Melaksanakan Dua Hal yang Tidak Bisa Ditunda

Jurnalis : Jefrio (Tzu Chi Palembang), Fotografer : Hendra, Jefrio , Okmonrow, Welly (Tzu Chi Palembang)

Tzu Chi Palembang mengawali kegiatan pertama pada tahun 2016 dengan melakukan kunjungan ke panti jompo untuk melakukan penghiburan dan melakukan pemeriksaan kesehatan.

Minggu, 10 Januari 2016, Tzu Chi Palembang mengawali kegiatan pertama pada tahun 2016 dengan melakukan kunjungan ke panti jompo. Panti sosial Tresna Werdha Teratai, sebuah panti jompo yang berlokasi di Jl. Sosial Km. 6 ini kembali dikunjungi oleh Tzu Chi untuk ketiga kalinya. Kegiatan yang mulai dilaksanakan pukul 09.45 WIB ini diawali dengan kata sambutan oleh ibu Edayati, Kepala Panti Jompo dan dilanjutkan dengan sosialisasi Tzu Chi yang dipaparkan oleh Alex, salah satu relawan Tzu Chi.

Kegiatan kali ini tidak hanya sekedar kunjungan untuk menghibur opa dan oma yang tinggal di panti tersebut, namun juga turut berbagi kasih dengan diadakannya baksos kesehatan umum. Baksos kesehatan umum ini mencakup pemeriksaan tekanan darah, kandungan gula darah, asam urat, dan kolestrol serta berat badan. Setelah menjalani berbagai pemeriksaan tersebut, kakek dan nenek pun menyampaikan keluhannya kepada dokter umum. Resep yang diberikan dokter kemudian ditukarkan ke apotek yang telah disiapkan.

Sembari kakek dan nenek menunggu giliran pemeriksaan kesehatan, para relawan memotong kuku jari atau rambut mereka.  Relawan juga memberikan perhatian dengan mengajak kakek dan nenek berbincang mengenai kesehariannya. Interaksi secara langsung tentunya membuat kakek dan nenek lebih bersemangat, yang tampak dari keceriaan di wajah mereka. “Menurut kami, (kegiatan ini) sangat menyenangkan, sangat bahagia sekali, kami mewakili penghuni (panti) kami, opa oma, sangat senang, apalagi sudah gembira ria, makan siang bersama, periksa kesehatan gratis, alhamdulillah, terima kasih atas kunjungannya ke panti kami,” ungkap bahagia Edayati selaku kepala panti.

Edayati selaku Kepala Panti Sosial Tresna Werdha Teratai Palembang saat memberikan kata sambutannya.


Terasa suasana kegembiraan yang diciptakan relawan bagi penghuni panti melalui shou yu (isyarat tangan) “Ren Shi Nin Zhen Hao”.

Semangat hari itu tidak hanya ditunjukkan oleh opa dan oma, namun juga tampak pada relawan yang membersihkan kamar mandi dan kamar para penghuni panti. Walaupun kondisinya kotor dan menimbulkan bau tak sedap, hal ini tidak menyurutkan niat relawan untuk memberikan kondisi lingkungan yang nyaman kepada penghuni panti. Berawal dengan semangat inilah akhirnya kondisi kamar mandi dan kamar di panti ini menjadi lebih bersih. .

Selain itu, selama kegiatan berlangsung para relawan juga mengajak opa dan oma untuk ikut serta dalam berbagai acara hiburan seperti berjoget dan bernyanyi bersama. Suasana kebahagian terus terasa hingga makan siang bersama. Seusai makan relawan mengajak opa dan oma menampilkan shou yu (isyarat tangan) “Ren Shi Nin Zhen Hao” dan “Satu Keluarga” bersama-sama sebelum menutup kegiatan ini. Kegiatan kunjungan kali ini diakhiri dengan penyerahan bingkisan kepada opa dan oma hingga pukul 12.30 WIB.

Atika mengunjungi bangsal penghuni panti yang mengalami kesulitan untuk berkumpul di ruang pemeriksaan kesehatan umum. Tampak Atika sedang menuliskan resep obat setelah mendengar keluhan yang dialami salah satu penghuni panti.

Tampak dr. Vitta Kusma Wijaya sedang berkonsentrasi saat memeriksa telinga salah satu penghuni Panti Sosial Tresna Werdha Teratai yang mengalami gangguan pendengaran.

Kegiatan kali ini pun meninggalkan kesan bagi relawan baru maupun dokter yang ikut berpartisipasi. “Seru sih ya, seru, opa omanya juga asik-asik, kita bisa melihat mereka senyum itu suatu kebahagian juga buat kita,” ungkap Johan Wijaya Kusuma seusai melakukan pembersihan lingkungan panti.

Dokter Vitta Kusma Wijaya juga mengungkapkan kesan pertamanya dalam mengikuti kegiatan Tzu Chi.  “Bagus sih ya, kemarin sih ngiranya hanya baksos pengobatan, tetapi ternyata sekarang juga ada penghiburan kepada orang tuanya, ada bersih-bersih untuk pantinya, jadi seperti secara menyeluruh sih.” Senada dengan dr. Vitta, Atika, salah satu anggota Tzu Chi International Medical Association (TIMA) dan juga PIC kegiatan ini menambahkan bahwa, “Mereka (opa oma) sebenarnya bukan hanya butuh pengobatan tapi juga membutuhkan suatu pendampingan dan hiburan.” Tentunya, kebahagian yang dirasakan opa oma saat itu dan kegiatan yang dapat terlaksana dengan baik dapat terwujud karena adanya dukungan kelima dokter dan 3 perawat serta 72 relawan yang berkumpul untuk menyebarkan cinta kasih bagi 73 penghuni panti.

Seperti salah satu kata perenungan yang disampaikan oleh Master Cheng Yen, “Ada dua hal yang tidak bisa ditunda dalam kehidupan: berbakti kepada orang tua dan melakukan kebajikan”. Dengan berlandaskan cinta kasih universal, tanpa memandang perbedaan agama, suku, dan ras, para relawan yang melakukan kunjungan ke panti jompo telah melaksanakan dua hal yang tidak bisa ditunda, melakukan kebajikan dengan memberikan perhatian dan kebahagiaan tak terlupakan kepada opa dan oma layaknya berbakti kepada orang tua sendiri.


Artikel Terkait

Melaksanakan Dua Hal yang Tidak Bisa Ditunda

Melaksanakan Dua Hal yang Tidak Bisa Ditunda

18 Januari 2016
Kegiatan kali ini tidak hanya sekedar kunjungan untuk menghibur opa dan oma yang tinggal di panti tersebut, namun juga turut berbagi kasih dengan diadakannya baksos kesehatan umum.
Kunjungan Kasih Ke Panti Werdha Santa Anna Lembean

Kunjungan Kasih Ke Panti Werdha Santa Anna Lembean

01 Oktober 2018

Hari yang dijadwalkan pun tiba. Relawan Tzu Chi Manado tiba di Panti Werdha Santa Anna Lembean. Kedatangan relawan disambut dengan baik dan ramah oleh Kepala Suster Santa Anna Lembean Sr.Jeanne Santie.

Kunjungan Kasih ke Panti Sosial Bina Grahita Kalideres

Kunjungan Kasih ke Panti Sosial Bina Grahita Kalideres

18 November 2021

Jelang ulang tahun Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi (RSCK) ke-14, tim RSCK melakukan kunjungan kasih ke panti sosial, menyalurkan tanda cinta kasih dari para donatur berupa baju layak pakai, buku, dan mainan anak.

Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -