Kunjungan Wahana Visi Indonesia

Jurnalis : Stefanny Doddy, Fotografer : Hadi Pranoto


Bapak Doseba T Sinay (kiri) dan tiga rekannya sedang duduk mendengarkan penjelasan tentang struktur organisasi Tzu Chi.

Pendidikan merupakan salah satu faktor penting demi melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas, terampil, dan kompeten, sehingga sebuah bangsa dapat terus berkembang. Apalagi dengan kemajuan yang pesat di era globalisasi ini, pendidikan semakin menjadi patokan dan fondasi sebuah negara untuk maju dan berkembang. Perubahan dan era modernisasi di abad ke-21 ini mulai memberikan kesadaran pada pemerintah dan masyarakat Indonesia akan pentingnya pendidikan bagi generasi penerus bangsa. Namun, ini semua tidak hanya melibatkan satu atau dua belah pihak, tetapi permasalahan ini mencakup seluruh lapisan masyarakat.

“Singkat kata, solusinya tidak terlepas dari semua elemen-elemen bangsa. Saya pikir ini semua bukan hanya permasalahan satu atau dua buah pihak, tetapi saya lihat pendidikan, kesehatan, maupun di bidang lainnya merupakan masalah seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Semua harus bisa memberikan kontribusi, tidak peduli sekecil apapun atau sebesar apapun kontribusinya, yang terpenting adalah masing-masing memberikan kontributisi positif, sehingga semua ini bisa menjadi satu gerakan yang berlandaskan kesadaran terhadap pendidikan, hidup sehat, dan keharmonisan di dalam masyarakat,” kata Doseba T. Sinay, CEO dan direktur nasional Wahana Visi Indonesia, di sela-sela kunjungannya ke Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

Wahana Visi Indonesia (WVI) adalah sebuah yayasan sosial kemanusiaan Kristen yang bekerja untuk memberikan layanan masyarakat demi perubahan bangsa yang positif. Fokus utama dari organisasi ini adalah anak-anak dan pendidikan. Namun, WVI juga mendedikasikan diri untuk memberikan pelayanan pada masyarakat yang membutuhkan tanpa membedakan agama, ras, etnis, maupun golongan.

Saling Mengenal, Memahami, dan Bersinergi


Para anggota Tzu Chi mengawali perkenalan dengan presentasi tentang skema dan kegiatan para relawan Tzu Chi.

Selasa, 2 Oktober 2018, empat orang dari Wahana Visi Indonesia melakukan kunjungan ke Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Kunjungan yang ini bertujuan untuk saling mengenal satu sama lain dengan Tzu Chi dan mengetahui visi dan misi sesama yayasan sosial dengan harapan terbentuknya kerja sama di kemudian hari.

Dengan tangan terbuka, Tzu Chi menerima kedatangan Wahana Visi Indonesia pada hari itu dan mengawali kegiatan dengan perkenalan satu sama lain. Penjelasan yang dibawakan oleh Suriadi, Kepala Sekretariat Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia berawal dari kegiatan dan nilai-nilai Tzu Chi yang kemudian diteruskan dengan struktur organisasi Tzu Chi dan skema relawan sesuai dengan tingkatannya. Pihak Wahana Visi Indonesia yang diwakili oleh Doseba T. Sinay juga mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan WVI secara lebih mendalam kepada pihak Tzu Chi.


Bu Ria (kanan), salah seorang anggota Tzu Chi, sedang menjelaskan tentang perjalanan singkat Master Cheng Yen kepada anggota Wahana Visi Indonesia.


Pak Freddy Ong (kiri), Direktur Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, memperlihatkan produk hasil buatan Tzu Chi.

Setelah saling mengenal, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan tur ke Tzu Chi Center untuk menjelaskan lebih lanjut tentang sejarah Tzu Chi kepada anggota Wahana Visi Indonesia. Sejarah dan nilai-nilai Tzu Chi serta aktivitas humanis dan kontribusi yang diberikan kepada masyarakat tertera dengan jelas pada diorama di Tzu Chi Center. “Saya melihat ada beberapa nilai yang dicoba untuk ditanamkan. Yang pertama adalah nilai cinta kasih, kemudian juga nilai-nilai kedisiplinan dalam menjalani kehidupan serta nilai kebersamaan dan gotong royong,” ujar Doseba.

Semakin jauh penjelasan yang diberikan, semakin terlihat persamaan nilai antara Tzu Chi dengan Wahana Visi Indonesia. Kedua yayasan terfokus pada kemanusiaan dan kegiatan sosial bahkan bidang-bidangnya pun hampir menyerupai satu sama lain, dalam arti mencakup sektor kesehatan dan pendidikan. “Mungkin di sektor yang lain seperti kegiatan pemberian ekonomi keluarga ataupun perlindungan anak masih sedikit irisannya. Namun, kedua ini, pendidikan dan kesehatan, cakupannya cukup besar,” kata Doseba.


Bu Ria (kanan) dan anggota Wahana Visi Indonesia berfoto bersama di akhir tur aula Jing Si.

Untuk bidang pendidikan sendiri, Doseba cukup kagum terhadap kontribusi yang diberikan oleh Tzu Chi, sebagai contoh di Perumahan dan Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat. Ia merasa hal tersebut sangat relevan dari apa yang sudah disampaikan pihak Tzu Chi, orang-orang yang dulunya tinggal di bantaran Kali Angke, lalu dipindahkan ke rumah susun. Dan hak-hak anak dalam pendidikan itu juga disediakan oleh pihak Tzu Chi. “Saya sangat kagum dan menghargai setiap nilai yang saya dapat dari bagaimana Tzu Chi berkontribusi dalam perkembangan masyarakat Indonesia ke masa depan yang lebih baik,” kata Doseba.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Kunjungan Wahana Visi Indonesia

Kunjungan Wahana Visi Indonesia

03 Oktober 2018
Pada hari Selasa, 2 Oktober 2018, sebuah yayasan sosial kemanusiaan Kristen, Wahana Visi Indonesia (WVI), melakukan kunjungan ke Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Kunjungan ini bertujuan untuk saling mengenal satu sama lain dengan harapan terbentuknya kerja sama di kemudian hari.
Beramal bukanlah hak khusus orang kaya, melainkan wujud kasih sayang semua orang yang penuh ketulusan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -