Memperkenalkan Jalinan Kasih Walaupun Tanpa Hubungan Darah

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya
 
foto

Agus Yatim, relawan warga Pademangan bersama relawan lainnya menanam pohon bambu di sisi belakang area kantin Aula Jing Si.

Dengan langkah tegap, 180 relawan Tzu Chi datang ke lokasi pembangunan Aula Jing Si di Jalan Boulevard Timur, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara pada 5 Juli 2009. Mereka datang ingin berbagi kasih dengan para pekerja yang sedang membangun kantin Aula Jing Si. Rencananya para relawan ini akan membantu pemasangan paving block dan penanaman pohon bambu di sisi bangunan kantin.

Di ruang kantin ini para relawan dikumpulkan dengan berbaris memanjang menjadi empat baris. Mereka memeragakan lagu isyarat tangan sebelum pemasangan paving block dan penanaman pohon. Dari empat barisan ini setiap baris dibagi menjadi kelompok barisan penanaman pohon dan kelompok pemasangan paving block.

Sebelum menjalankan kegiatan ini, di depan kantin tersebut telah disediakan alat-alat untuk menunjang pekerjaan penanaman pohon dan pemasangan paving block, antara lain sarung tangan dan alat bersih-bersih. Para relawan dengan ceria asyik bercengkrama dengan relawan yang lain. Kelompok ini dipimpin langsung oleh ketua He Qi Utara Like Shijie. “Shixiong-shijie, sebelum melakukan kegiatan ini tolong perhatiin instruksi-instruksi dari tukangnya ya. Jangan sampai salah kita mengerjakannya,” ucapanya penuh semangat kepada relawan yang berbaris.

foto  foto

Ket : - Para relawan menanam pohon bambu di sisi kiri gedung area kantin, tampak latar belakang pembangunan
           gedung Aula Jing Si sedang berjalan. (kiri)
         - Liwan Shixiong dengan penuh ketelitian memasang paving block bersama relawan yang lain. (kanan)

Sesuai dengan kelompoknya yang telah dibagi sebelumnya, para relawan berbaris menuju lokasi yang telah ditentukan oleh para tukang. Barisan pertama dan kedua menuju lokasi pemasangan paving block yang berada di sisi depan area kantin, sedangkan penanaman pohon berada di sisi kiri hingga belakang kantin. Tanpa menghiraukan udara yang panas, para relawan mulai bergerak dengan memindahkan paving block dari tumpukannya ke area lahan yang akan dipasang. Dengan cara bergotong-royong para relawan Tzu Chi sambut-menyambut paving block yang dioper dari tangan ke tangan relawan Tzu Chi.

Beberapa paving block mulai tersusun dengan rapi. Liwan Shixiong dan beberapa relawan lainnya dengan serius memasang satu persatu paving block yang ada di sisi badannya. “Masang ini susah-susah gampang. Kalau kita gak cermat masangnya pasti jadinya naik turun, gak rata,” ungkapnya sambil memasang paving block. Keringat yang keluar dari sela-sela rambut yang ditutupi topi Tzu Chi itu tidak menyurutkan semangat Liwan demi pembangunan area kantin ini agar lebih cepat selesai dan segera bisa digunakan.

foto  foto

Ket : - Relawan Tzu Chi dengan bergotong-royong memindahkan paving block dari tangan ke tangan ke area yang
           akan dipasang. (kiri)
         - Walaupun berkeringat, Hendra Sakti beserta istri dengan semangat dan keceriaan menanam pohon di area
           kantin Aula Jing Si. (kanan)

Di sisi lain, relawan yang lain sedang asyik menanam pohon bambu sebagai pagar areal kantin Aula Jing Si. Hendra Sakti, Paulus Utomo, dan ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei juga tengah asyik menanam pohon bambu. Walaupun udara cukup panas, keringat keluar dari sela-sela rambut, baju basah dengan keringat, mereka tetap ceria dengan sukacita mengikuti kegiatan ini.

Rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan inilah yang harus terus dijaga oleh insan Tzu Chi, seperti apa yang dikatakan Master Cheng Yen dalam kata perenungannya, “Orang yang berani memikul tanggung jawab adalah orang yang memiliki tenaga yang berlimpah karena mereka melakukannya dengan sukacita serta mampu mengubah tekanan menjadi panggilan jiwa.” Dengan semangat inilah para relawan Tzu Chi mampu mengerjakan semua tanggung jawab yang diberikan tanpa ada rasa tekanan, karena pembangunan Aula Jing Si ini adalah panggilan jiwa.

foto  foto

Ket : - Relawan Tzu Chi berbaris dengan rapi sebelum mengerjakan penanaman pohon dan pemasangan paving
           block di area kantin Aula Jing Si. (kiri)
         - Relawan dibagi menjadi dua kelompok untuk penanaman pohon dan pemasangan paving block di area
           kantin Aula Jing Si. (kanan)

Di pelataran belakang kantin, relawan Tzu Chi masih sibuk menanam pohon bambu. Beberapa relawan membawakan minuman dingin untuk relawan yang sedang menanam pohon bambu. Pukul empat sore, pemasangan paving block dan penanaman pohon bambu ini selesai dikerjakan. Para relawan berkumpul kembali di ruangan kantin untuk melepaskan lelah sejenak sambil bercengkrama dengan relawan lainnya. Like dan Eva Wiyogo memberi semangat kepada para relawan yang telah selesai dengan mengucapkan, “Gan en, Shixiong-shijie. Gan en untuk kita semua!” Sebelum berakhir, para relawan memeragakan lagu isyarat tangan yang bertema satu keluarga yang dengan penuh suka cita.

Menurut Liu Su Mei dalam sharingnya di kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengatakan, “Rencana pembangunan Aula Jing Si ini sudah direncanakan sejak lima tahun yang lalu. Dengan perjalanan yang panjang pulang pergi ke Taiwan untuk meminta petunjuk dari Master Cheng Yen, kami juga sempat mengalami keputusasaan. Tapi karena tujuan kita baik, kita tetap akan menjalaninya sesuai dengan persetujuan Master Cheng Yen.” Ia melanjutkan, “Dengan adanya bangunan Aula Jing Si ini dapat memperkenalkan suatu hubungan di mana jalinan kasih yang terjalin oleh semua orang akan terjalin dengan baik walaupun tanpa ada hubungan darah.”

 

Artikel Terkait

Simbol Sebuah Niat Berbagi Cinta Kasih

Simbol Sebuah Niat Berbagi Cinta Kasih

21 April 2014
Hingga kini, setelah 20 tahun Tzu Chi berdiri di tanah air, semangat ini masih mengakar kuat, bahkan semakin tersiar luas di kalangan masyarakat sehingga satu benih dari celengan bambu tersebar ke banyak orang.
Setitik Air Pelipur Lara

Setitik Air Pelipur Lara

22 Desember 2009
Karena api menjalar dengan cepat, rumah-rumah warga yang sebagian besar terbuat dari kayu dan tripleks dalam sekejap hangus terbakar. Dalam waktu singkat, 47 rumah warga beserta harta benda di dalamnya hangus terbakar.
Semangat Hari Pahlawan pada Donor Darah yang Digelar DAAI TV

Semangat Hari Pahlawan pada Donor Darah yang Digelar DAAI TV

10 November 2021

Memperingati Hari Pahlawan, DAAI TV bekerja sama dengan PMI DKI Jakarta menggelar donor darah yang dikuti oleh para staf Badan Misi di area Tzu Chi Center, PIK pada Rabu, 10 November 2021 dan diikuti oleh 100 peserta.

Keteguhan hati dan keuletan bagaikan tetesan air yang menembus batu karang. Kesulitan dan rintangan sebesar apapun bisa ditembus.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -