Mempersiapkan Karakter Baik untuk Masa Depan
Jurnalis : Rosy Velly Salim (He Qi Pusat), Fotografer : Rosy, Susi C, Benita, Efendi (He Qi Pusat)
Andrias Wijaya, mengatakan cinta kasih bagaikan air dalam botol, air baru dapat dituangkan ke gelas maupun wadah lainnya jika terdapat isi air tersebut, jika didalam diri kita memiliki cinta kasih maka akan dapat di wariskan kepada lainnya.

Awi (45), mengatakan setiap anak memiliki sifat, perilaku yang berbeda. “Kita sebagai orang tua perlu lebih perhatian kepada setiap anak, mereka berbeda-beda memiliki potensinya masing-masing, jangan membandingkan,” katanya.

Helen Stephanie (12) adalah anak bungsu dari Mery dan Veriyanto dari 3 bersaudara. Ia tak ketinggalan juga mengenggam kesempatan memeluk Ayah, Ibunya setelah prosesi basuh kaki. “Terimakasih Papa Mama yang telah merawat saya sedari kecil. Perjuangan Papa Mama sangat berarti bagi saya,” ujarnya.

Tampak teh dan kue lapis surabaya yang telah disiapkan oleh tim pelayanan konsumsi untuk dipersembahan oleh setiap murid kepada orang tuanya.

Terlihat Mery, Veryanto bersama Helen sedang membuat lampion bersama-sama.
Artikel Terkait
Membentuk Karakter yang Baik Dengan Pendidikan Budi Pekerti
21 November 2019Di Tahun 2019, Kelas Budi Pekerti Qin Zi Ban sudah memasuki tahun ke 14, dan Kelas Pendewasaan Tzu Shao Ban memasuki usia ke 11. Tentunya perjalanan panjang khususnya pendidikan Budi Pekerti bagi para murid, banyak memberikan perubahan dalam pembentukan karakter anak yang lebih baik.

Menanamkan Sikap Jujur
28 Agustus 2014Untuk itu, pentingnya pendidikan diajarkan sejak dini baik melalui pendidikan formal maupun non formal. Seperti halnya kelas budi pekerti yang diselenggarakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, setiap bulan memberikan pelajaran baru tentang budi pekerti baik.
Merajut Tali Kasih Dengan Oma Opa di Panti Jompo
25 Februari 2019Sebanyak
80 Bodhisatwa cilik dengan semangat mengikuti kegiatan Kunjungan Kasih
Ke Panti Jompo Yasobas dengan didampingi oleh orang tua mereka. Senyuman
bahagia terlihat menghiasi wajah oma opa menyambut para Bodhisatwa cilik yang
menyapa mereka dengan sebutan akong ama.