Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun bersiap menyeberang dari Pelabuhan Selat Gelam menuju Pulau Tanjung Batu Besar pada 1 Mei 2025, untuk melaksanakan kunjungan kasih perdana di tahun 2025.
Pada Kamis, 1 Mei 2025 relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun melaksanakan kunjungan kasih ke Pulau Tanjung Batu Kota, dengan tujuan utama menjalin tali kasih dan memantau kondisi para penerima bantuan Tzu Chi (Gan En Hu). Kunjungan ini merupakan kegiatan perdana yang dilakukan relawan Tanjung Balai Karimun di Pulau Tanjung Batu Kota sepanjang tahun 2025. Misi ini tidak hanya sebatas menyalurkan santunan, melainkan juga memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan semangat kekeluargaan.
Sejak pukul 07.00 WIB, empat relawan Tzu Chi telah berkumpul di Pelabuhan Selat Gelam, salah satu pelabuhan penyeberangan antar pulau di Kabupaten Karimun. Tepat pukul 07.30 WIB, kapal yang membawa mereka bergerak menuju Pelabuhan Selat Beliah, dengan waktu tempuh sekitar 15 menit. Setibanya di sana, para relawan disambut hangat oleh Edy Susanto, salah satu relawan lokal yang telah lama mendampingi kegiatan sosial di wilayah tersebut.
Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Tanjung Batu Kota menggunakan kendaraan roda empat, dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Meskipun cukup melelahkan, semangat relawan tidak luntur sedikit pun. Jarak dan medan bukanlah halangan untuk menyapa para gan en hu yang telah lama menanti.
Sebanyak 11 relawan dibagi ke dalam dua kelompok kecil, menyusuri setiap rumah gan en hu menggunakan sepeda motor sambil membawa beras cinta kasih dan santunan bulanan untuk memberikan bantuan dan perhatian.
Sebelum kunjungan dimulai, seluruh relawan terlebih dahulu mengikuti briefing untuk menyatukan pemahaman, membagi peran, serta memastikan jalannya kegiatan agar efektif dan lancar. Sekitar pukul 09.30 WIB, sebanyak 11 relawan Tzu Chi dibagi ke dalam dua kelompok kecil. Mereka membawa beras cinta kasih dan santunan bulanan, lalu berangkat menyusuri jalan-jalan kecil menggunakan sepeda motor untuk mengunjungi rumah-rumah para gan en hu.
Hari itu, relawan berhasil mengunjungi 12 penerima bantuan dan sekaligus melakukan survei awal terhadap dua kasus baru. Meskipun jarak antara rumah satu dengan lainnya cukup berjauhan, semangat relawan tidak surut. Di setiap rumah yang mereka ketuk, tersimpan cerita-cerita kehidupan yang mengharukan. Ada tawa kecil saat relawan bercanda, ada juga air mata haru karena merasa diperhatikan.
Tje Tak, seorang pria berusia 68 tahun yang hidup sebatang kara dan mengalami penyakit stroke tertawa dan bahagia saat para relawan Tzu Chi mengunjunginya.
Salah satu kisah yang paling membekas datang dari Tje Tak, seorang pria berusia 68 tahun yang telah hidup sebatang kara selama bertahun-tahun. Ia tidak memiliki istri maupun anak, dan selama tujuh tahun terakhir hidupnya terganggu oleh penyakit stroke yang membuatnya kesulitan bergerak.
“Sebelum sakit, saya bekerja di pabrik papa. Sekarang saya sudah tidak bisa bekerja lagi,” ujarnya dengan senyum yang tulus. Di tengah kesunyian hidupnya, kehadiran para relawan Tzu Chi pada hari itu membawa kehangatan dan harapan. Ia merasa tidak lagi sendirian, karena masih ada orang-orang yang peduli dan datang dengan niat baik.
Edy Susanto, relawan lokal ikut melihat salah satu penerima bantuan Tzu Chi di Pulau Tanjung Batu Besar.
Kegiatan kunjungan kasih ini merupakan agenda rutin yang dilakukan oleh relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Bukan hanya untuk menyalurkan bantuan material, namun juga untuk memberikan dukungan emosional dan spiritual. Relawan ingin memastikan bahwa para gan en hu merasakan kasih sayang yang tulus dan menjadi bagian dari keluarga besar Tzu Chi. Bagi para relawan, kunjungan ini adalah wujud nyata cinta kasih yang mampu melampaui batas geografis dan perbedaan kehidupan.
Edy Susanto, relawan lokal dari Tanjung Batu, menyambut baik kolaborasi ini. Ia merasa bahwa kehadiran relawan dari Tanjung Balai Karimun membawa semangat baru dan menjadi teladan yang positif. “Bagus sekali, biar ada perubahan dan perbaikan untuk relawan, supaya kunjungan kasih ke depannya bisa berjalan dengan baik dan lancar,” ungkapnya penuh semangat.
Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, AA bersama sukarelawan Tzu Chi mengunjungi dan memberikan bantuan kepada salah satu keluarga penerima bantuan Tzu Chi di Pulau Tanjung Batu Besar.
Menjelang akhir kegiatan, para relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun juga menyempatkan diri melakukan survei terhadap dua calon penerima bantuan baru. Proses ini dilakukan dengan penuh empati, untuk memahami secara langsung kondisi mereka dari berbagai aspek, baik kesehatan, ekonomi, maupun dukungan sosial. Survei ini menjadi langkah awal sebelum bantuan dapat disalurkan secara tepat dan menyeluruh.
Melalui kunjungan kasih ini, Tzu Chi kembali menunjukkan bahwa ketika hati dipenuhi oleh cinta kasih, maka batas-batas sosial, jarak, dan kesulitan hidup dapat dilampaui. Yang tersisa hanyalah rasa kemanusiaan yang menyatukan, serta kepedulian yang menyalakan harapan di tengah kesunyian.
Editor: Arimami Suryo A.