Langkah Awal di Jalan Tzu Chi
Jurnalis : Dewi (Tzu Chi Batam), Fotografer : Mutiara (Tzu Chi Batam)
|
| |
Ceramah Master Cheng Yen dalam Lentera Kehidupan dengan judul "Menyucikan Hati dan Menghimpun Berkah", mengenang kembali masa-masa sulit 45 tahun yang lalu saat awal mendirikan Tzu Chi di Taiwan. Dari niat awal yang suci, berawal dari Taiwan, saat ini Tzu Chi sudah berada di lebih dari 70 negara. Dimulai dengan 30 celengan bambu yang dibagikan oleh Master kepada 30 orang ibu rumah tangga yang menjadi pengikutnya, mereka menyisihkan 50 sen mata uang Taiwan dari uang belanja setiap harinya. Di sini terwujudlah misi amal sosial, misi pertama Tzu Chi. Dengan berlalunya waktu, misi Tzu Chi lainnya berturut-turut terwujud, seperti misi kesehatan, misi pendidikan, dan misi budaya humanis. "Saya terkesan dengan budaya humanis Tzu Chi. Ini seperti mengingatkan saya, karena prinsip dasarnya seperti yang saya jalani, setiap saat merasakan penuh syukur," demikian disampaikan oleh Meiliana, pembantu rektor Universitas Indonesia Batam (UIB). Meiliana juga mengambil kesempatan untuk mengikuti Jing Si Camp tanggal 7 April 2011 sampai 12 April 2011 nanti di Taiwan. Ia berharap bisa bertemu Master Cheng Yen, karena selama ini hanya belajar dari buku-buku Master, terutama kata perenungan.
Keterangan :
Meidi, seorang peserta yang merupakan mahasiswa UIB, mendapat kesan yang mendalam tentang "dari satu benih tumbuh menjadi banyak". Ia melihat hal ini benar benar menjadi kenyataan di Tzu Chi, dimana satu pemikiran yang tulus dari Master Cheng Yen telah membuat dunia merasakan kehangatan Tzu Chi. Meidi tidak bisa membayangkan bagaimana seandainya tidak ada yang membantu saat terjadi musibah. "Tzu Chi membantu dengan tulus hati tanpa mengharapkan imbalan," demikian katanya.
Keterangan :
Setelah pelatihan ini, para peserta diharapkan lebih mengenal Tzu Chi, sehingga nantinya bisa bersama-sama menapak di jalan Bodhisatwa, bergandengan tangan menjalankan misi Tzu Chi agar visi Tzu Chi menghindarkan dunia dari bencana bisa lekas terwujud. Acara ditutup dengan berdoa bagi para korban gempa dan tsunami di Jepang. | ||
Artikel Terkait
HUT Tzu Chi Ke-53 dan Kebaktian Sutra Bhaisajyaguru
30 April 2019Menyambut HUT Tzu Chi ke-53, relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kebaktian Pembacaan Sutra Bhaisajyaguru pada Minggu, 28 April 2019.

Ramai-ramai Membersihkan Lingkungan Rumah Susun
08 Maret 2009 Di kawasan ini sampah rumah tangga masih menjadi masalah serius yang belum bisa teratasi. Mulai dari parit pembuangan, gang yang kumuh hingga atap rumah warga, pemandangan penumpukan sampah menjadi hal biasa. Bahkan hampir di setiap sudut kawasan rumah susun, sampah rumah tangga selalu berserakan.