Klinik Tzu Chi, Menyembuhkan Raga, Menenteramkan Jiwa

Jurnalis : Tzu Chi Taiwan, Fotografer : Tzu Chi Taiwan

Klinik Tzu Chi di Sultangazi, Istanbul Turki memberikan pelayanan kesehatan bagi ribuan pengungsi Suriah. 

Ribuan pengungsi Suriah terus berdatangan ke Klinik Tzu Chi di Istanbul, kota terbesar di Turki. Sejak didirikan pada Maret 2016 lalu, klinik  ini telah melayani lebih dari 10.000 pengungsi. Saat ini klinik sudah memiliki 6 departemen, yakni kesehatan keluarga, gigi, mata, penyakit dalam, pediatrik (bayi dan anak) dan ginekologi (perawatan kesehatan bagi perempuan).

Lebih dari 2,7 juta pengungsi dari Suriah berada di Turki. Sebenarnya mereka bisa mendapatkan layanan kesehatan gratis di rumah sakit umum. Namun karena tak bisa berbicara bahasa Turki, staf rumah sakit tak bisa melayani mereka. Para pengungsi kemudian meminta agar  relawan Tzu Chi dapat membantu kesulitan yang mereka hadapi dalam mendapatkan layanan kesehatan. Tzu Chi kemudian langsung merespon dengan merencanakan pendirian klinik di Istanbul, tepatnya di Distrik Sultangazi. Di Sultangazi sendiri terdapat sekira 36.000 pengungsi dari Suriah.

Setelah setahun persiapan, Tzu Chi kemudian membuka klinik gratis tersebut pada Maret 2016.  Seorang relawan, Hu Guang-zhong mengatakan hingga kini jumlah pengungsi yang datang ke klinik terus bertambah.

Salah seorang pengungsi bernama Muhammad mengaku senang dengan bantuan dari relawan Tzu Chi. “Wanita hamil harus menghabiskan 100 Lira tiap bulan (33,71 USD). Tiap bulan mereka harus ultra-sound scan dan memastikan mereka mendapatkan obat yang tepat. Di sini mereka dibebaskan dari biaya ini. Klinik menyediakan berbagai layanan kepada para perempuan,” ujarnya.

Di Klinik Tzu Chi, terdapat seorang dokter yang sekaligus pengungsi dari Suriah. Karena itu di sini, ia bisa bekerja sebagai dokter lagi dan menolong rekan senegaranya. “ Banyak pasien pergi ke rumah sakit umum, tapi karena kendala bahasa, dokter menolak menemui mereka. Tapi ketika mereka datang ke sini, kita dapat menolong mereka,“ kata Dr. abdul Jawad, seorang dokter di klinik gratis Tzu Chi di Turki.

Zhou Ru-yi, seorang relawan  Tzu Chi mengatakan, setiap hari ada 30-50 anak yang rutin ke klinik untuk diperiksa kesehatannya. “Ada anak laki-laki di tahun keempat sekolahnya yang tiba-tiba merasakan sakit di perutnya. Dia tak tahu penyebabnya, begitu juga orang tuanya. Jadi dia membawa anaknya ke sini untuk pemeriksaan. Ternyata ditemukan kista di hatinya. Mereka kemudian pergi dengan segera ke rumah sakit besar untuk berobat,“ jelas Zhou Ru-yi.  

Meski makin banyak yang datang, sambutan hangat yang diberikan para relawan kepada para pengungsi tak berkurang sedikit pun. Karena itu selain tempat mencari kesembuhan, Klinik Tzu Chi juga sebagai tempat menenangkan hati mereka.

Sumber: http://bit.ly/1rcnvHm

Diterjemahkan oleh: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Tzu Chi School Galang Dana bagi Korban Gempa Turki dan Suriah

Tzu Chi School Galang Dana bagi Korban Gempa Turki dan Suriah

15 Februari 2023

Tzu Chi School mengadakan kegiatan galang dana untuk membantu korban gempa di Turki dan Suriah secara bertahap pada 13-16 Febuari 2023. Kegiatan ini diawali dengan doa bersama dan diikuti oleh seluruh murid beserta staf Tzu Chi.

Berita Internasional: Sekolah untuk Anak-anak Suriah di Istanbul Menjadi Sekolah Resmi

Berita Internasional: Sekolah untuk Anak-anak Suriah di Istanbul Menjadi Sekolah Resmi

14 Desember 2018
Pada 26 November 2018 lalu, sekolah untuk pengungsi Suriah yang didirikan oleh pemerintah Sultangazi di Turki, guru-guru Suriah, dan Tzu Chi di Istanbul menjadi institusi resmi yang disetujui oleh lembaga pendidikan Amerika.
Peduli Gempa Turki dan Suriah, Tzu Chi Hospital Gelar Penuangan Celengan dan Penggalangan Dana

Peduli Gempa Turki dan Suriah, Tzu Chi Hospital Gelar Penuangan Celengan dan Penggalangan Dana

15 Februari 2023

Sebagai wujud empati bagi korban gempa bumi di Turki dan Suriah, Tzu Chi Hospital mengadakan penuangan celengan dan penggalangan dana untuk membantu para korban gempa.

Sikap jujur dan berterus terang tidak bisa dijadikan alasan untuk dapat berbicara dan berperilaku seenaknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -