Memperingati 30 Tahun Jing Si Yu

Jurnalis : Vinson Theodoric (Tzu Chi Medan), Fotografer : Liani (Tzu Chi Medan)



Beberapa relawan sharing akan manfaat Kata Perenungan dari Master Cheng Yen dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Setiap kata dalam Jing Si Yu (Kata perenungan) itu bagaikan sekuntum bunga lotus. Tanggal 17 September 1989, buku Jing Si Yu pertama kali diperkenalkan dan dibagikan sebagai suvenir kepada setiap hadirin pada acara peresmian Akademi Kejuruan Perawat Tzu Chi dan ulang tahun Rumah Sakit Tzu Chi di Hualien yang ke-3. Buku Jing Si Yu telah diterjemahkan ke dalam 22 bahasa sejak Desember 2019 yang lalu, serta jutaan salinan Jing Si Yu (Kata perenungan) telah tersebar di seluruh penjuru dunia.

Masih dalam semangat Imlek, relawan 62 Tzu Chi Medan sudah berkumpul kembali untuk mengikuti kegiatan bedah buku. Kegiatan bedah buku kali ini dibuat berbeda karena masih dalam suasana Imlek, kelas bedah buku sekaligus membuat gathering imlek serta memperingati 30 tahun Kata Perenungan Master Cheng Yen.


Para peserta bedah buku bersama-sama mengaduk Yu Sheng sambil mengucapkan kata-kata baik.

Di setiap meja terdapat sepiring Yu Sheng, tradisi Yu Sheng disajikan dengan salad segar dengan rasa, tekstur dan warna yang menarik yang disajikan pada saat perayaam imlek. Simbol makanan ini sebagai lambang keberkahan dan kemakmuran. Pembawa acara kemudian memberikan arahan kepada semua relawan dan peserta untuk bersama-sama mengaduk Yu Sheng sambil mengucapkan kata-kata baik.

Kemudian acara dilanjutkan dengan penampilan isyarat tangan yang berjudul Du Jing Si Yu (Kata Perenungan) terdiri dari kata-kata sederhana. Bagi mereka yang membaca dan terinspirasi maka akan menyerapnya ke dalam batin dan mempraktikkannya di dalam kehidupan sehari-hari.

“Setiap hari bersukacita, setiap hari penuh berkah. Saya ikut bedah buku sejak tahun 2014 sampai sekarang,” tutur Henny bersemangat. Henny merasa dengan mengikuti bedah buku membuatnya lebih memahami dan mendalami filosofi Tzu Chi.


Di penghujung acara, para peserta bedah buku berdoa bersama untuk kebaikan dan keselamatan masyarakat Wuhan.

“Kalau untuk hari ini sebenarnya lebih mengutamakan gathering bedah buku, karena tahun ini adalah perayaan 30 tahun Jing Si Yu, sehingga kita hari ini memakai tema kata perenungan dari Master Cheng Yen,” ujar Siti, relawan Tzu Chi lainnya.

Di setiap meja telah diberikan beberapa gulungan kertas  yang berisikan Kata Perenungan Master Cheng Yen. Setiap peserta akan mengambil dan akan mendapatkan kata perenungan yang berbeda.-beda. Setelah itu setiap orang diminta untuk membuka gulungan kertas berisi kata perenungan. Jika di dalam kertas itu terdapat kata lucky maka peserta harus maju ke depan untuk sharing dengan para peserta maupun relawan lainnya yang berkaitan dengan kata perenungan tersebut di kehidupan sehari-harinya.

Di penghujung acara, para peserta juga berdoa bersama agar kondisi masyarakat Wuhan yang terjangkit virus Corona bisa segera pulih, dan wabah ini cepat tertangani dan selesai dengan baik.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Bedah Buku: Menyuguhkan dengan Hati

Bedah Buku: Menyuguhkan dengan Hati

16 Mei 2012 Spesial sharing dari seorang relawan yang khusus datang dari Taiwan ternyata menarik cukup banyak peminat di acara Bedah Buku hari itu.
Hadiah Yang Tidak Berwujud

Hadiah Yang Tidak Berwujud

08 September 2015

Senin, 31 Agustus 2015, komunitas Hu Ai Angke mengadakan kegiatan acara bedah buku di kantor seorang relwan Tzu Chi, yang berada di Jalan Kapuk Muara No 5, Jakarta Utara. Pada kegiatan bedah buku ini, sebanyak 25 peserta membahas topik Apa hubungan vegetarian dengan global warming.

Semangat Mempelajari Dharma Master Cheng Yen

Semangat Mempelajari Dharma Master Cheng Yen

04 Mei 2017

Pada tanggal 26 April 2017, komunitas relawan Tzu Chi Kebon Jeruk 2 merayakan ulang tahun acara bedah buku yang pertama. Acara ini tidak hanya dirayakan oleh kalangan komunitas relawan Tzu Chi Kebon Jeruk 2 saja, tetapi mereka juga banyak mengundang relawan dari Xie Li dari komunitas Tzu Chi yang lain.

Mampu melayani orang lain lebih beruntung daripada harus dilayani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -