Membentuk Manusia Berbudi

Jurnalis : Veronika Usha, Fotografer : Anand Yahya
 
 

fotoSebanyak 58 orang relawan dan donatur Tzu Chi melakukan 3 kali penyekopan sebagai tanda dimulainya pembangunan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar Tzu Chi yang berada di Jalan Pantai Indah Kapuk Boulevard, Jakarta Utara.

Membimbing dengan prinsip kebenaran
Membina dengan akhlak yang mulia
Mendidik dengan perilaku penuh tata krama.

Dengan berlandaskan 3 prinsip dasar di atas, Jumat, 5 Februari 2010, Peletakan Batu Pertama TK dan SD  Sekolah Tzu Chi yang berada di area Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara,  resmi dilakukan. Tidak hanya mengajarkan pengetahuan, sekolah dengan standart nasional plus ini juga mengutamakan nilai-nilai humanis dalam proses pengajarannya.

Pendidikan yang Menjernihkan
Perkembangan ekonomi yang cukup pesat, serta meleburnya berbagai kebudayaan ke dalam arus modernisasi yang terus berjalan, secara tidak langsung telah menimbulkan pergeseran budaya di dalam masyarakat. “Saya merasakan, saat ini budi pekerti yang dimiliki oleh generasi muda kita perlahan mulai luntur. Dengan kehidupan yang semakin maju, zaman yang semakin modern, kecendrungannya semakin ke arah materealistis,” tutur Soetjipto Nagaria, salah satu tamu undangan yang juga donatur Tzu Chi.

Oleh sebab itu, Soetjipto merasa hal ini perlu diseimbangkan dengan menyelenggarakan pendidikan budi pekerti kepada para generasi muda. “Sudah saatnya pendidikan budi pekerti mulai ditekankan kembali di sekolah,” imbuhnya.

Master Cheng Yen saat mendirikan Sekolah Tzu Chi juga memberikan arahan, “Pendidikan adalah sebuah kegiatan yang bertujuan menjernihkan hati manusia. Pendidikan yang terselenggara dengan baik merupakan harapan bagi masyarakat, dan terlebih lagi akan menjadi kekuatan yang menenteramkan hati.”

foto  foto

Ket : - Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Franky O. Widjaja memberikan nasi tumpeng kepada             Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Liu Su Mei, dengan penuh suka cita. (kiri)
         - Lima puluh relawan berjalan mengitari lingkaran membawa sekop sambil berdoa. (kanan)

Kegiatan pendidikan yang diberikan oleh Sekolah Tzu Chi tidak hanya menekankan pada aspek pengetahuan saja, tapi juga mengajarkan nilai-nilai humanis seperti bersyukur, menghormati, dan mencintai sesama dan lingkungan. Pendidikan ini juga sudah diterapkan pada Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng, yang sudah berjalan selama lebih kurang 7 tahun.

“Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng, merupakan sekolah pertama yang dibangun oleh Tzu Chi Indonesia yang awalnya diperuntukkan bagi warga gusuran bantaran Kali Angke. Sekarang bisa kita lihat, mereka (murid Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi yang sebelumnya telah memperagakan isyarat tangan-red)) jauh lebih percaya diri. Tidak hanya itu, mereka juga sudah mulai menuai prestasi,” ucap Franky O. Widjaja, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dalam sambutannya.

foto  foto

Ket : - Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Franky O. Widjaja berharap bahwa sekolah ini bisa             menghasilkan anak-anak yang berprestasi (akademis) dan juga memiliki budi pekerti yang baik. (kiri)
          - Para relawan dan tamu undangan berdoa bersama sebelum acara peletakan batu pertama TK dan SD             Tzu Chi di PIK, Jakarta Utara. (kanan)

Bersama Meraih Impian
Franky menambahkan, saat ini Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi yang sudah lengkap jenjang pendidikannya mulai dari TK hingga SMA ini juga sudah mulai menerima murid yang berasal dari luar (bukan warga gusuran Kali Angke -red). “Kita bisa bangga, beberapa sekolah lain juga sudah mulai berkunjung untuk mempelajari pendidikan budi pekerti yang kita terapkan di Sekolah Cinta Kasih.”

Pendidikan yang sama juga akan diterapkan oleh Tzu Chi pada Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar Tzu Chi yang didirikan di area Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. Berpegang teguh pada konsep pendidikan berjenjang lengkap, TK dan SD Tzu Chi juga dilengkapi dengan beragam fasilitas untuk mendukung proses belajar dan mengajar. “Status sekolah ini adalah nasional plus, jadi kami berencana akan memberikan pelajaran beberapa bahasa bagi para murid untuk mendukung kemampuan mereka nanti,” tegas Franky.

Sekolah ini juga dilengkapi dengan gedung olahraga, gedung kesenian, kolam renang indoor, gedung administrasi, dan lain-lain. Tidak hanya itu, TK dan SD Tzu Chi yang rencananya akan selesai dibangun pada Maret 2011, dan beroperasi pada Juli 2011 tersebut, diharapkan dapat mencetak anak-anak yang bisa menjadi teladan bagi masyarakat, tidak hanya di bidang akademis, tapi juga memiliki budi pekerti yang baik.

  
 
 

Artikel Terkait

Tekad Kuat untuk Bersumbangsih

Tekad Kuat untuk Bersumbangsih

09 Desember 2014 Kegiatan donor darah kembali diadakan oleh Tzu Chi Medan. Kegiatan yang diadakan secara berkala ini diharapkan dapat memperkenalkan Tzu Chi kepada masyarakat luas, selain itu juga semoga dapat membantu mereka yang membutuhkan.
Mengantar Kelulusan ke Tingkat Pendidikan Lanjutan dan Dunia Kerja

Mengantar Kelulusan ke Tingkat Pendidikan Lanjutan dan Dunia Kerja

05 Juni 2023

Kamp Pendewasaan Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Angkatan 2022-2023 merupakan kamp yang pertama kali dilakukan setelah pandemi Covid-19. Kegiatan ini juga merupakan kegiatan pelepasan siswa-siswi yang berada di tingkat akhir.

Teladan bagi Buah Hati

Teladan bagi Buah Hati

14 Desember 2008 Di Indonesia, dulu, usia pernikahan tergolong dini. Banyak perempuan berusia belasan tahun yang sudah melahirkan anak. Bagaimana cara mereka mendidik anak, adalah sebagaimana orangtua dulu mendidik mereka. Tapi sekarang, proses mendidik anak memiliki tantangannya sendiri. Perubahan zaman membuat rasa hormat anak pada orangtua semakin berkurang, begitu pula kemampuan orangtua untuk memberikan bimbingan pada anak semakin menurun.
Lebih mudah sadar dari kesalahan yang besar; sangat sulit menghilangkan kebiasaan kecil yang buruk.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -