Mari Bervegan Supaya Hidup Lebih Sehat

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya

Para peserta yang ikut dalam program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh (Wholefood Vegan Diet) menjalani Medical Check Up (MCU) awal sebelum menjalani program ini. Pemeriksaan kesehatan ini meliputi pengecekan tekanan darah, berat dan tinggi badan untuk menentukan indeks massa tubuh, serta pengambilan sampel darah.

Program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh (Wholefood Vegan Diet) telah menarik minat ratusan peserta relawan Tzu Chi dan masyarakat umum sejak setahun lalu di Indonesia untuk mengikuti program yang terbilang unik ini.  Tantangan yang diinisiasi oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia ini telah berjalan sejak tahun 2021 dan kali ini adalah yang ketiga kalinya dijalankan oleh relawan Tzu Chi.

Hari ini, 11 Juni 2022 relawan Tzu Chi mengadakan program 21 Hari Challenged Vegan Diet yang ke-3. Program ini akan berlangsung selama 21 hari dari 11 juni hingga 1 Juli 2022. Hari ini adalah hari pertama dimana peserta ikut serta dalam Medical Check Up (MCU) awal dan MCU berikutnya akan dilakukan di akhir program. Dengan begitu maka dampak dari program ini terhadap kesehatan peserta akan dapat langsung terlihat. Pada hari ini pula para peserta memulai untuk mengonsumsi makanan vegan selama 21 hari.

Diet 21 hari ini dilakukan dengan cara memperbanyak asupan berbahan nabati. Menurut Erni Lindawati atau yang akrab disapa Mei Rong yang menjadi ketua pelaksana program ini, para peserta akan mengonsumsi makanan dari tumbuh-tumbuhan (nabati) yang tidak hanya membantu menurunkan berat badan tapi juga membuat kulit menjadi lebih sehat dan cantik. Program ini juga harus menghindari karbohidrat (roti, gula), serta tidak mengonsumsi daging, ikan, serta makanan olahan yang mengandung susu ataupun telur. "Kita sudah tahu manfaat sayuran, kita tahu kekuatan tumbuhan. Kita tahu betapa bermanfaatnya makanan alami," tegas Mei Rong.

Lani Mulyana salah satu relawan Tzu Chi yang pertama kali ikut program ini sedang menjalani pengambilan sample darah dengan didampingi relawan Tzu Chi. Hasil laboratorium pra dan pasca ini akan menjadi perbandingan untuk menarik kesimpulan akan keberhasilan program Diet Nabati Utuh ini.

Ernie Lindawati atau akrab disapa Mei Rong (kanan) mengatakan manfaat dari program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh (Wholefood Vegan Diet) ini salah satunya untuk memperkenalkan kepada orang-orang pola makan yang sehat, membuat tubuh kita menjadi lebih sehat, dan lebih semangat.

Perlu ditekankan bahwa 21 hari bukan merujuk pada berat tubuh yang bisa jadi turun hanya dalam 21 hari. Namun lebih pada pembentukan pola dan kebiasaan makan kita. Secara alamiah, manusia perlu waktu 21 hari sampai jadi terbiasa pada perubahan pola makan.

Mei Rong menjelaskan perlu waktu 21 hari untuk membuat atau mengubah suatu kebiasaan. "Intinya berubah ke pilihan-pilihan yang lebih sehat," ucap Mei Rong. Program ini sendiri dibimbing dan diawasi oleh Dr. Susianto, seorang doktor gizi, yang akan mendampingi peserta selama perjalanan progam diet vegan ini. Dr. Susianto sendiri merupakan President of World Vegan Organisation (WVO) & Vegan Society of Indonesia (VSI).

Melibatkan Partisipasi Relawan Konsumsi Tzu Chi
Total peserta ada 125 orang yang mengikuti program ini, dan sebanyak 78 orang peserta menjalani MCU pada hari pertama dimulainya program ini. Program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh (Wholefood Vegan Diet) ini sudah tiga kali diadakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, dimana tahap awal makanan vegan disiapkan dari pihak Dr. Susianto. Kemudian pada tahap kedua menu makanan vegan disediakan dari pihak Kantin Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia (Apit Shijie, relawan Komite Tzu Chi), dan yang ketiga ini dari para relawan di komunitas masing-masing He Qi (Pusat, Barat 1, Barat 2, Utara 1, Utara 2, Timur, Tangerang)

Selama program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh ini, menu makan siang dan malam akan disiapkan oleh relawan konsumsi (Sheng Huo Zhu) dari masing-masing He Qi. Relawan konsumsi ini akan menyiapkan makanan yang menyehatkan, memenuhi persyaratan kebutuhan harian karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

Lynda Suparto, relawan Komite Tzu Chi sedang berkoordinasi dengan para Sheng Huo Zhu (relawan Konsumsi) dari tujuh He qi yang menjadi PIC utama konsumsi. Para Sheng Huo Zhu yang akan mengatur dan menyiapkan makanan selama 21 hari ke depan kepada para peserta.

Kemudian para relawan ini akan mengatur sendiri pengiriman makanan vegan masing-masing di komunitasnya. Menu makan siang dan malam ini diantar ke rumah atau kantor masing-masing peserta dengan bantuan jasa pengiriman ataupun dijemput sendiri oleh peserta.

“Spesialnya adalah tujuh He Qi ini yang menjadi PIC utama konsumsi adalah Linda Shijie, Widianti Shijie, Cindy Shijie, dan Se Ing Shijie. Inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang mendapat tugas. Mereka harus berkoordinasi supaya selama 21 hari ke depan ini di tujuh He Qi relawan akan memasak makanan vegan di hari yang berbeda-beda,” ungkap Mei Rong.

Mei Rong mengatakan manfaat dari program ini adalah untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang pola makan yang sehat, membuat tubuh kita menjadi lebih sehat, dan lebih semangat. “Doktor Susianto mengatakan vegetaris berasak dari kata vegetus yang artinya hidup, fresh, dan semangat,” ungkap Mei Rong, “mereka (relawan Tzu Chi) juga sangat antusias mengajak orang-orang terdekat mereka, dan ada juga dari beberapa relawan yang sudah ikut program ini sebelumnya.”

Mei Rong juga berharap akan lebih banyak lagi masyarakat yang bisa ikut program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh (Wholefood Vegan Diet) ini. “Supaya lebih banyak orang mengenal makanan sehat vegan seperti apa. Nantinya hasil MCU terakhir (setelah 21 hari) akan memberikan hasil yang memuaskan, gula darah normal, kolesterol normal, tekanan darah normal supaya tambah sehat,” ucap Mei Rong.

Direktur Sekolah Cinta Kasih Ttzu Chi, Freddy Ong, menjalani medical Check Up (MCU) dan menerima berkas pemeriksaan dari tim medis Tzu Chi Hospital.

Freddy Ong, Direktur Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng mengatakan dari Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng ada 17 orang yang mengikuti program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh (Wholefood Vegan Diet) ini. “Kita undang teman-teman untuk sama-sama ikut agar lebih sehat lagi,” terang Freddy.

Guru-guru Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng mendapat info program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh ini dari relawan maupun staf Badan Misi Tzu Chi yang sudah mengikuti program ini. Mereka menginformasikan banyak yang turun berat badan dan hal-hal positif lainnya terhadap kondisi kesehatan tubuh. Berkaca dari hal inilah yang mendorong Freddy mengajak teman-teman untuk mengikuti program ini. Selain itu, ada juga para guru yang mendapatkan informasi program ini langsung dari Dr. Susianto. Hasilnya ada 17 orang guru bersedia untuk ikut program diet vegan utuh 21 hari. “Hari ini saya baru menjalankan MCU, biasanya gula darah saya tinggi nih,” ungkap Freddy, “saya berharap dengan mengikuti program ini tubuh saya dapat lebih sehat lagi karena saya sendiri menderita gula darah tinggi.“

Hingga saat ini Freddy masih mengonsumsi obat rutin untuk mengontrol kadar gula darahnya. Dan sejak hari ini Freddy mulai mencoba untuk tidak mengonsumsi obat pengontrol gula darah. “Selama 21 hari ini saya coba stop dulu minum obatnya dan nanti setelah 21 hari (lihat) impact-nya bagaimana,” ujar Freddy.

Para relawan Konsumsi) sedang menyiapkan masakan vegan mereka untuk para peserta yang menjalani program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh (Wholefood Vegan Diet). Relawan konsumsi yang akan mengatur sendiri pengiriman makanan ke masing-masing peserta di komunitasnya.

Kegiatan program Diet Vegan Utuh 21 Hari ini dimulai sejak pukul 07.00 WIB, berlangsung di Tzu Chi Hospital (TCH), Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Semua peserta dengan semangat berkumpul di lantai 3 Klinik Urologi & Nefrolog.

Para peserta menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim medis dari Tzu Chi Hospital. Pemeriksaan kesehatan ini meliputi pengecekan tekanan darah, berat, dan tinggi badan untuk menentukan indeks massa tubuh, serta pengambilan sampel darah. Pemeriksaan laboratorium ini akan dilakukan sebanyak dua kali, yaitu praprogram (11 Juni 2022) dan pascaprogram (1 Juli 2022). Hasil pemeriksaan pra dan pasca program ini akan menjadi perbandingan untuk menarik kesimpulan akan keberhasilan program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh (Wholefood Vegan Diet) ini.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Tantangan 21 Hari Diet Vegan Utuh: Kata Mereka Setelah Ikut Program Diet Vegan

Tantangan 21 Hari Diet Vegan Utuh: Kata Mereka Setelah Ikut Program Diet Vegan

04 Juli 2022

Program Tantangan 21 Hari Diet Vegan Utuh tahap tiga telah usai per tanggal 1 Juli 2022 lalu. Sebanyak 125 peserta sukses menjalani programnya, dan 91 di antaranya kembali mengikuti medical Check-up, hasilnya tentu seperti yang diinginkan semua pihak. Inilah testimonialnya.

Mari Bervegan Supaya Hidup Lebih Sehat

Mari Bervegan Supaya Hidup Lebih Sehat

14 Juni 2022

Relawan Tzu Chi Indonesia kembali mengadakan Program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh yang ke-3. Program ini berlangsung selama 21 hari dari 11 juni hingga 1 Juli 2022.

Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh: You Are What You Eat, Bukanlah Istilah Belaka

Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh: You Are What You Eat, Bukanlah Istilah Belaka

07 Desember 2021

Pernah dengar istilah you are what you eat? Kata-kata itu bukan sekadar istilah loh, tapi memang makanan lah yang menentukan apa yang terjadi dalam tubuh Anda selanjutnya.

Kita sendiri harus bersumbangsih terlebih dahulu, baru dapat menggerakkan orang lain untuk berperan serta.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -