Ketulusan Membawa Kedamaian

Jurnalis : Marlina (He Qi Utara 2), Fotografer : Marlina (He Qi Utara 2)


Smartinus Harvin berkomentar bahwa makanan tidak sehat dapat menyebabkan penyakit jantung.

Setahun lamanya virus Covid-19 masuk ke Indonesia, tetapi belum terlihat tanda-tanda pandemi ini untuk segera berakhir. Kegiatan-kegiatan berkumpul yang membentuk keramaian masih diminimalisir. Banyak kegiatan-kegiatan dilakukan secara daring dan menjadi tren baru dalam masyarakat saat ini, termasuk Kelas Budi Pekerti Tzu Chi.

Setelah hampir empat bulan terpaut dari kelas terakhir di tahun 2020, kelas budi pekerti kelompok Qin Zi Ban kembali diadakan secara online pada Minggu, 28 Maret 2021.  Pembelajaran dengan topik saling memaafkan ini dibuka oleh Rusni Nia tepat pukul 10.00 WIB dan dihadiri oleh 40 siswa dan 11 relawan.


Emy berinteraksi dengan para Xiao Pu Sa dengan melontarkan pertanyaan seputar film Xiao Li Zi yang ditayangkan.

Seperti biasanya, ketika para Xiao Pu Sa (siswa kelas budi pekerti) berkumpul di media Zoom, semangat bisa berjumpa kembali dengan teman-temannya terlihat dari obrolan yang tertumpah ruah di ruang chat.  

Sebelum membacakan ikrar, Youmi memimpin mereka untuk bermeditasi dengan merelaksasikan anggota tubuh, memejamkan mata dan fokus pada pernafasan selama beberapa menit.

“Selamat pagi Xiao Pu Sa, apakah semua sudah sarapan?” sapa Emy saat memulai pembelajaran mengenai makanan sehat dan tidak sehat. Ketika halaman yang memuat gambar mi goreng dan salad ditampilkan, banyak Xiao Pu Sa yang mengutarakan betapa lezatnya mie goreng apalagi ditambah dengan sebutir telur ceplok.  Tentu kita semua mengetahui mi goreng adalah makanan yang digemari banyak orang tidak terkecuali anak-anak.


Emy menjelaskan pelajaran yang dapat dipetik dari kesalahan yang tidak disengaja.

“Saya suka mi goreng apalagi pake telur, biasanya jadi makan malam atau Ketika di rumah sudah tidak ada pilihan lain,” begitu seru Felice. Ketika perbincangan mengenai mi goreng sedang seru, terdengar komentar Smartinus Harvin bahwa mi goreng tidak sehat.

“Makanan yang bermanfaat bagi tubuh dan membuat tubuh kita menjadi sehat di sebut healthy food,” Emy kemudian menjelaskan kepada para Xiao Pu Sa.  Kesehatan harus kita jaga sejak kecil, jika terlalu banyak mengonsumsi makanan tidak sehat, organ tubuh yang bagaikan mesin akan kecapekan dan akibatnya kita akan sering sakit saat menginjak dewasa,” tambah Emy.

Emy juga menegaskan kepada audience bahwa sesuatu yang baik jika dikonsumsi berlebihan juga menjadi tidak baik bagi tubuh.


Foto bersama sebelum kelas berakhir.

Setengah jam sebelum berakhirnya kelas, host kemudian menayangkan video berisikan cerita Xiao Li Zi dengan judul Bersedih. Dalam kisah tersebut secara tidak sengaja Xiao Li Zi memecahkan gelas buatan Tang Bo dan membuat Tang Bo marah serta enggan untuk memaafkan Xiao Li Zi. 

Tang Bo sangat bersusah hati karena tidak dapat mempersembahkan gelas tersebut kepada neneknya walaupun sang nenek sudah menenangkan hatinya bahwa sebenarnya niat baik Tang Bo sudah diterimanya.


Para Xiao Pu Sa diajak untuk merenggangkan otot sebelum sesi pembelajaran di mulai.

Teman-teman berusaha membantu Xiao Li Zi untuk menebus kesalahan yang tidak disengaja dengan membuatkan Tang Bo sebuah gelas baru.  Bahkan kakek Xiao Li Zi pun juga ikut membuatkan sebuah pot untuk di bawa Xiao Li Zi ke rumah Tang Bo sebagai tanda permohonan maaf.

Berkat bantuan seorang Biksu yang memberikan nasihat bahwa hati bersedih yang sebenarnya bukanlah waktu yang panjang dan lama dilewati, tapi pemikiran kita berhenti di saat itu dan sulit untuk dilalui, Tang Bo pun akhirnya memaafkan Xiao Li Zi dan mereka kembali berteman.


Rayvin dari kelas Bao Rong saat mengikuti kelas budi pekerti online dari rumah.

Emy kemudian menjelaskan pelajaran yang bisa dipetik dari kisah Xiao Li Zi tersebut bahwa tidak baik bagi kita jika terlalu lama menyimpan amarah dan kekesalan.  Memaafkan dengan tulus adalah tindakan yang bisa memperbaiki keadaan dan memberikan ketenangan. 

Sebelum menutup pertemuan pada pukul 11.10 WIB, Rusni Nia kembali mengingatkan para Xiao Pu Sa untuk tetap menerapkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Menerapkan Pendidikan Melalui Kegiatan Sehari-hari

Menerapkan Pendidikan Melalui Kegiatan Sehari-hari

21 Oktober 2014 Yayasan Buddha Tzu Chi mengadakan kamp Ertongban (Kamp kelas budi pekerti) selama 2 hari satu malam. Adapun para peserta kamp adalah anak-anak usia 8 – 12 tahun. Acara diadakan di Aula Jing Si lantai 2, Ruang Fu Hui Ting, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara (18-19 Oktober 2014). Sebanyak 288 anak datang untuk mengikuti kamp.
Bersyukur Atas Budi Orang Tua

Bersyukur Atas Budi Orang Tua

11 Mei 2018

Tim pendidikan komunitas Tzu Chi He Qi Utara 1 mengadakan kelas budi pekerti bertema “Bulan Bakti”. Sebanyak 79 anak melakukan prosesi basuh kaki dan persembahan teh kepada orang tua, serta memberikan ungkapan kasih sayang melalui bunga, kartu, dan surat.


Membina Generasi yang Berbudi Pekerti Baik

Membina Generasi yang Berbudi Pekerti Baik

11 Juni 2018
Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun melakukan kegiatan rutin tiap sebulan sekali, Kelas Budi Pekerti. Sebelum masuk ke tahun ajaran baru pada bulan berikutnya, Tzu Chi Karimun mengajak para Xiao Tai Yang berserta orang tuanya untuk mengikuti kegiatan ini.
Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -