Franky O. Widjaja, Chairman Sinar Mas Agribusiness and Food (PT Smart Tbk) yang juga Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melihat berbagai komitmen dari para peserta SMOPC untuk mencapai 5 tekad di booth Tzu Chi Cabang Sinar Mas.
"Bersatu hati berbuat baik, bersumbangsih dengan ramah, saling mengasihi dan mengagumi, mengulurkan tangan saling membantu."
Kata Perenungan Master Cheng Yen
Sinar Mas Agribusiness and Food kembali menggelar Sinar Mas Olympic Plantation Conference (SMOPC) pada 6–9 Mei 2025 di Bali. Kegiatan ini menjadi momen berkumpulnya para insan perkebunan untuk saling berbagi, belajar, dan memperkuat langkah ke depan. Tzu Chi Cabang Sinar Mas turut hadir, membawa semangat 5 Tekad sebagai ajakan untuk merefleksi dan meneguhkan hati. Melalui permainan spin the wheels yang menyenangkan, peserta diajak memilih satu tekad, lalu menggulirkan lagi untuk menemukan aksi nyata yang bisa dilakukan. Dari situ lahir kartu-kartu tekad yang ditempel sebagai simbol komitmen bersama. Antusiasme begitu terasa, terlihat dari senyum tulus dan antrian peserta yang tak sabar ingin ambil bagian dalam gerakan kebaikan ini.

Antusiasme peserta SMPOC meneguhkan hati untuk mendukung pencapaian 5 Tekad berbaris dengan rapi.
Lima Tekad adalah semangat yang diikrarkan Bapak Franky O. Widjaja, Chairman Sinar Mas Agribusiness and Food (PT Smart Tbk) yang juga Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia pada saat Xie Li Gathering Tzu Chi Cabang Sinar Mas pada tahun 2023. Tekad pertama mencapai tiga juta donatur, tekad kedua menuju 100 Xie Li (komunitas relawan), tekad ketiga 1 - 2 hari dalam seminggu bervegetarian, tekad keempat radius 3 KM bebas katarak, hernia, bibir sumbing, dan stunting, dan tekad kelima fokus peningkatan pendidikan.
Jumat, (9/5/25) menjadi sesi bagi Tzu Chi Cabang Sinar Mas. Hong Tjhin, Pembina Tzu Chi Cabang Sinar Mas sharing mengenai Bersyukur, Menghormati, dan Cinta Kasih. “Pak Eka sudah berpesan kita harus menjaga kredibilitas kita juga harus bertanggung jawab terhadap pekerjaan terhadap keluarga dan masyarakat,” ujarnya mengawali sharing. “Master Cheng Yen juga bilang jika kita sudah bersyukur kita sudah menjadi orang baik 50%. Lalu jika kita berpikir baik, berucap baik, dan bertindak baik menjadi 80%. Kedua respect, saling menghormati. Selanjutnya cinta kasih menjadi hal yang fundamental,” imbuhnya. Pencapaian 5 Tekad yang sudah dilakukan semua relawan diberbagai tempat juga disampaikan. “Karena kebajikan membuat kehidupan ini indah, karena kasih sayang membuat kehidupan ini berlanjut, karena cinta kasih membuat kehidupan ini lapang, karena bersyukur membuat kehidupan ini bahagia,” tutup Hong Tjhin dalam sharing-nya.

Hong Tjhin, Pembina Tzu Chi Cabang Sinar Mas menjelaskan pencapaian 5 Tekad yang telah dilakukan relawan.
Kasrip dan Yusuf Rizal dari Xie Li Bangka Belitung Unit Tanjung Sawit Estate juga turut berbagi pengalamannya bagaimana cinta kasih bisa membuka pintu hati warga sekitar operasioal. “Saya sangat bersyukur bisa bekerja di Sinar Mas selain bekerja kita juga diberikan wadah untuk berbuat amal dan melakukan kebajikan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Gan en Master yang menciptakan dunia Tzu Chi. Gan En juga Pak Eka dan Pak Franky yang membuat jalinan jodoh Tzu Chi dan Sinar Mas. Tahun 2023 ada konflik sekitar kebun dimana masyarakat kurang bisa menerima. Saat itu kami melakukan bantuan tas dan sepatu sekolah sebagai bagian dari program Satu Tas Sejuta Harapan. Bantuan ini ternyata disambut baik siswa sekolah. Dari bantuan ini pula akhirnya membuka komunikasi dengan masyarakat sehingga saat ini kami bisa lebih diterima,” terang Kasrip.

Yusuf Rizal dari Unit Tanjung Rusa Estate Xie Li Bangka Belitung meyakini jika kebaikan yang dilakukan bisa menjadi katalisator bagi orang lain untuk berbuat baik juga.
Yusuf Rizal dari Unit Tanjung Rusa Estate juga bercerita serupa. Bantuan renovasi untuk Musala Nurul Aini, Desa Kepang menjadi pembukanya. Meski diawal bantuan ini sempat terjadi penolakan. “Berawal dari salah satu relawan yang salat di musala ini ketika hujan, lalu terpikir untuk menawarkan bantuan lagi. Beruntung akhirnya tawaran bantuan ini bisa mereka terima. Nah begitu material tiba, ada 15 - 20 orang mendatangi kami. Saya kira akan diganggu, tapi nyatanya mereka datang mengajukan bantuan tenaga. Tahu jika kami tulus membantu, pemilik toko bangunan juga turut menyumbang 20 sak semen. Warga juga menyumbang material supaya buangan airnya lancar. Saya meyakini jika kebaikan yang kita lakukan bisa menjadi katalisator bagi orang lain untuk berbuat baik juga. Seperti apa yang telah disampaikan Master Cheng Yen, bahwa kita harus menjaga pikiran dengan baik, semuanya berawal dari sebersit pikiran,” ungkap Yusuf.
Sharing kedua relawan dari Xie Li Bangka Belitung ini ditutup dengan pantun. “Membuat batik di pulau Belitung, motif tumbuhan talas pilihannya. Berbuat baik jangan dihitung, biarkan Tuhan yang membalasnya”.
Isyarat tangan “Ce Bei De Bu Fa” sebagai simbol cinta kasih dan kebajikan.
Isyarat tangan “Ce Bei De Bu Fa” yang berarti Jejak Langkah Cinta Kasih yang menceritakan kesungguhan hati dalam berbuat kebajikan dan mengikuti langkah kebijaksanaan Master Cheng Yen dengan mantap diperagakan relawan dengan penuh kesungguhan hati.
Selanjutnya seremoni Peneguhan 5 Tekad dilakukan di atas panggung. Beberapa pimpinan menggeser satu per satu bagian 5 Tekad yang diakhiri oleh Franky O. Widjaja. Gaung “Melangkah Mantap, Mencapai 5 Tekad” pun berkumandang dihadapan lebih dari 400 peserta.
Perjalanan Selama Dua Puluh Tujuh Tahun
Franky O. Widjaja dalam pesan cinta kasihnya merasa beruntung bisa berjodoh dengan Master Cheng Yen. Tanggal 9 Mei 1998 adalah hari bersejarah itu, tepat 27 tahun yang lalu. “Hari ini genap 27 tahun sejak jodoh baik mempertemukan saya dan keluarga dengan Master Cheng Yen di Hualien. Di hari kedua, saya sudah menjadi murid beliau, sebuah jodoh yang sangat dalam maknanya. Sejak itu, saya percaya bahwa cinta kasih universal yang diajarkan Master bisa menembus batas apa pun: agama, suku, bangsa,” ujarnya. Ia menjelaskan jika di Tzu Chi, kita belajar bahwa satu orang mungkin hanya setitik cahaya. Tapi jika kita bersama, seperti ribuan kunang-kunang, kita bisa menerangi kegelapan. Maka dari itu, 5 Tekad Tzu Chi dijalankan bukan oleh satu, tapi berjuta hati yang tulus. Ini seperti “bom atom cinta kasih” dayanya luar biasa, menerangi dunia dalam senyap.
Seremoni peluncuran logo 5 Tekad.
Dengan penuh semangat para peserta menyambut peluncuran Logo 5 Tekad.
“Saya percaya, semua agama mengajarkan kebaikan. Kita semua dilahirkan oleh ibu, menghirup udara yang sama, apa bedanya kita selain pikiran dan cara pandang? Maka, mari kita saling menghormati dan terus berbagi. Kita mungkin tidak bisa menyamai bantuan pemerintah, tapi dengan ketulusan, kita bisa berbagi telur untuk gizi anak, menyumbang celengan bambu, membantu operasi katarak atau bibir sumbing, dan menanam budi pekerti lewat pendidikan. Karena bagi mereka yang menerima, sekecil apa pun bantuan itu, sangat berarti. Mari kita terus menjadi katalisator kebaikan dan duta cinta kasih, dari Sabang sampai Merauke. Terima kasih telah menebar kebaikan dari hati yang tulus. Semoga kita semua merasakan berkah yang sama,” pungkas Franky O. Widjaja menutup pesan cinta kasihnya.
Membacakan ikrar Gen Zhe Shang Ren Wen Wen de Zou sebagai komitmen relawan mengikuti teladan Master Cheng Yen.
Jesslyn Widjaja, Board Sinar Mas yang hadir dalam kesempatan ini juga berbagi pesan dan harapan. “Di tengah membicarakan mengenai operation excellent, mengenai bagaimana bisa lebih sukses lagi dalam bisnis, juga membicarakan bagaimana berbagi cinta kasih dengan masyarakat dan komunitas di sekitar operasional, itu sangat baik. Jadi teman-teman kita yang di kebun itu juga merasa bisa doing business with sense of purpose. Dan harapannya 5 Tekad tadi bisa kita capai dalam waktu yang dekat,” harapnya.
Editor: Hadi Pranoto