Lebih Dekat dengan Donatur Tzu Chi

Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan, Dayar (Tzu Chi Bandung)


Relawan Tzu Chi Bandung mempersembahkan lagu isyarat tangan pada acara ramah tamah donatur dan relawan Tzu Chi Bandung pada 14 Oktober 2018. Para donatur juga diajak untuk mengikuti lagu isyarat tangan.

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kini kiprahnya kian dikenal masyarakat luas. Dengan adanya beberapa kantor perwakilan di beberapa daerah di Indonesia, yayasan ini juga terus mengedepankan misi kemanusiannya tanpa terkecuali Tzu Chi Bandung yang terus menjalin kerja sama dengan instansi-instansi terkait untuk saling berkolaborasi dalam menanggapi problema yang terjadi di Jawa Barat, khusunya di Kota Bandung.

Kontribusi Tzu Chi Bandung pun kian meluas mulai dari memberikan bantuan kepada warga yang kurang mampu, membangun fasilitas sekolah, hingga mengadakan serangkaian bakti sosial kesehatan, dan pembagian sembako bagi masyarakat yang membutuhkan.

Selain itu, Tzu Chi Bandung kini memiliki Aula Jing Si yang diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Bandung untuk berbuat kebajikan melalui jejak Tzu Chi. Karena Tzu Chi sendiri tidak mengenal ras, golongan, agama, suku bangsa, dan status sosial. Sehingga untuk menjadi relawan Tzu Chi tanpa ada batasnya bagi seluruh lapisan masyarakat.

 

Herman Widjaja, selaku ketua Tzu Chi Bandung, memberikan kata sambutan serta mensosialisasikan mengenai Tzu Chi kepada para donatur serta tamu undangan. 

Tentu semua kegiatan dan misi-misi Tzu Chi tidak lepas dari peran serta para relawan dan donatur yang dengan ikhlas mau membantu dengan bersumbangsih. Maka dari itu, pada 14 Oktober 2018 Tzu Chi Bandung mengadakan kegiatan Ramah Tamah Donatur dan Relawan Tzu Chi, acara tersebut berlangsung di Aula Jing Si, Tzu Chi Bandung, dan diikuti oleh 81 donatur dan 64 relawan Tzu Chi Bandung.

Menurut Ketua Tzu Chi Bandung, Herman Widjaja, tujuan diadakan ramah tamah ini adalah mengupayakan para donatur untuk terus bersumbangsih serta ikut menyebarkan cinta kasih. Dengan acara ini, donatur-donatur Tzu Chi dapat mengetahui dana amal yang mereka sumbangkan melalui yayasan digunakan untuk kegiatan kemanusiaan.

"Donatur yang hadir hari ini dan tentu dengan relawan kita mecapai lebih dari 100 orang dengan antusias yang sangat baik. Para tamu undangan juga mengikuti acara dengan santai. Mudah-mudahan kedepannya kita akan terus adakan kegiatan yang sama," ucap Herman.

 

Pada acara ramah tamah, para relawan Tzu Chi juga mendampingi para donatur, hal ini agar para donatur dan tamu undangan dapat lebih dekat dengan Tzu Chi.

Pada kegiatan ramah tamah ini, Herman juga berkesempatan untuk mensosialisasikan Visi dan Misi Tzu Chi kepada para donatur dan tamu undangan yang hadir di acara tersebut. Selain adanya sosialisasi Tzu Chi, turut ditayangkan video  kegiatan-kegiatan Tzu Chi Bandung selama tahun 2018 serta tayangan Lentera Kehidupan Master Cheng Yen.

Penampilan lagu isyarat tangan yang dipersembahkan oleh relawan Tzu Chi Bandung pun turut mewarnai acara ramah tamah ini, sehingga acara pun semakin meriah dan penuh dengan kekeluargaan. Selain itu, penampilan para musisi jalanan yang terhimpun dalam Rumah Musik Harry Roesli (RMHR) juga turut menyumbangkan 3 buah lagu. Para musisi ini pun berkreasi dengan menyanyikan salah satu lagu Tzu Chi yang berjudul Senyuman Terindah dengan apik. Petikan gitar akustik yang dipadukan dengan biola serta Cajon yang dipukul secara halus membuat suara vokal tebal yang melantunkan lagu tersebut semakin terdengar indah dan syahdu. Para undangan yang hadir betul-betul menikmati alunan lagu yang di bawakan oleh para musisi jalanan sesuai dengan visi RMHR yaitu berkreasi dan berkreativitas dalam bermusik.

 

Layala Roesli (35) memperkenalkan para musisi jalanan yang tergabung dalam Rumah Musik Harry Roesli (RMHR) kepada relawan dan para tamu undangan

Jalinan jodoh Tzu Chi Bandung dengan RMHR terbentuk ketika salah satu pengurus sekaligus putra dari musisi Harry Roesli yaitu Layala Roesli (35) berkunjung ke Aula Jing Si, Tzu Chi Bandung pada 4 Oktober 2018 lalu. Dalam pertemuan tersebut, Tzu Chi dan RMHR membahas mengenai ajakan kerja sama dalam menanggulangi permasalahan anak-anak jalanan di kota Bandung.

"Sebetulnya sepak terjangnya Tzu Chi ini sudah saya ketahui sejak lama, apalagi bagi orang-orang yang gemar melakukan aktivitas sosial. Nama Yayasan Buddha Tzu Chi itu sudah melanglang buana. Makanya begitu kita punya kesempatan menjalin jodoh dengan Yayasan Buddha Tzu Chi ini, kami sangat tertarik dan banyak sekali program-program yang bisa kita kolaborasikan. Tentu dalam hal ini apa yang sudah kami lakukan yaitu untuk pembinaan anak-anak jalanan dan juga musisi-musisi yang ada di jalanan, sehingga memberikan solusi untuk permasalahan anak jalanan di kota Bandung," kata Layala.

 

Penampilan musisi jalanan dari Rumah Musik Harry Roesli (RMHR) dengan apik membawakan 3 buah lagu untuk menghibur para donatur dan tamu undangan. Salah satu lagu yang dimankan adalah lagu Tzu Chi yaitu Senyuman Terindah.

Ia pun menambahkan kesannya terhadap Tzu Chi sangat inspiratif karena para relawan cepat bergerak atas musibah dan bencana alam yang terjadi pada bangsa Indonesia akhir-akhir ini ini. “Mereka para relawan cepat tanggap dan hal itu pun (bersumbangsih) dilakukan dengan baik oleh para relawan Tzu Chi. Saya pikir harus banyak sekali orang yang terlibat untuk masalah ini, agar apa yang menjadi permasalahan seperti bencana alam atau apapun dapat ditanggulangi dengan cepat dan tepat," lengkap Layala .

Editor: Arimami Suryo A.


Artikel Terkait

Lebih Dekat dengan Donatur Tzu Chi

Lebih Dekat dengan Donatur Tzu Chi

18 Oktober 2018

Pada Minggu, 14 Oktober 2018, Tzu Chi Bandung mengadakan ramah tamah dengan para donatur dan relawan. Dengan acara ini, donatur-donatur Tzu Chi dapat mengetahui dana amal yang mereka sumbangkan melalui yayasan digunakan untuk kegiatan kemanusiaan.


Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -