Kompetisi Masak Vegan di Tzu Chi Batam

Jurnalis : Rahmat Hartato (Tzu Chi Batam), Fotografer : Bobby Supardi (Tzu Chi Batam)

doc tzu chi

Tzu Ching Batam mengadakan Vegan Cooking Competition yang kali ini mengusung tema Simple and Colorful. Melalui kegiatan ini peserta diharapkan dapat menghidangkan makanan vegan yang sederhana, menarik dan menggugah selera.

Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi) Batam kembali menyelenggarakan Vegan Cooking Competition (VCC) 2017 pada 29 Mei 2017. Kegiatan ini merupakan acara tahunan Tzu Ching Batam untuk mengajak lebih banyak anak-anak muda agar mengerti pentingnya bervegetaris serta mempraktikkan pola makan vegetarian dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan mengusung tema Simple and Colorful, peserta diharapkan dapat menghidangkan makanan vegan yang sederhana, menarik, dan menggugah selera. Kegiatan VCC ini dihadiri oleh 34 peserta yang terdiri dari Tzu Ching, relawan Tzu Chi, dan peserta lomba. Sementara itu, juri dalam perlombaan terdiri dari para relawan Tzu Chi: Hellen Iskandar, Helen Chua, dan Asna. Sementara terdapat 6 grup yang mengikuti VCC tahun ini. Setiap grup terdiri dari 3 peserta dari kalangan mahasiswa dan umum.

Serunya Perlombaan Memasak

Sebelum memulai perlombaan, panitia telebih dahulu memberikan pengarahan lebih lanjut mengenai alur perlombaan dan kriteria penilaian. Adapun penilaian juri adalah berdasarkan kandungan nutrisi, citra rasa, kreativitas, penyajian/kebersihan, dan budgeting. Setiap grup diberikan budget sebesar Rp 60.000 untuk menyajikan satu menu utama untuk porsi 10-15 orang.

Peserta tidak terlihat cemas, namun penuh semangat mulai menyalakan gas dan memanaskan minyak. Mereka siap-siap menyulap sayuran yang ada menjadi hidangan vegan yang lezat dan sehat. Banyak terlihat macam sayur mayur dengan warna segar seperti tomat, wortel, rumput laut, jagung, tahu tempe, dan masih banyak lagi.

Para peserta bersungguh hati. Dalam sekejap mata, sayuran yang awalnya masih mentah disulap menjadi makanan lezat nan kreatif.

Setelah menyelesaikan masakan, setiap regu mempresentasikan makanan yang mereka hidangkan, termasuk nutrisi dan biaya yang dihabiskan.

Tepat pukul 9.00 WIB, peserta mulai sibuk meracik masakan di grup masing-masing. Banyak yang mondar-mandir mencari alat-alat masak, bumbu-bumbu masak, air panas, dan lain sebagainya. Suasana kekompakan pun terasa sangat kental dimana peserta yang satu memotong hiasan piring, peserta lain sedang sibuk di atas api. Para juri juga sibuk mengelilingi dapur untuk memberi penilaian, bahkan memberi masukan kepada peserta. Para peserta bersungguh hati, bahkan terdapat grup sangat kreatif memadukan budaya humanis dengan mendesain logo Tzu Chi menggunakan irisan mentimun.

Dalam sekejap mata, sayuran yang awalnya masih mentah disulap menjadi makanan lezat nan kreatif. Dimulai dari Grateful sweet potatoes vegetable roll (lumpia ubi sayur penuh syukur), Xing fu mien (mi Kebahagiaan) hingga Xi you ji mushroom noodle (mi jamur dari wilayah barat), dan San gu pa shu (3 bibi memanjat pohon - masakan 3 jamur vegetarian).

Para juri pun terkesima dengan kepiawaian para peserta dalam meracik masakan vegan. “Semua peserta sangat hebat, muda-muda sudah bisa memasak seperti ini. Bisalah usaha restoran vegan nih,” komentar salah seorang juri, Hellen Iskandar.

Panitia penyelenggara, Desminar menyampaikan, “Sebenarnya melalui kegiatan ini kami ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa bervegetaris itu gampang dan juga bisa berwarna. Tidak perlu menggunakan bawang, telur, susu, tapi tetap bisa menghasilkan makanan yang luar biasa enak.” Para peserta juga setuju dengan pesan yang ingin disampaikan dalam kegiatan VCC ini.

Suasana Hangat Bagai Keluarga

Setelah melewati sesi memasak, juri siap memberikan nilai bagi tiap grup. Setiap grup mempresentasikan makanan yang mereka hidangkan, termasuk nutrisi dan biaya yang dihabiskan.

Para juri sungguh puas dan terus memberikan komentar yang positif kepada semua grup, bahkan Asna memberikan tips dan trik yang tepat dalam meracik makanan agar lebih sedap lagi. Tidak lupa juri memberi motivasi kepada peserta untuk tetap belajar dan mengajak teman-teman mereka untuk menerapkan pola makan sederhana dan sehat.

Usai makan siang, peserta siap-siap masuk ke bhaktisala (ruang kebaktian) untuk mendengarkan ceramah Master Cheng Yen.

Di penghujung acara, panitia mengumumkan juara 1, 2, dan 3 dari lomba. Para Juara berhak memperoleh bingkisan yang telah disiapkan berupa produk-produk Jingsi.

Setelah juri memberikan penilaian dan komentar, peserta lomba dipersilakan untuk berkumpul bersama dan saling mencicipi masakan dari grup lainnya. Raut wajah peserta menjadi ceria dan lega saat makan bersama, dimana mereka saling memuji dan berbagi dengan grup lain untuk makanan yang mereka hidangkan. Suasana yang sangat menyenangkan dan ramah tercipta dalam ruang makan tatkala peserta yang tidak mengenal satu sama lainnya bisa berbaur dan menyantap hidangan bersama.

Usai makan siang, peserta siap-siap masuk ke bhaktisala (ruang kebaktian) untuk mendengarkan ceramah Master Cheng Yen. Master dalam ceramahnya mengingatkan murid-muridnya bahwa, pola makan vegetaris sangat baik bagi kesehatan tubuh dan juga bisa melindungi bumi. “Sudah seharusnya kita berpuas hati dan bersyukur dengan makanan yang sederhana dan bergizi. Dengan bervegetaris, kita juga menciptakan welas asih dalam diri kita kepada semua makhluk hidup,” tutur Master Cheng Yen.

Panitia juga terus mengajak semua peserta untuk bisa memulai pola makan dan gaya hidup yang sehat dengan bervegetaris. Pembawa acara dalam kegiatan tersebut pun memperkenalkan event 111 Eating Ethical Day yang diselenggarakan Tzu Chi tahun lalu sebagai salah satu ajang untuk mengajak semua orang dari seluruh belahan dunia turut bervegetaris sehari penuh pada tanggal 11 Januari tiap tahunnya. Panitia berharap kegiatan ini bisa menjadi langkah awal bagi peserta untuk mulai bervegetaris, dari satu kali dalam sebulan, sehari dalam seminggu, hingga bisa dijalankan di kehidupan sehari-hari.

Di penghujung acara, panitia mengumumkan juara 1, 2, dan 3 dari lomba kali ini. Makanan yang berhasil memperoleh nilai tertinggi antara lain Healthy seaweed soup, Xing fu mian, dan San gu pa shu.

Tepukan gemuruh dan bahagia pun diberikan oleh peserta lain yang duduk dalam ruangan. Para Juara berhak memperoleh bingkisan yang telah disiapkan berupa produk-produk Jingsi. Tidak ketinggalan peserta yang tidak menang juga mendapat kenang-kenangan dari panitia. “Yang kami terima itu sebenarnya banyak, salah satunya kerja sama. Dimana kerja sama itu bisa membantu kita semua dan kerja sama itu membuat kekompakan,” ujar Derry Tanly Wijaya, seorang peserta vege cook.

Selain Derry, Hermanto dan Mercy juga mengungkapan rasa senang mereka dalam kompetisi ini karena menurut mereka kegiatan ini bukan hanya sekedar lomba, namun kebersamaan yang tercipta lebih berarti dan sebuah grup yang indah dimulai dari kekompakan dari setiap anggota grup tersebut.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Kompetisi Masak Vegan di Tzu Chi Batam

Kompetisi Masak Vegan di Tzu Chi Batam

02 Juni 2017

Tzu Ching Batam mengadakan Vegan Cooking Competition yang kali ini mengusung tema Simple and Colorful. Melalui kegiatan ini peserta diharapkan dapat menghidangkan makanan vegan yang sederhana, menarik dan menggugah selera.

Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -