Manfaat Donor Darah

Jurnalis : Rudi Santoso (He Qi Utara), Fotografer : Rudi Santoso (He Qi Utara)

fotoMasyarakat setempat di sekitar Sekolah Amitayus (Jelambar) tampak antusias dalam menyambut kegiatan donor darah pada hari Minggu 11 September 2011 ini.

“Stok darah PMI pascalebaran dan puasa sangat kurang, maka kegiatan donor darah yang dilaksanakan pada hari ini sangat membantu (mereka) yang membutuhkan darah untuk operasi dan lain sebagainya,” kata Dokter Dwi yang sudah mengabdi hampir 2 tahun di PMI DKI Jakarta.

 

 

 

Ia pun memberitahukan, “Melakukan kegiatan donor darah adalah sebuah kegiatan yang sangat mulia, rasa kebersamaan atau saling peduli adalah salah satu pendorong masyarakat untuk mengikuti kegiatan donor darah.”Dokter Dwi pun menjelaskan bahwa banyak sekali manfaat dari donor darah, dengan donor darah maka donor dapat berbuat dua kebaikan dalam satu tindakan: pertama darah yang kita donorkan dapat membantu orang lain; kedua bagi kesehatan sendiri juga sangat baik karena darah di dalam tubuh kita akan lebih segar apabila kita rutin melakukan donor darah setiap 3 bulan sekali.

Ternyata dengan melakukan donor darah selain dapat membantu orang lain, juga mendapatkan manfaat positif pula. Oleh karena itu Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia selalu mensosialisasikan kegiatan donor darah ini agar masyarakat luas mengerti tentang manfaat donor darah sehingga masyarakat mau terlibat serta dalam setiap kegiatan yang mulia ini.

foto  foto

Keterangan :

  • Para relawan bahu-membahu menyiapkan tempat donor darah di Sekolah Amitayus, Jelambar, Jakarta Barat.(kiri)
  • Dari 86 orang yang ingin mendonorkan darahnya, hanya 73 orang yang berhasil diambil darahnya. (kanan)

Minggu, 11 September 2011, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan PMI DKI Jakarta melakukan kegiatan donor darah di Sekolah Amitayus, Jelambar, Jakarta Barat. Jam menunjukkan pukul 07.30 WIB,  relawan pun mulai berdatangan untuk membersihkan dan menata ruang yang akan digunakan untuk donor darah, dan ruang pemulihan bagi mereka yang sudah mendonorkan darahnya.

Salah satu donor darah hari itu adalah Juliana Kristin yang masih berusia 17 tahun, “Ini adalah pertama kalinya aku ikut donor darah, aku tau ada kegiatan ini dari mama. Aku ingin ikut bersumbangsih bagi yang membutuhkan darah. Saat pertama aku merasa takut, namun setelah selesai donor darah biasa-biasa saja. Lain kali aku akan ajak teman-teman untuk ikut donor darah karena pada umumnya mereka takut, karena takut sakit dan lain sebagainya. Setelah saya mencoba dan biasa-biasa saja maka saya akan memberitahu kepada mereka bahwa ikut donor darah adalah kegiatan yang baik dan tidak perlu takut sakit pada jarum.”

foto  foto

Keterangan :

  • Setelah merasakan donor darah, Juliana pun ingin mengajak serta teman-temannya untuk ikut mendonorkan darah.(kiri)
  • Semakin banyak masyarakat yang memahami makna donor darah maka semakin banyak yang akan bersumbangsih. (kanan)

Hari itu yang mendaftar untuk mendonorkan darahnya ada 86 donor, namun hanya 73 yang berhasil diambil darahnya. Waktu menunjukkan pukul 12.00 WIB. Dengan wajah sukacita relawan dan petugas PMI bahu-membahu menaikan barang-barang ke dalam mobil Menurut dr. Dwi, kantong-kantong darah yang telah terkumpul ini akan dibawa ke PMI pusat untuk diperiksa kelayakan darah tersebut, dan  setelah steril darah tersebut akan disalurkan ke rumah sakit yang membutuhkannya.

Semoga ke depannya sosialisasi tentang manfaat donor darah akan terus dijalankan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi dan PMI, sehingga masyarakat akan semakin mengerti manfaat donor darah. Semoga di masa-masa mendatang stok darah PMI akan mencukupi permintaan sehingga dapat membantu mengurangi penderitaan setiap orang yang sedang sakit dan membutuhkan darah.  Setetes darah yang terpisah dari tubuh kita hari ini akan memberi napas baru bagi yang membutuhkan. Master Cheng Yen selalu mengatakan, “Dengan tulus dan tanpa pamrih bersumbangsih maka akan menimbulkan sukacita bagi yang menjalankannya.”


Artikel Terkait

Aku, Kamu, dan Kita Adalah Berkah

Aku, Kamu, dan Kita Adalah Berkah

11 September 2014 Saya bertekad untuk terus menghargai orang tua saya, papa, mama, meskipun saya masih sering berbuat salah kepada mereka, meskipun saya sering dimarahi oleh mereka, tapi tiada sedetikpun saya akan lupa untuk menyayangi mereka, saya sayang papa, mama sampai angka 13 di temukan di jarum jam.
Mengenang Gempa dengan Rasa Syukur

Mengenang Gempa dengan Rasa Syukur

06 Oktober 2010 Pada tanggal 30 September 2010, pagi hari suasana di Kota Padang sangat sunyi dan sepi. Untuk memperingati gempa yang terjadi tepat satu tahun yang lalu, seluruh masyarakat Kota Padang mengadakan doa bersama di tempat-tempat ibadah seperti di Tempat Pemakaman Umum Bungus Teluk Kabung, pukul 08.30 WIB pagi.
HUT TIMA KE-11: Meneladani Masa Lalu, Bekerja Untuk Masa Depan

HUT TIMA KE-11: Meneladani Masa Lalu, Bekerja Untuk Masa Depan

27 November 2013 Berawal dari beberapa dokter dan relawan yang berbulat tekad melaksanakan misi kesehatan demi membantu lebih banyak orang, maka dokter-dokter ini seakan tidak takut menghadapi rintangan.
Cara kita berterima kasih dan membalas budi baik bumi adalah dengan tetap bertekad melestarikan lingkungan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -