Ladang Berkah yang Subur

Jurnalis : Leo Samuel Salim (Tzu Chi Bali), Fotografer : Khimberly Wen (Tzu Chi Bali)
 
foto

Relawan Tzu Chi Bali, Herman, menjelaskan kegiatan Tzu Chi di Bali kepada warga Karangasem yang menghadiri acara ramah-tamah.

Tanggal 15 November 2008, 6 relawan Tzu Chi Bali menuju ke Banjar Batan, Nyuh Kelod, Kelurahan Karangasem, Kabupaten Karangasem untuk mengadakan acara ramah tamah untuk memperkenalkan Tzu Chi. Lama perjalanan yang ditempuh oleh para relawan dari Jimbaran ke Karangasem kurang lebih 2 jam. Adalah I Gede Pasek dan I Wayan Yasa yang berperan besar terlaksananya acara ramah tamah tersebut. Ada 23 orang yang menghadiri acara tersebut. Memang tidak banyak dari segi jumlahnya tetapi yang terpenting adalah menanam benih-benih cinta kasih di Karangasem.

Di Bali, Karangasem adalah kabupaten yang tergolong miskin dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten yang lain. Banyak bencana yang sering terjadi di sana, mulai dari angin puting beliung, kekeringan, hingga longsor. Inilah yang membuat Tzu Chi Bali menganggap Karangasem adalah ladang berkah yang subur karena relatif lebih sering membutuhkan uluran bantuan.

Dengan ramah tamah ini diharapkan bisa muncul bibit-bibit cinta kasih yang lain di Karangasem seperti halnya I Gede Pasek dan I Wayan Yasa. Mereka berjodoh dengan Tzu Chi terjadi pada saat Tzu Chi membantu pengobatan anak dari I Gede Pasek yang harus menjalani operasi otak dan pemberian kursi roda untuk ibu dari I Wayan Yasa.

foto  foto

Ket : - I Wayan Pasa bercerita tentang Tzu Chi yang telah membantu keluarganya. (kiri)
         - Lurah Karangasem Cokorda Alit Surya Prabawa kagum terhadap kiprah Tzu Chi dalam membantu orang
           yang tidak mampu. (kanan)

“Tujuan dari (Yayasan) Buddha Tzu Chi tiada lain adalah menolong sesama manusia, bukan menghubungkan masalah agama. Itu yang saya sambut baik sekali, terutama mambantu manusia yang betul-betul tidak mampu atau (bantuan) pendidikan,” ungkap I Wayan Yasa sewaktu berbagi pengalaman kepada warga Banjar Batan. Ia sendiri sekarang boleh dikatakan sebagai relawan yang membantu tim peduli pasien dalam mengawasi salah seorang pasien yang ditangani Tzu Chi Bali yang sedang dirawat di Rumah Sakit Karangasem, yakni Ni Luh Biru. I Wayan Yasa selalu memberikan informasi terkini perihal perkembangan kesehatan Ni Luh Biru yang mengalami kerusakan saraf motorik setelah terjatuh dari tebing sewaktu hendak mencari rumput.

Acara ramah tamah ini juga dihadiri oleh Cokorda Alit Surya Prabawa selaku Lurah Karangasem. Ia sangat terkesan dengan kinerja Tzu Chi. “Apa yang dipaparkan melalui tampilan gambar dari sosok seorang Master Cheng Yen adalah sangat luar biasa. Ini merupakan cerminan dari pengalaman hidup yang menyebabkan perkembangan ke arah yang positif. Perkembangan ke arah yang positif ini disalurkan melalui keempat misinya,” kesannya.

foto  foto

Ket : - Usai ramah-tamah, relawan memberikan bantuan kepada Kadek, korban tabrak lari sewaktu hendak
           memberikan bantuan makanan kepada seorang penderita cacat fisik. (kiri)
         - Muantari yang sedang menjalani pengobatan di Denpasar setelah menjadi korban tabrak lari, menerima
           bantuan Tzu Chi yang diterima oleh ibunya. (kanan)

Usai acara ramah tamah, para relawan yang dipimpin oleh Herman mengunjungi rumah-rumah keluarga yang salah satu anggota keluarganya dibantu oleh Tzu Chi. Kunjungan pertama dilakukan ke rumah Kadek dengan memberikan bantuan beras. Kadek merupakan salah seorang korban tabrak lari yang mengalami patah tulang rusuk dan lengan sewaktu hendak mengirimkan makanan kepada I Wayan Nyeri yang mengalami cacat fisik yang hanya tinggal di kandang sapi. Bantuan beras diberikan juga diberikan kepada I Wayan Nyeri dan orangtua dari Muantari. Muantari sendiri masih berada di Denpasar karena harus tetap dikontrol pengobatannya. Muantari mengalami luka yang cukup parah pada bagian betis kanannya akibat tabrak lari.

 

Artikel Terkait

Tak Lagi Merasa Sunyi

Tak Lagi Merasa Sunyi

06 Juli 2020

Nicholas Febrian Setidewa (6) adalah anak penyandang disabilitas pendengaran yang setahun lalu dibantu dalam biaya pemasangan implan koklea oleh Tzu Chi Indonesia. Untuk memantau langsung perkembangan anak yang akrab disapa Nicho ini, relawan Tzu Chi Bogor berkunjung ke rumahnya di Griya Soka I, Kec. Sukaraja, Bogor, Jawa Barat (3/7/2020). 

Suara Kasih : Menjadi Teladan

Suara Kasih : Menjadi Teladan

18 November 2010 Selama 20 tahun ini, saya terus berterima kasih kepada para Bodhisatwa daur ulang. Kegiatan daur ulang dimulai oleh satu orang, namun hingga kini lebih dari 67.000 orang telah dilantik menjadi relawan daur ulang. Kalian mungkin berpikir, ”Apakah relawan daur ulang juga dilantik?” Ya. Mereka harus menjadi relawan selama 2 tahun dan mengubah semua kebiasaan buruknya.
Bazar Cinta Kasih Tzu Chi

Bazar Cinta Kasih Tzu Chi

03 Desember 2014 Masih dalam rangkaian “Melindungi Bumi dengan Bervegetarian” Yayasan Buddha Tzu Chi Surabaya kembali mengadakan acara Bazar Cinta Kasih Tzu Chi pada Minggu (23/11).
Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -