Koin Penyebar Cinta Kasih

Jurnalis : Dwi Hariyanto (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Calvin, Wais Al Kharny, Abdul Rahim, Arisman (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)


Terpancar raut wajah bahagia relawan dan siswi SMP Bina Bangsa saat melihat koin cinta kasih berjatuhan ke dalam wadah penampungan.

"Orang yang selalu bersumbangsih akan senantiasa diliputi sukacita, orang yang selalu bersyukur akan senatiasa dilimpahi berkah."

(Kata Perenungan Master Cheng Yen).

 

Hari Jumat dan Sabtu, 19-20 April 2019, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan pengumpulan celengan cinta kasih yang sudah dikumpulkan 3-4 bulan oleh masyarakat Karimun dan siswa-siswi Sekolah Bina Bangsa. Kegiatan pengumpulan celengan cinta kasih ini selalu disambut baik dan antusias oleh masyarakat Karimun dan siswa-siswi di berbagai sekolah.

Bertepatan dengan hari libur nasional maka kesempatan itu tidak disia-siakan oleh relawan Tzu Chi Karimun untuk menggalang berkah. Mulai jam 9 pagi, relawan sudah berdatangan ke Kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Walaupun pagi itu hujan deras, namun tidak menyurutkan semangat relawan untuk datang menggalang berkah.


Walau cuaca pada hari itu panas terik, para relawan dan Tzu Shao (murid Kelas Budi Pekerti Tzu Chi) tetap semangat dalam menelusuri setiap ruko dan toko di sepanjang jalan Nusantara.

Kaki-kaki tangguh relawan dengan sigap menyusuri jalan-jalan untuk menuju ruko-ruko dan toko-toko yang ada di sepanjang jalan nusantara sampai Puakang. Dengan senyuman khas Tzu Chi, relawan memasuki satu persatu ruko dan toko yang telah ditaruh celengan cinta kasih. “Selamat pagi, kami dari Yayasan Buddha Tzu Chi ingin mengumpulkan koin cinta kasih, apakah di sini telah dititipkan celengan cinta kasih?" ujar Paulina, salah satu Tzu Shao (murid Kelas Pendidikan Budi Pekerti Tzu Chi -red) setiap memasuki ruko dan toko. Pemilik ruko dan toko pun menyambut kami dengan gembira. Kebanyakan pemilik ruko dan toko sudah tahu dengan kegiatan yang dilakukan relawan Tzu Chi dalam membantu masyarakat, khususnya masyarakat Karimun. Jadi mereka sangat mendukung kegiatan pengumpulan celengan bambu yang dilakukan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Karimun.

Andika (24), salah satu pemilik ruko merasa senang dan tidak keberatan dengan dititipkannya celengan cinta kasih di rukonya. Dia merasa kegiatan yang dilaksanakan oleh Tzu Chi Karimun sangat positif. “Ini kan untuk amal, untuk kegiatan sosial, jadi kami sangat mendukung," kata Andika.


Andika (24), salah satu pemilik ruko merasa senang dan tidak keberatan dengan dititipkannya celengan cinta kasih di rukonya. Ia merasa kegiatan Tzu Chi sangatlah positif dan juga bisa berbuat amal.

Kebanyakan celengan yang terkumpul selalu terisi penuh dengan koin-koin cinta kasih yang telah diberikan oleh masyarakat Karimun. Salah satunya Ibu Dirgahayu, pemilik ruko yang ada di daerah Puakang. Ibu Dirgahayu merasa sudah tahu dengan semua kegiatan amal yang dilakukan oleh Tzu Chi. Ini karena Ibu Dirgahayu bekerja di Kelurahan, dimana banyak masyarakat kurang mampu meminta surat pengantar untuk permohonan bantuan ke Yayasan Buddha Tzu Chi . “Yayasan Tzu Chi ini sangat bagus, karena semua dibantu (tanpa memandang SARA-red). Saya tahu itu karena banyak masyarakat yang mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu kepada saya, dan ketika saya tanya katanya untuk mengurus bantuan dari Tzu Chi,” kata Ibu Dirgahayu.


Ibu Dirgahayu salah satu pemilik toko baju menyambut baik dan mendukung kegiatan-kegiatan Tzu Chi.

Ruko Ibu Dirgahayu ini masih baru karena itu ditempatnya belum ada celengan bambu Tzu Chi. Saat relawan menawari celengan untuk dititipkan di rukonya, Ibu Dirgahayu dengan senang hati menerima. “Saya dengan senang hati menerima celengan bambu ini. Ini kan dari masyarakat untuk masyarakat, jadi tidak apa-apa,” tegasnya.

Antusiasme Siswa-Siswi Sekolah Bina Bangsa

Keesokan harinya, Sabtu, 20 April 2019, relawan Tzu Chi Karimun sudah menjadwalkan pengumpulan celengan di salah satu sekolah yang sudah lama menjalin kerja sama dengan Tzu Chi: Sekolah Bina Bangsa.

Seusai siswa-siswi melakukan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ), para relawan mulai mempersiapkan perlengkapan dan alat-alat untuk kegiatan pengumpulan celengan nantinya.

Seperti biasa, siswa-siswi yang mempunyai celengan dipersilahkan satu persatu untuk menuangkan koin cinta kasihnya. Bagi yang tidak memiliki celengan akan ditawarkan oleh relawan untuk ikut bersumbangsih lewat celengan cinta kasih ini.


Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun melanjutkan kegiatan Pengumpulan di Sekolah Bina Bangsa. Para murid dengan antusias memberikan sumbangsihnya melalui celengan bambu.

Setelah dari SMP, relawan melanjutkan ke murid-murid sekolah dasar di sekolah yang sama. Antusias para murid sangat luar biasa. Hampir semuanya mempunyai celengan cinta kasih. Ada juga yang tidak memiliki celengan, tapi tetap ikut bersumbangsih menggunakan uang jajan mereka.

Billion Guijaya (10) yang masih duduk dibangku kelas 5 SD sudah memiliki celengan cinta kasih ini mulai dari kelas 1 SD. Terhitung sudah 5 tahun ia memiliki celengan. "Kan bagus untuk bisa berbagi," ucapnya saat ditanya alasannya mau bersumbangsih melalui celengan bambu Tzu Chi. Billion selalu menyisihkan sebagian uang jajannya untuk dimasukan ke dalam celengan cinta kasihnya. "Dari uang jajan setiap hari, sebagian dimasukan dalam celengan Tzu Chi," kata Billion.


Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Menghimpun Cinta Kasih Melalui Celengan Tzu Chi

Menghimpun Cinta Kasih Melalui Celengan Tzu Chi

26 Desember 2019
Minggu, 22 Desember 2019, relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun melakukan kegiatan pengumpulan celengan cinta kasih di toko-toko yang tersedia celengan bambu Tzu Chi di dalamnya. Relawan juga memberikan undangan Pemberkahan Akhir Tahun 2019 kepada para donatur. 
Berbuat Kebajikan Melalui Pengumpulan Celengan

Berbuat Kebajikan Melalui Pengumpulan Celengan

25 Juni 2018
Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun pada Minggu, 24 Juni 2018 mengadakan kegiatan pengumpulan celengan cinta kasih di wilayah Meral, Tanjung Balai Karimun.
9 Tahun Mengisi Celengan Tzu Chi

9 Tahun Mengisi Celengan Tzu Chi

21 Februari 2020

Wiliyani, salah seorang murid SMP Bina Bangsa mengaku terus mengisi celengannya lagi dan lagi setelah dituangkan. Bahkan sejak pertama kali mendapatkan celengan, 9 tahun lalu, ia dan keluarganya tak pernah lupa untuk memenuhi celengan itu.

Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -