Lebih Giat di Usia ke-47 Tzu Chi

Jurnalis : Juliana Santy, Yuliati, Fotografer : Anand Yahya
 
 

foto
Tanggal 24 bulan 3 penanggalan Lunar merupakan hari peringatan ulang tahun Tzu Chi, sehingga hari ini juga seluruh insan Tzu Chi berdoa bersama dalam rangka peringatan hari jadi Tzu Chi ke-47.

Barisan insan Tzu Chi mulai memasuki ruang kebaktian di Aula Jing Si bersama-sama menguatkan tekad merenungkan ikrar luhur Buddha Bhaisajyaguru. Tanggal 3 Mei merupakan hari peringatan ulang tahun Tzu Chi, sehingga hari ini juga seluruh insan Tzu Chi berdoa bersama dalam rangka peringatan hari jadi Tzu Chi ke-47.

 

Sebanyak 133 relawan Tzu Chi dan 8 peserta umum, bersama-sama dengan tulus dan khusyuk melakukan kebaktian melalui sambungan langsung dengan Taiwan. Walaupun sempat terjadi gangguan jaringan selama beberapa saat, namun hal tersebut tidak memudarkan semangat relawan untuk tetap menjalankan kebaktian. Lebih dari itu, para insan Tzu Chi bersama-sama menguatkan tekad seperti ikrar-ikrar Bhaisajyaguru Buddha. “Kebaktian ini tujuannya adalah sebenarnya dari membaca sutra itu bagaimana kita bisa menghayati nilai-nilai didalamnya lalu meneladani ikrar-ikrar atau tekad para Buddha sehingga bagaimana kita bisa menjalankannya secara nyata, itu yang paling penting,” ujar Hendry Shixiong selaku panitia kegiatan.

Pesan Master Cheng Yen di 47 tahun Tzu Chi
Pada peringatan ulang tahun Tzu Chi kali ini, Master Cheng Yen berpesan bahwa hendaknya semua orang membangkitkan tekad dan menggalang lebih banyak orang lagi untuk menghimpun cinta kasih yang lebih besar. Sehingga usaha-usaha kita menyucikan hati dan membuat dunia ini bebas dari bencana itu bisa cepat terwujud. Master juga mengatakan bahwa dari 12 tekad Bhaisajyaguru itu sebenarnya sangat erat kaitannya dengan kehidupan saat ini, dimana dunia penuh dengan bencana, penyakit dan penderitaan. Tekad Bhaisajyaguru Buddha ini agar bisa melenyapkan penderitaan dan bencana di dunia bagi orang-orang yang menjalankan isi dari sutra ini. Master berharap kita tidak hanya membaca saja tapi kita juga meneladani semangat dari Buddha Bhaisajyaguru ini melalui tindakan nyata, sehingga kita juga bisa turut bertekad melenyapkan penderitaan di dunia.

foto  foto

Keterangan :

  • Sebanyak 133 relawan Tzu Chi dan 8 peserta umum, bersama-sama dengan tulus dan khusyuk melakukan kebaktian melalui sambungan langsung dengan Taiwan (kiri).
  • Pada hari itu, Master Cheng Yen pun memberikan ceramah dan menyampaikan pesannya bagi insan Tzu Chi sedunia (kanan).

Hari jadi Tzu Chi dirayakan setiap tanggal 24 bulan 3 penanggalan lunar. Empat puluh enam tahun yang lalu,  pada tahun itu adalah peringatan hari jadinya Tzu Chi yang pertama dan jatuh pada tanggal 3 Mei (penanggalan masehi), begitu juga dengan peringatan hari jadi ke-47 jatuh tepat pada tanggal masehi yang sama, yaitu tanggal 3 Mei. Ini menjadi kesan yang cukup mendalam bagi Master, bahwa Master mengenang perkembangan Tzu Chi. Tzu Chi yang dimulai dari kecil, mengalami perkembangan dan menyebar di berbagai dunia, seperti pada awal terbentuk, jumlah relawan komite Tzu Chi hanya 10 orang, tapi saat ini di seluruh dunia sudah mencapai 60.000 lebih orang.

Menguatkan Tekad dan Harapan
Menapaki jalan Buddha dengan pembacaan sutra luhur Bhaisajyaguru Buddha dalam peringatan hari jadi Tzu Chi kali ini mengundang niat tulus dari para peserta. Salah satunya Ho Lie Lie yang datang diajak oleh seorang relawan. Sebelumnya ia sudah mengenal Tzu Chi melalui DAAI TV dan tayanganya pun menginspirasinya.  Setelah mengikuti kebaktian, ia merasa hatinya menjadi lebih damai, tenang, dan penuh cinta kasih. Dan ia pun berharap perasaan itu senantiasa ada dihatinya setiap saat.

foto  foto

Keterangan :

  • Hasan merasa tulus tidak ada rasa canggung mengikuti kebaktian karena merasa dirinya adalah bagian dari keluarga besar Tzu Chi (kiri).
  • Usai kebaktian, setiap peserta mendapatkan sebuah kue berbentuk buah persik (kanan).

Demikian juga dengan Hasan Basri yang merupakan salah satu relawan yang juga staf DAAI TV yang bukan memeluk agama Buddha, namun dengan perasaan senang ia mengikuti kebaktian dalam rangka peringatan ulang tahun Tzu Chi. Ia mengaku mengikuti kebaktian dengan hati yang tulus tanpa ada rasa canggung karena merasa dirinya adalah bagian dari keluarga besar Tzu Chi. “Karena aku orang Tzu Chi jadi aku bisa mengikuti budaya-budaya yang ada di Tzu Chi. Kita juga tahu bahwa sebenarnya tujuan kebaktian ini bukan hanya untuk mendoakan diri sendiri tapi juga mendoakan semua makluk juga mendoakan dunia ini, jadi ya sebenarnya sama,” aku Hasan.

Hasan mengaku dalam mengikuti kebaktian Bhaisajyaguru ini bukanlah yang pertama kali. Ia juga ikut serta dalam beberapa kebaktian lalu yang diadakan untuk menyambut peringatan hari Waisak. Dengan adanya peringatan hari jadi Tzu Chi ini, ia berharap semoga Tzu Chi selalu ada dan terus menjalin jodoh baik dengan orang dalam menebar cinta kasih. Begitu juga dengan Hendry Shixiong, “Saya percaya ini termasuk tekad semua insan Tzu Chi yaitu lebih giat lagi melatih diri dan menjadi murid yang baik. Saya berharap semoga Master bisa sehat selalu dan senantiasa membimbing orang-orang ke jalan yang benar, dan semakin banyak Bodhisatwa yang bisa kita galang sehingga dunia bisa lebih damai dan tentram,” ungkap Hendry.

  
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek dari Seluruh Dunia

Suara Kasih: Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek dari Seluruh Dunia

06 Februari 2014 Di Taiwan, kita merayakan Tahun Baru Imlek, tetapi para relawan di Afrika juga memberikan ucapan selamat. Relawan dari Afrika Selatan, Lesotho, Zimbabwe, dan Mozambik, semuanya memberi ucapan selamat tahun baru.
Banjir Jakarta: Mengasihi Sesama, Memberi yang Terbaik

Banjir Jakarta: Mengasihi Sesama, Memberi yang Terbaik

25 Januari 2013 Tetapi banjir besar yang melanda sebagian ibu kota Jakarta dan membuat kehidupan banyak orang menjadi sulit, membuat kita khawatir. Kita yang terbebas dari banjir harus lebih membangkitkan rasa syukur serta membangkitkan hati penuh sukacita.
Menampilkan Cinta Kasih dari Dalam dan Luar

Menampilkan Cinta Kasih dari Dalam dan Luar

13 Agustus 2012 Bagi insan Tzu Chi, penampilan dan bahasa tubuh yang baik adalah salah satu bagian hidup yang tak bisa dipisahkan di dalam kehidupan Tzu Chi. Maka, pelatihan dalam kelas kepribadian ini, yang juga merupakan lanjutan dari serangkaian acara Pelatihan Pengembangan Pendidikan Masyarakat oleh Tzu Chi Indonesia,  bisa dibilang cukup penting.
Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -