Memperindah Posko Daur Ulang

Jurnalis : Kevin Audrino Budiman (Tzu Ching Pekanbaru), Fotografer : Kevin Audrino Budiman (Tzu Ching Pekanbaru)
 
 

fotoAnggota Tzu Ching Pekanbaru melakukan pengecatan Posko Daur Ulang Tzu Chi Pekanbaru agar tampak lebih menarik dan mendorong orang untuk bersumbangsih dalam misi pelestarian lingkungan Tzu Chi.

Hari minggu yang biasanya dimanfaatkan untuk bermalas-malasan di rumah ataupun di tempat rekreasi, namun oleh para bodhisatwa Tzu Chi Pekanbaru justru digunakan untuk berolahraga dan melakukan kebajikan di Posko Daur Ulang Tzu Chi Pekanbaru.

Kegiatan ini diisi dengan melakukan semacam Tai Chi bersama-sama di Kantor Perwakilan Tzu Chi Pekanbaru yang dilaksanakan oleh muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching). Menurut Cori, salah satu anggota Tzu Ching, kesempatan berbagi pengalaman dan ilmu ini amatlah menyenangkan dan membanggakan. “Ya, saya sangat senang bisa berbagi ilmu dan ternyata antusiasme para insan Tzu Chi Pekanbaru cukup baik,” tandas Cori. Meski dilakukan di hari Minggu, ternyata tidak sedikit insan Tzu Chi yang hadir tepat waktu dan mengajak anggota keluarganya.

Berkontribusi Menjadi Seniman  Bangunan.
Setelah melakukan Tai Chi sebanyak 10 anggota Tzu Ching bersama-sama melakukan perjalanan menuju Posko Daur Ulang Tzu Chi yang berada di Perumahan Jondul. Para Tzu Ching ini mendapatkan ladang berkah untuk memperindah posko daur ulang ini dengan menjadi seniman bangunan, yaitu mengecat.

Selain melakukan pengecatan dinding dan tiang posko daur ulang ini, beberapa anggota Tzu Ching yang baru bergabung pun ikut serta diperkenalkan dengan kegiatan daur ulang ini. Dengan mengusung Kata Perenungan Master Cheng Yen: “Mengubah Sampah menjadi Emas, mengubah Emas menjadi Cinta Kasih”, seluruh anggota Tzu Ching yang terlibat bersungguh-sungguh mengecat posko daur ulang ini.

foto  foto

Keterangan :

  • Para anggota Tzu Ching ini bahu membahu memperindah Posko Daur Ulang Tzu Chi Pekanbaru. (kiri)
  • Relawan Tzu Chi, Tzu Ching dan juga anak-anak kelas budi pekerti Tzu Chi melakukan kegiatan olahraga pagi bersama di Kantor Perwakilan Tzu Chi Pekanbaru. (kanan)

Setelah melakukan pengecatan dan daur ulang sampah, para Tzu Ching pun berkumpul dan men-sharingkan pengalamannya masing-masing dalam kegiatan ini. Antony, salah satu anggota Tzu Ching berkomentar, “Xin fu te lian!” (wajah yang penuh senyuman kebahagiaan). Johny, salah seorang anggota Tzu Ching yang baru, ”Sangat bahagia bisa ikut mencatatkan sejarah dengan memperindah posko daur ulang ini. Tidak semua orang bisa mendapatkan keistimewaan seperti ini!”

Kebahagiaan para Tzu Ching tidak berhenti sampai di situ,  Jamalrudin, relawan Tzu Chi  sungguh berterima kasih dengan sumbangsih generasi muda Tzu Chi ini. “Sungguh Tzu Ching telah sangat membantu. Semoga kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini saja,  sangat Gan En  atas bantuan Tzu Ching,” kata Jamalrudin memuji. Dengan bertambahnya tangan-tangan relawan Tzu Ching, maka makin banyaklah Bodhisatwa dunia yang akan menjalankan Misi Tzu Chi di dunia, terutama di Pekanbaru.

  
 

Artikel Terkait

Di Balik Jeruji Besi

Di Balik Jeruji Besi

24 Januari 2009 Meskipun mereka adalah orang-orang yang terpinggirkan dari kehidupan masyarakat akibat melakukan tindak kriminal, namun relawan Tzu Chi tetap menganggap mereka sebagai insan yang masih memiliki cinta kasih. “Siapapun yang merangkul (membantu–red) orang (lain) dinamakan Bodhisattva,” pesan Lu Lian Chu kepada para napi. Lu Lian Chu berpesan agar kelak selepas bebas dari hukuman, para narapidana dapat mempraktikkan cinta kasih.
Belajar Bersumbangsih Melalui Hasil Karya

Belajar Bersumbangsih Melalui Hasil Karya

25 April 2016
Henry menjelaskan peranan relawan Zhen Shan Mei yang amat penting dalam keluarga besar Tzu Chi. Sebab melalui penulisan dan foto relawan Zhen Shan Mei, Master Cheng Yen menjadi tahu tentang keadaan dunia ini. Relawan Zhen Shan Mei bagaikan mata dan telinga beliau.
Dari Sampah Menjadi Cinta Kasih: Edukasi Hijau di Sekolah Methodist

Dari Sampah Menjadi Cinta Kasih: Edukasi Hijau di Sekolah Methodist

24 Maret 2025

Relawan Tzu Chi mengajak siswa Sekolah Methodist Banda Aceh memilah sampah daur ulang lewat kegiatan seru dan edukatif. Sebelumnya, Tzu Chi telah meresmikan titik Green Point di sekolah ini tahun lalu.

Berbicaralah secukupnya sesuai dengan apa yang perlu disampaikan. Bila ditambah atau dikurangi, semuanya tidak bermanfaat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -