Melatih Diri

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya

doc tzu chi

Sutra Bakti seorang anak kembali akan ditampilkan pada acara pemberkahan awal tahun pada 11 dan 12 Februari 2017 di gedung Aula Jing si Tzu Chi Center. 

Ada satu momentum di lantai 4 gedung Aula Jing si Tzu Chi Center pada (5/2/2017) kemarin. Setelah semua pemain berkumpul, Elvy (astrada isyarat tangan) dan Nelly (sutradara) meminta para pemain untuk memulai dari awal musik dimainkan. Terkadang Nelly menginstruksikan blocking-blocking yang kurang tepat sementara berkali-kali Elvy memperingatkan tim dari properti untuk selalu cepat mengangkat barang properti dalam 10 detik.

Momentum itu akan dipentaskannya kembali drama musikal Sutra Bakti Seorang Anak (SBSA) yang kali ini melibatkan para relawan dari berbagai wilayah di Jakarta. Sejak bulan November 2016 lalu, Linda Budiman mulai mendampingi relawan untuk pentas Sutra Bakti Seorang Anak (SBSA) yang akan dipentaskan pada 11 dan 12 Februari 2017 mendatang. Linda Budiman mendapat tugas untuk melatih relawan wilayah Barat pada adegan ke lima (Sin 5) dari tujuh adegan (7 sin) yang akan di tampilkan.

doc tzu chi

Linda Budiman, relawan komite Tzu Chi bertanggung jawab atas penampilan sutra bakti dengan isyarat tangan yang di bagi menjadi tiga bagian. Masing-masing bagian membutuhkan kreatifitas dari Linda untuk improfisasi.


Pada latihan yang pertama ini Linda merasa terharu karena dalam waktu 4 bulan sejak bulan November 2016 lalu mereka berlatih setiap minggu untuk menampilkan sutra bakti seorang anak ini menjadi baik.

Drama SBSA ini bisa terlaksana berkat komitmen relawan komunitas dari berbagai wilayah Jakarta, salah satunya Linda Budiman dari wilayah Jakarta Barat. Adanya keberanian dari Linda yang dengan tulus mau untuk melatih dan mendampingi pelatihan drama SBSA ini. 

Pementasan yang dipentaskan 260 pemain ini melibatkan dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua berlatih bersama di Aula Jing si pada (5/2/2017) Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta utara.

Pementasan ini memberi kesempatan kepada seluruh relawan untuk menciptakan berkah. Jika setiap orang memiliki berkah maka dunia akan aman sejahtera. Linda mengakui tidak mudah mendampingi para relawan ini. “Awalnya saya siapkan dulu beberapa cuplikan pentas video SBSA lalu, saya bagi menjadi tiga bagian,” ujar Linda. Ada kelompok anak-anak, kelompok mama, kelompok papa, dan kelompok isyarat tangan. “Yang sangat sulit kelompok papa karena merekakan kerja jadi sering lupa tapi beberapa kali latihan sudah ingat lagi,” ungkap Linda.

Kelompok isyarat tangan latihan membawakan isyarat tangan dengan penuh penghayatan.


Pentas sutra bakti seorang anak ini melibatkan 260 peserta relawan Tzu Chi dari semua wilayah Jakarta. 

“Sejak November kami semua mulai latihan setiap hari Sabtu di perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. Dari beberapa adegan yang di tampilkan kelompok ini tampak lebih rapih dan berseragam. “Kita berharap apa yang ditampilkan ini menjadi inspirasi buat yang nonton nanti,” harap Linda.

Drama SBSA ini adalah drama perjalanan kehidupan cara berbakti seorang anak kepada kedua orang tua. Di mana pada saat ini dan ke depannya nanti tanggung jawab anak kepada kedua orang tua tidak hilang. Dengan latar belakang inilah Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kembali mementaskan drama SBSA dengan tujuan untuk menginspirasi orang-orang untuk mempraktikkan rasa tanggung jawab anak dalam hal berbakti kepada kedua orang tua.

Semoga dengan adanya drama SBSA ini menjadikan tontonan yang memberi pencerahan kepada kita semua untuk selalu bertanggung jawab kepada kedua orang tua kita agar tidak membuat resah dan sebelum mereka tiada.


Artikel Terkait

Melatih Diri

Melatih Diri

07 Februari 2017

Relawan Tzu Chi mementaskan kembali drama musikal Sutra Bakti Seorang Anak (SBSA) yang kali ini melibatkan para relawan dari berbagai wilayah di Jakarta. Pementasan yang dipentaskan 260 pemain ini melibatkan dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua berlatih bersama di Aula Jing si pada (5/2/2017)

Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -