Letusan Merapi : Perhatian untuk Pengungsi
Jurnalis : Mika Wulan (DAAI TV), Fotografer : Dok. Tzu Chi| |
| ||
Warga di sekitar Gunung Merapi masih bertahan di pos-pos pengungsian. Meski masih merasa was-was para pengungsi sudah mulai tenang, setelah evakuasi yang dilakukan sehari sebelumnya tepat sebelum Merapi meletus. Jumlah warga yang memadati pos pengungsian Kepuharjo diperkirakan sekitar 1.598 jiwa. Para pengungsi terpaksa tidur berdesakan di ruangan ataupun di emperan. Kebutuhan Para Pengungsi
Keterangan :
Rabu, 27 Oktober 2010, relawan Tzu Chi Yogyakarta telah turun ke lokasi pengungsian untuk melakukan survei untuk kemudian memutuskan bantuan apa yang selanjutnya akan diberikan. “Kendala selama di sini, air untuk shalat sangat susah. Pasta gigi dan sabun juga belum tersedia, baju-baju juga. Mereka pun masih tidur beralas seadanya,” kata Reni, relawan Tzu Chi Yogyakarta. Reni merasa prihatin dengan kondisi para pengungsi, “Untung nggak hujan, kalau hujan kan kasihan. Setelah kita tanya-tanya yang kurang bantuan untuk kebutuhan wanita dan peralatan mandi. Jadi besok kita akan coba pikirkan bantuan seperti apa yang dibutuhkan.” Sebelumnya sebanyak 10 orang relawan Tzu Chi juga telah memberikan bantuan kepada para pengungsi di Desa Glagah Harjo, Kepoharjo, dan Umbulhardjo di Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Bantuan yang diberikan berupa 10.000 buah masker dan 287 selimut. Meski harus kehilangan harta benda, dan bahkan keluarga, warga desa di sekitar Merapi hanya bisa pasrah dan bertahan dengan kondisi seadanya, sembari berharap bahwa Merapi tak lagi memuntahkan lahar dan awan panas. | |||
Artikel Terkait
Mengenang Sejarah Tzu Chi Indonesia
20 Januari 2016Dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun 2015 ini menampilkan pentas drama kilas perjalanan Tzu Chi Indonesia. Berawal dari tahun 1993, para istri-istri pengusaha Taiwan (Liu Su Mei, Bao Qing, Liang Qiong, dan Chun Ying) hingga kini menjadi besar yang telah berusia 22 tahun.
Belajar Berpuas Diri
02 September 2019Minggu, 25 Agustus 2019, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Kelas Budi Pekerti (Tzu Shao, setingkat SMP/SMA) yang mempelajari tentang Kepuasan Diri. Kegiatan ini diikuti oleh 26 orang anak.
Kasih Sayang Sepanjang Masa
20 Mei 2015Sebuah bilik yang diterangi lampu pijar 5 watt ini membuat ruangan tampak remang-remang dihuni seorang wanita paruh baya, Sumirah (45) yang sedang menggendong putrinya, Aripah (17) menyambut kedatangan kami. Segera sorot mata kami tertuju pada putrinya yang sudah menginjak usia remaja namun masih berada dalam dekapan sang bunda.







Sitemap