Membulatkan Tekad dan Memupuk Kebijaksanaan

Jurnalis : Noorizkha (He Qi Barat), Fotografer : Merry Christine (He Qi Barat)

Ji Shou memberikan sharing tentang tema ”Bodhisatwa Path” kepada para relawan pada tanggal 5 November 2014.

Rabu, 5 November 2014 insan Tzu Chi komunitas Cengkareng Barat kembali berkumpul. Pada malam itu mereka mengikuti kegiatan bedah buku di rumah Abun Shixiong di Palem Lestari, Jakarta Barat. Pada kesempatan ini hadir pula Ji Shou, salah seorang relawan senior dari Malaysia yang memberikan sharing. Tepat pukul 19.30 WIB, sharing pun dimulai. Dengan mengambil tema ”Bodhisatwa Path” Ji Shou mengajak 43 relawan untuk melihat ke dalam diri sendiri seberapa besar keyakinan kita terhadap Master Cheng Yen sebagai guru kita, seberapa besar rasa keyakinan itu hingga kita mampu menjalani kehidupan kita sebagai Bodhisatwa dunia.

Dalam sharingnya, Ji Shou juga mengingatkan relawan bahwa Tzu Chi bukan hanya sekedar organisasi sosial, namun juga untuk kebahagiaan dan menjadi ladang pelatihan diri. Oleh karena itu, apabila kita yakin terhadap Master, kita harus membulatkan tekad mengikuti dan menjalankan ajarannya. Ia memberi contoh ketika Master Cheng Yen memintanya pindah ke Indonesia meski saat itu keluarga dan bisnisnya berada di Malaysia. Namun karena yakin kepada Master dan merasa memiliki jalinan jodoh dengan Indonesia, ia mau pindah bersama keluarganya. 

Sebanyak 43 relawan mengikuti kegiatan rutin setiap dua minggu sekali dengan penuh antusias.

Selain memperhatikan pemateri, relawan juga mencatat apa yang disampaikan dalam sharing bedah buku.

Sebagai sebuah organisasi besar yang di dalamnya beranggotakan beranekaragam karakter, insan Tzu Chi hendaknya memahami dan belajar hal tersebut. Melalui bedah buku, diharapkan kebijaksanaan para relawan semakin bertambah. Hal ini diakui oleh salah satu peserta, Li Jin yang sering mengikuti kegiatan bedah buku. Ia menyadari bahwa pengetahuan dan kesabarannya meningkat serta lebih mudah memahami makna kehidupan sesungguhnya.

Adapun menurut Ali Tinus, bedah buku memang diadakan disetiap komunitas guna merangkul relawan di sekitarnya untuk sama-sama belajar dan memahami semangat Tzu Chi. Pada kesempatan kali ini, Ali Tinus mendapat kesempatan mengundang relawan senior dari Malaysia dengan harapan dapat saling menginspirasi antar relawan. Selain itu, bedah buku yang diadakan setiap dua minggu sekali ini dilakukan secara bergiliran di rumah relawan untuk memberi kesempatan berbagi berkah. 

Abun Shixiong selaku pemilik rumah mengaku senang dapat menyediakan tempat untuk melakukan bedah buku. Ia pun merasa mendapat banyak manfaat dari bedah buku, salah satunya belajar lebih bijaksana. Master Cheng Yen telah memberikan nasihat melalui kata perenungannya, ”Dalam kehidupan ini kita harus senantiasa beraktivitas, jangan menyia-nyiakan waktu dengan hidup tanpa tujuan. Kita harus mengembangkan kebijaksanaan dan kemampuan untuk menciptakan berkah bagi masyarakat.” 


Artikel Terkait

Bedah Buku: Memahami Mazhab Tzu Chi

Bedah Buku: Memahami Mazhab Tzu Chi

06 Juli 2015
Saat seseorang melakukan sesuatu yang tidak disukai oleh orang lain, melakukan  hal ini adalah salah satu pelatihan diri,” ujar Like.
Bedah Buku: Mencerahkan di Saat yang Tepat

Bedah Buku: Mencerahkan di Saat yang Tepat

29 Februari 2012 “Sulit untuk mencerahkan orang di saat yang tepat” merupakan topik bedah buku 20 Kesulitan dalam Kehidupan Bab 18. Materi ini dibawakan oleh Kumuda Yap Shixiong pada tanggal 16 Februari 2012 di Jing Si Books & Café Pluit dengan peserta sebanyak 37 orang.
Bedah Buku Perdana di Sinar Mas

Bedah Buku Perdana di Sinar Mas

14 Maret 2013 Dengan tekad untuk melaksanakan misi budaya humanis Tzu Chi, ditambah dengan niat baik untuk berbagi pesan baik Master Cheng Yen kepada banyak orang, para relawan Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas bahu-membahu mempersiapkan kegiatan bedah buku perdana ini.
Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -