Membuka Hati Opa dan Oma

Jurnalis : Natalina Thomas (Tzu Chi Medan), Fotografer : Lukman (Tzu Chi Medan)
 
foto

Relawan Tzu Chi Medan membawa prosesi Pemandian Buddha rupang ke panti jompo.

Dalam rangka perayaan Waisak dan perayaan Peh Cun (perayaan tradisional Tionghoa –red), Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Perwakilan Medan mengadakan kunjungan kasih ke Panti Jompo Yayasan Guna Budi Bakti, Medan Labuhan, Minggu (24/5) pagi.

Dalam kegiatan kali ini, juga diadakan ritual pemandian Buddha rupang, agar para Opa dan Oma dapat mengingat kembali ajaran agama mereka dan dapat menyucikan batinnya. Dalam prosesi ini, setiap Opa/Oma dibimbing oleh seorang relawan untuk memberi hormat kepada Buddha.

“Saya sangat terharu, melihat mereka sama seperti melihat mama saya. Saya baru saja kehilangan mama, jadi teringat. Betapa mereka akan merasa berbahagia bila bisa berkumpul dengan keluarganya. Betapa senangnya saya kalau mama bisa ikut ke sini melihat kehidupan orang tua yang lainnya,” kata Kristina, relawan yang menangis karena haru.

foto  foto

Ket : - Opa Oma yang sedikit tertatih untuk berjalan dituntun oleh relawan sewaktu mengikuti prosesi. (kiri)
         - Penghuni panti yang tidak bisa beranjak dari tempat tidurnya juga diberi kesempatan melakukan prosesi
           pemandiaan. (kanan)

Tak hanya itu saja, ketika prosesi sedang berlangsung, salah seorang lansia mendadak menangis, sebab ini pertama kalinya mereka dapat mengikuti ritual pemandian Buddha rupang di panti, seakan kerinduan dalam hati mereka terhadap Guru Buddha telah terlampiaskan. Rasa haru di hati tidak bisa dikendalikan lagi.

Ritual permandian Buddha rupang yang khusyuk dilanjutkan dengan acara hiburan dan peragaan shou yu (bahasa isyarat tangan) yang dibawakan oleh relawan Tzu Chi. Para lansia bertepuk tangan dan bergembira bersama-sama. “Saya sudah lama di sini, kira-kira hampir 5 tahun. Dari keluarga jarang ada yang menjenguk. Tapi saya merasa senang sekali karena di sini saya dihibur oleh banyak teman-teman seperti Tzu Chi, bahkan saya disuapi makan”, ujar Cou Wie Kwan (65), salah seorang Oma.

foto  foto

Ket : - Seorang Opa menangis terharu sebab baru kali ini ia mendapat kesempatan memperingati Waisak di panti.
           (kiri)
         - Ramai ramai memberikan pelayanan pemijatan. (kanan)

“Kegiatan prosesi permandian Buddha rupang ini merupakan hal yang pertama kali dilakukan di sini, kami pun berharap kegiatan ini dapat berkesinambungan, terlebih lagi khususnya pada soal agama, agar pikiran mereka semua lebih terbuka,” kata Aan, pengurus panti jompo.

 

Artikel Terkait

Peletakan Batu Pertama Tiga Jembatan Gantung di Nias

Peletakan Batu Pertama Tiga Jembatan Gantung di Nias

24 Oktober 2022

Tzu Chi Medan membangun tiga jembatan gantung di Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan yang ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan jembatan.

Apresiasi untuk Aula Jing Si Indonesia

Apresiasi untuk Aula Jing Si Indonesia

07 Desember 2012 Di malam tersebut, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dengan gedung Aula Jing Si yang baru saja diresmikan pada tanggal 7 Oktober lalu memenangkan penghargaan kategori “Specialized Project” atau proyek Khusus.
Rumah Sakit yang Humanis

Rumah Sakit yang Humanis

31 Mei 2015

Semua Rumah Sakit Tzu Chi dibangun berdasarkan prinsip menghargai jiwa dan mengutamakan kehidupan, dengan misi menjaga kesehatan, menyelamatkan kehidupan, dan mewariskan cinta kasih. Rumah Sakit Tzu Chi juga berusaha mewujudkan pelayanan kesehatan yang berbudaya humanis, berteknologi tinggi, dan bertaraf  internasional.

Dengan keyakinan, keuletan, dan keberanian, tidak ada yang tidak berhasil dilakukan di dunia ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -