Kunjungan Tim Kementrian Perumahan Rakyat ke Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng

Jurnalis : Jennifer (DAAI Tv), Fotografer : Hendrik (DAAI Tv)

Perumahan Cinta Kasih TzuChi di Cengkareng, Jakarta Barat menuai banyak decak kagum dari berbagai kalangan. Karena tzu chi tidak hanya, berhasil menyediakan rumah layak huni bagi warga bekas gusuran kali Angke, tetapi juga berusaha untuk membantu pendidikan dan perekonomian mereka. Metode inilah, yang membuat tim kementrian perumahan rakyat mengundang tzu chi untuk mempresentasikan kiat-kiat pembangunan dan pengelolaan rumah susun ini, untuk dijadikan studi banding oleh unit pengelola teknis rusun dari seluruh Indonesia .

Jakarta sebagai kota metropolitan, memiliki tingkat pertumbuhan penduduk berdasarkan data statistic tahun 2000 sekitar 0,18 persen, dengan tingkat kepadatan perkm persegi sekitar 12.600jiwa. Dengan tingkat pertumbuhan ini, idealnya dalam 1 tahun pemerintah harus menyediakan 70.000 unit rumah dimana 40 persennya berupa rumah susun.

Dengan keberhasilan Tzu Chi memberikan tempat tinggal yang layak dan membantu dalam perekonomian dan pendidikan bagi para warga korban gusuran di Kali Angke, berbagai kalangan tertarik untuk mempelajari rahasia sukses tersebut.

Pada tanggal 9 Desember 2005, TzuChi diundang oleh kementrian negara perumahan rakyat untuk memberikan presentasi mengenai sejarah pembangunan rumah dan cara-cara yang dilakukan untuk memberdayakan masyarakatnya. Para peserta workshop juga diundang untuk melihat dari dekat kompleks perumahan cinta kasih di Cengkareng seperti sekolah, poliklinik, rumah susun dan pabrik pembuatan buku.

Berbagai komentar bernada positif tercetus dari mulut mereka.

Ir. Soraya, Kepala Bidang Tata Rumah dan Lingkungan Perumahan mengatakan: "saya sangat terkagum-kagum, jadi keliatannya sudah berhasil dalam membina manusianya, saya lihat dari anak kecil sampai ibu guru semuanya tersenyum. Senyum itu adalah tanda bukti bahwa hidupnya itu sejahtera, sejahtera itukan tidak dinilai dari meterial tapi juga dari batin"

Para peserta workshop yang berjumlah 200 an orang ini datang dari seluruh wilayah Indonesia . Dengan keberhasilan tzu chi ini, diharapkan dapat memberikan secercah titik terang bagi permasalahan perumahan di Indonesia agar pembangunan tidak hanya fisiknya tetapi juga membina manusianya menjadi mandiri dan masa depan yang lebih baik.


Artikel Terkait

Tantangan Mendidik Anak di Era Digital

Tantangan Mendidik Anak di Era Digital

03 Desember 2018

Untuk menjawab tantangan mendidik anak di era digital, Tzu Chi Indonesia pada Sabtu, 3 November 2018 mengadakan seminar pendidikan di Aula Jing Si, Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara. Selain itu Tzu Chi Indonesia juga memiliki kelas budi pekerti yang rutin dilakukan. Kelas ini mendidik anak-anak agar berkarakter serta memiliki moral yang baik dan berbudaya humanis.

Memanfaatkan Waktu Luang Untuk Berbagi

Memanfaatkan Waktu Luang Untuk Berbagi

24 Juli 2013 Bagi para relawan Tzu Chi, cara mengisi waktu senggang adalah dengan bersumbangsih melakukan pekerjaan sosial. Seperti dalam kunjungan kasih kali ini, dalam meluangkan waktunya para relawan Tzu Chi berbaur dengan opa dan oma yang diantaranya untuk bertegur sapa, bercanda ria, hingga memberikan berbagai pelayanan.
Menyambut Waisak dengan Berdonor Darah

Menyambut Waisak dengan Berdonor Darah

20 Mei 2022

Para relawan Tzu Chi di Xie Li Cikarang menggaungkan gema kebajikan dengan mengadakan donor darah bekerjasama dengan PMI Kabupaten Bekasi dan didukung oleh Mall Living Plaza Jababeka.

Melatih diri adalah membina karakter serta memperbaiki perilaku.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -