Kue Bulan Cinta Kasih

Jurnalis : Budianto (Tzu Chi Batam), Fotografer : Budianto (Tzu Chi Batam)
 

fotoTzu Chi Batam mengadakan Bazar Kue Bulan di BCS Mal Batam. Para relawan sibuk mengatur stan bazar yang lokasinya mudah ditemui pengunjung mal.

 

 

Akhir-akhir ini di seluruh dunia, termasuk Indonesia banyak terjadi bencana. Demi meringankan beban para korban, maka Kantor Perwakilan Tzu Chi Batam dari tanggal 25 September - 3 Oktober 2009 menyelenggarakan kegiatan bazar kue bulan. Dana yang terkumpul akan disumbangkan untuk para korban topan Morakot di Taiwan dan gempa bumi di tanah air (Tasikmalaya dan Padang).

 

 

 

Belanja Sambil Beramal
Ciri khas kue bulan Tzu Chi ini dibuat langsung dijual jadi sangat fresh, juga tidak mengadung bahan pengawet. Semua ada 12 rasa, mempunyai cita rasa tersendiri. Setiap kue mengandung cinta kasih para insan Tzu Chi. Selain memperoleh kue yang lezat, mereka juga bisa beramal sehingga membuat bazar kue bulan ini diminati banyak pembeli.

Sebelum bazar, para relawan sibuk mengatur lapangan, seperti mendirikan stan berlogo Tzu Chi, juga mengatur standing poster yang mengandung budaya humanis Tzu Chi agar pembeli bisa lebih mengenal Tzu Chi. Setiap relawan sangat aktif dan saling bekerja sama mempersiapkan bazar tersebut.

foto  foto

Ket: - Kue bulan Tzu Chi ini dibuat untuk langsung dijual sehingga sangat segar, juga tidak mengandung bahan            pengawet. Setiap kue mengandung cinta kasih para insan Tzu Chi. (kiri).
        - Kue bulan Tzu Chi tidak mengandung bahan pengawet yang sangat aman dikonsumsi, sehingga menarik            banyak pembeli. Hasil dari penjualan ini akan digunakan untuk membantu para korban bencana di dunia,            khususnya Indonesia.  (kanan)

Jam 9 pagi, para relawan semua hadir tepat waktu, mulai dari menyiapkan hingga terselenggaranya bazar tersebut. Tapi sebelumnya para relawan melakukan doa bersama agar bazar berjalan lancar. Suasana menjadi bertambah hangat dan mengharukan. Para relawan langsung mengerjakan tugasnya masing-masing. Ada yang membuat kulit kue bulan, ada yang memasukkan isinya, ada yang mencetak bentuknya, dan setelah itu langsung dijual. Karena ”Kue Bulan Cinta Kasih Tzu Chi” dibuat langsung dijual, maka memerlukan banyak tenaga relawan.

Setiap orang memiliki tugas dan tanggung jawab. Setiap pekerjaan ada orang yang mengerjakan. Tidak semua relawan membuat kue bulan, ada sebagian yang melipat kotak bungkus kue bulan. Mereka melakukannya dengan sepenuh hati, apalagi bagi Zhuang Chu Hua, relawan Tzu Chi yang telah sepuh. Tampaknya melipat kotak adalah pekerjaan mudah. Sebenarnya tidak, tapi tetap tidak menyulitkan mereka.

foto  foto

Ket: - Para relawan dengan teliti menerangkan tentang Kue Bulan Tzu Chi, agar para pembeli bisa menikmatinya            sambil berbuat amal.   (kiri).
        - Di sela-sela bazar juga dipamerkan sejarah Tzu Chi yang menceritakan tentang celengan bambu. Relawan            menjelaskannya sekaligus untuk menyosialisasikan kepada pengunjung tentang Tzu Chi dan kegiatan             sosial yang dilakukannya. (kanan) 

Chen Shan Rui, relawan Tzu Chi, adalah yang membuat kulit kue bulan. Dia mengatakan membuat kulit kue bulan yang tersulit adalah di pengadukan adonan warna, apalagi bazar kue bulan kali ini tersedia 12 macam rasa, maka kombinasi warna harus dibuat rapih dan teratur. Perbedaan sedikit saja bisa berakibat fatal. Dari membuat kulit sampai memasukkan isinya, setiap kue bulan harus memenuhi standar agar bisa mencerminkan kesungguhan hati para relawan.

Master Cheng Yen pernah mengatakan, “Kesungguhan hati adalah profesionalitas.”Setiap warna kue bulan mengandung budaya humanis Tzu Chi, dan mencerminkan cinta kasih para insan Tzu Chi.

Bazar kue bulan ini berlangsung selama 9 hari, dari tanggal 25 September sampai 3 Oktober 2009, mulai jam 9 pagi sampai jam 8 malam. Walaupun berlangsung selama beberapa hari, tapi para relawan tidak pernah absen. Koordinator kegiatan, Huang Hui Chen, menerangkan bahwa kue bulan ini dibuat langsung dijual, memakai bahan-bahan segar. Kue bulan yang dibuat hari ini dijual pada hari yang sama. Ada 12 macam pilihan rasa, juga tidak mengandung bahan pengawet sehingga sangat sehat dikonsumsi. Di acara bazar kue bulan ini juga dipajang barang-barang Jing-Si Books & Cafe, dan juga penampilan bahasa isyarat tangan agar para pembeli bisa sedikit memahami budaya humanis Tzu Chi.

foto  foto

Ket: - Huang Hui Chen, relawan Tzu Chi yang bertanggung jawab membuat kulit kue bulan. Ia melakukannya             dengan sangat teliti, mengaduk adonan agar kombinasi warna rapih dan teratur.   (kiri).
        - Bazar kue bulan tidak hanya menjual kue, dalam kesempatan ini relawan juga menerangkan tentang misi-             misi Tzu Chi kepada para pengunjung. (kanan) 

Berawal dari Sebuah Lagu
Awal mula Huang Hui Chen masuk Tzu Chi adalah karena mendengar sebuah lagu “Yong Bao Cang” (Rangkulan Kasih Sayang Bagi Semua Makhluk), di dalamnya ada sebuah lirik “berjalan harus dengan langkah yang ringan, karena takut tanah bisa sakit”. Kata-kata tersebut langsung mengetuk hati Huang Hui Chen. Dia berpendapat asalkan melakukan sesuai kata Master Cheng Yen, itu udah benar. Huang Hui Chen masuk Tzu Chi sampai sekarang. Ia juga telah melihat banyak penderitaan manusia. Master Cheng Yen berkata, “Tidak cukup waktu untuk berbuat kabajikan.” Karena itulah kita harus melakukan ini (kebajikan) dengan konsisten dan kita harus berjiwa besar berjalan di jalan Bodhisatwa. kita berharap bisa merangkul lebih banyak Bodhisatwa di dunia ini. Pada hari terakhir semua relawan naik ke atas panggung untuk mengucapkan terima kasih pada hadirin, dan juga kepada pimpinan BCS Mal yang telah menyediakan tempat.

Po Hong adalah pimpinan BCS Mal. Sudah sejak 3 tahun lalu ia mengenal Tzu Chi. Kali ini Po Hong memberikan kesempatan kepada insan Tzu Chi mengembangkan cinta kasihnya dengan menyediakan tempat bazar secara cuma-cuma. Po Hong mengenal Tzu Chi lebih dalam melalui informasi dari teman, koran maupun TV. Oleh karena itulah Po Hong berharap dapat menjalin hubungan lebih lanjut dengan Tzu Chi, dengan bersama-sama melakukan kebajikan. Po Hong juga bertekad bila kelak memiliki waktu luang akan masuk dalam barisan cinta kasih universal Tzu Chi.

 
 

Artikel Terkait

Baksos Kesehatan Degeneratif Ke-17 Di Kota Bandung

Baksos Kesehatan Degeneratif Ke-17 Di Kota Bandung

08 November 2022

Tzu Chi Bandung menggelar Baksos Kesehatan Degeneratif ke-17 yang bertempat di SMK 2 Pasundan Kota Bandung. Warga di Kelurahan Maleber Kec. Andir Kota Bandung menjadi target penerima pelayanan kesehatan ini.

Gerobak Mi DAAI, Upaya Meningkatkan Ekonomi Keluarga

Gerobak Mi DAAI, Upaya Meningkatkan Ekonomi Keluarga

05 Agustus 2019
Program pemberdayaan ekonomi masyarakat oleh Tzu Chi Indonesia dalam bentuk pemberian gerobak Mi DAAI terus berlanjut. Hari ini, Senin 5 Agustus 2019, lima warga Jakarta Utara menerima gerobak Mi DAAI di Kantor Walikota Jakarta Utara.
Orang yang berjiwa besar akan merasakan luasnya dunia dan ia dapat diterima oleh siapa saja!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -