebut, pada kali ini, Tzu Chi mengadakan pelatihan bagi para relawan biru putih. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 22 April 2012, yang bertempat di Aula lantai 3 Rumah Sakit Khusus Bedah Tzu Chi, Jakarta. Pelatihan ini diikuti oleh para relawan dari Bandung, Bogor, Jakarta, Lampung, Makasar dan Tangerang.

Visi dan misi Tzu Chi disosialisasikan kembali dalam pelatihan ini. Dan bersamaan dengan itu, pelatihan ini diisi dengan acara makan bersama, persembahan isyarat tangan, serta menyaksikan video ceramah Master Cheng Yen.

foto  foto

Keterangan :

  • Sharing dari relawan Tzu Chi Bandung, Brigitta Liga Setiawan (kiri), dan Roselyn Tirta Sadikin dalam acara Pelatihan Relawan Biru Putih Tzu Chi di Jakarta (kiri).
  • Dalam sharing-nya, Oey Hoey Leng mengangkat tema “Membuang Cinta Kasih Hanya untuk Menjadi Benar.” Sharing yang disampaikan oleh Oey Hoey Leng membahas mengenai hubungan hidup antar sesama (kanan).

Pelestarian lingkungan dan amal merupakan misi yang akan ditekankan oleh Tzu Chi pada tahun 2012. Hal tersebut dikatakan, Suriadi, Kepala Departmen Training Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang menjadi pemandu acara pelatihan ini. “Yang akan di-pose pada tahun 2012 adalah pelestarian lingkungan dan amal. Target setiap Hu Ai adalah mempunyai 1 depo pelestarian lingkungan,” kata Suriadi di hadapan para relawan Tzu Chi yang mengikuti pelatihan. Selain itu, untuk misi amal, dengan rutinnya kita berdana berarti telah menciptakan jalinan jodoh yang baik. “Berdana untuk menjalin jodoh yang baik. Dan dengan memberi tidak akan membuat kita jadi miskin,” tambah Suriadi.

Membina Diri
Sharing dari para relawan Tzu Chi juga turut menghiasi acara pelatihan ini. Salah satunya adalah Oey Hoey Leng shijie. Dalam sharing-nya Oey Hoey Leng mengangkat tema “Membuang Cinta Kasih Hanya untuk Menjadi Benar.” Sharing yang disampaikan oleh Oey Hoey Leng shijie membahas mengenai hubungan hidup antar sesama. Hal tersebut mengingat karena dalam kehidupan ini kita harus selalu menjaga harmonisasi antar sesama. Akan tetapi, dalam pencapaiannya hal tersebut kerap kali berbenturan dengan beragam masalah yang berujung pada rasa sakit hati orang lain karena ulah kita sendiri. Sebagai langkah solusinya dibutuhkan kontribusi sikap welas asih dari diri kita. “Jaga kesadaran kita untuk mempertahankan kebahagiaan. Jaga welas asih kita, kita mempunyai welas asih pada diri kita, jadi jaga baik-baik,” kata Oey Hoey Leng mengimbau.

foto  foto

Keterangan :

  • Penampilan isyarat tangan “Wo De Ming Zi Jiao Yong Gan” dari relawan Tzu Chi dan Tzu Ching (kiri).
  • Penampilan isyarat tangan “Bun So” dari relawan pelestarian lingkungan Tzu Chi yang didominasi oleh wanita lanjut usia (kanan).

Bagi relawan biru putih Tzu Chi, pelatihan ini merupakan media untuk kembali melatih diri. Kendati sudah menjadi relawan biru putih, namun pelatihan ini amatlah penting sebagai bahan evaluasi. Terlebih adalah bagaimana upaya membuang racun batin untuk mengembangkan dharma.

 “Untuk mendapat recharge kembali, untuk mendapatkan masukan kembali sehingga kita juga semakin dapat melatih diri, terutama untuk diri saya juga dapat bisa lebih mengikis yang disebut, apa racun-racun batin itu, dan juga saya bener-bener pengen tau perkembangannya mendapatkan lebih banyak dharma,” ujar Brigitta, relawan Tzu Chi Bandung.

Disamping itu, bagi Brigitta, pelatihan ini memberikan semangat untuk terus mengembangkan tekadnya yang sedang dikerjakan selama ini bersama Tzu Chi Bandung, yaitu bedah buku. “Harapannya setelah ini saya lebih bisa mengembangkan apa yang sedang dilakukan yaitu bedah buku, dengan tekad dan keyakinan bahwa di Bandung pun bisa akan lebih berkembang lebih baik,” katanya.

  
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Membersihkan Kegelapan Batin

Suara Kasih: Membersihkan Kegelapan Batin

23 Mei 2012 Kita dapat melihat upacara pemandian rupang Buddha tahun ini hingga kini masih terus berlanjut. Bulan Mei adalah Hari Ibu, Hari Kelahiran Buddha, dan Hari Tzu Chi Sedunia. Insan Tzu Chi pun mulai mensosialisasikan pentingnya berbuat kebajikan dan berbakti.
Setiap Waktu, Ada Kisah Baru

Setiap Waktu, Ada Kisah Baru

18 April 2017

Seperti halnya rutinitas yang dilakukan insan Tzu Chi Kebon Jeruk Jakarta Barat pada tanggal 16 April 2017 dengan melakukan Kunjungan Kasih ke Panti Werdha Sahabat Baru. Meskipun kegiatan ini rutin dilakukan hampir setiap bulan, namun selalu ada hal baru yang menggugah semangat untuk menjadikannya pelajaran.

Koin untuk Kemanusiaan

Koin untuk Kemanusiaan

16 Desember 2015
Paulus Moleonoto, Wakil Direktur Utama PT. Salim Ivomas Pratama Tbk. (tengah) turut menuangkan celengannya bersama karyawan perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis ini.
Kekuatan akan menjadi besar bila kebajikan dilakukan bersama-sama; berkah yang diperoleh akan menjadi besar pula.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -