Menggalang Darah, Menggalang Hati

Jurnalis : Leo Rianto (Tzu Chi Medan), Fotografer : Dokumentasi Tzu Chi Medan
Susanto, koordinator kegiatan turut mendampingi peserta donor agar lebih santai saat mendonorkan darah.

Komunitas relawan Tzu Chi di Hu Ai Titi Kuning, Medan bekerja sama dengan RSUP H. Adam Malik mengadakan donor darah di Sekolah WR Supratman I pada Minggu 9 Juni 2024. Sebanyak 110 orang mengikuti donor darah ini. Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan, sebanyak 105 peserta dapat mendonorkan darahnya.

Susanto, koordinator donor darah menyambut para peserta donor dan calon relawan dengan penuh sukacita. Selain 40 relawan dan tim medis Tzu Chi (TIMA), donor darah ini didukung oleh 13 relawan kembang (calon relawan) dan 15 staf rumah sakit.

“Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mendukung ketersediaan stok darah sehingga bisa lancar disalurkan kepada mereka yang membutuhkan. Yang terpenting dari kegiatan ini adalah mengajak khalayak ramai untuk meningkatkan kepedulian dan cinta kasih terhadap sesama, tidak hanya dalam bentuk materi tetapi mendonor darah untuk berbuat kebajikan sambil menjaga kesehatan.” ujar Susanto.

Tampak relawan TIMA melakukan screening kelayakan salah satu calon donor.

Relawan sigap melayani para donor.

Beberapa relawan juga mengajak anggota keluarga dan kerabatnya mendonorkan darah dan turut serta membantu kegiatan ini. Agus turut hadir mendonorkan darahnya bersama dengan istri dan anaknya. “Sungguh sukacita bisa mengisi waktu di hari Minggu ini dengan kegiatan yang bermanfaat bersama anggota keluarga melayani sesama dan turut mendonorkan darah. Semoga apa yang kami upayakan bisa membawa manfaat dan kebaikan untuk sesama,” ujar Agus.  

Gavin yang saat ini masih duduk di bangku sekolah dasar, sudah beberapa kali mengikuti kegiatan Tzu Chi, termasuk donor darah ini sebagai anggota panitia cilik. “Tentunya saya sangat bersukacita dan semangat belajar sesuatu yang bermanfaat untuk diri saya sendiri dan juga orang banyak,” katanya.

Para relawan TIMA dengan kesungguhan hati melayani para donor yang ingin berkonsultasi lebih lanjut tentang kesehatan.

Usai mendonorkan darahnya, para peserta diberikan bingkisan, termasuk makanan dan minuman yang bergizi.

Sementara itu, Amir Hamzah mewakili Sekolah WR Supratman I yang menjadi lokasi donor darah, mengaku bersyukur pihaknya dapat berkolaborasi lagi dengan Tzu Chi.  “Donor darah hari ini adalah salah satu contoh nyata di mana kita semua bersatu bukan hanya dalam menghimpun tetesan darah, tetapi tetesan cinta kasih yang ada di hati semuanya.” Ujar Amir Hamzah.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Mengalahkan Rasa Takut Berdonor Darah

Mengalahkan Rasa Takut Berdonor Darah

21 Juni 2016

Tzu Chi He Qi Pusat, Xie Li Sunter menggelar kegiatan donor darah. Para relawan punya cara jitu menghadapi calon pendonor yang masih takut dengan jarum suntik ataupun darah.

Sebersit Niat Baik dan Mengenggam Setiap Kesempatan

Sebersit Niat Baik dan Mengenggam Setiap Kesempatan

05 Maret 2015Sehabis operasi, papa membutuhkan  banyak darah," tambahnya. Pendonor berusia 41 tahun itu menceritakan pengalaman pahit kehilangan keluarga terdekat akibat dari keterlambatan pasokan darah. Pengalaman itulah yang mendorong niat dan tekad Rosanna untuk mendonorkan darahnya. “Selama masih diberi kesempatan untuk donor, saya akan terus melakukannya,” ujarnya.
Berdana Tidak Harus Berupa Materi Saja

Berdana Tidak Harus Berupa Materi Saja

27 November 2014 Berdana bukanlah hak bagi orang kaya saja. Tetapi bagi siapa saja yang memiliki niat. Mungkin orang akan berpikir uang ketika mendengar kata berdana. Padahal banyak hal lain yang bisa kita berikan kepada orang yang membutuhkan selain uang. Salah satu contohnya adalah berdana dengan menjadi pendonor darah.
Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tidak terhingga.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -