Menanam Benih Kebajikan

Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan (Tzu Chi Bandung)
 
 

foto
Ruchiyat Kurniadi Shixiong, relawan Tzu Chi Bandung, memberikan pemaparan sejarah Tzu Chi pada acara sosialisasi Tzu Chi di Bandung.

Usaha para relawan Tzu Chi untuk mengajak masyarakat umum agar  bergabung di dunia Tzu Chi terus dilakukan agar semua insan dapat menghargai dan memanfaatkan kehidupan yang telah dijalananinya melalui jalan cinta kasih Tzu Chi.

 

 

 

Pada tanggal 12 Agustus 2012 insan Tzu Chi Bandung mengadakan Sosialisasi Tzu Chi yang bertempat di Kantor Perwakilan Bandung. Jln. Ir. H. Juanda no 179, Bandung. Sosialisasi ini diikuti oleh 13 peserta yang melibatkan 27 relawan Tzu Chi Bandung.

Acara yang berlangsung pada pukul 14.30 – 16.30 WIB ini dibuka dengan penayangan video-video kegiatan kemanusiaan Tzu Chi. Hal ini dilakukan agar para peserta menggetahui kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh Tzu Chi khususnya Tzu Chi Bandung. Untuk lebih memahami apa itu Tzu Chi, para peserta mendapatkan penjelasan tentang sejarah Tzu Chi dan visi misi Tzu Chi yang disampaikan oleh Ruchiyat Kurniadi Shixiong, salah satu relawan Tzu Chi Bandung. Dalam acara sosialisasi ini turut pula ditampilkan video ceramah Master Cheng Yen dan pertunjukkan lagu isyarat tangan yang berjudul “Pu Tian San Wu” yang dibawakan oleh para relawan Tzu Chi Bandung.

Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk mensosialisasikan visi misi Tzu Chi dan kegiatannya kepada para peserta yang belum mengetahui tentang Yayasan Buddha Tzu Chi dan mengajak mereka bergabung menjadi relawan Tzu Chi. Selain itu, agar kelak jika mereka menjadi relawan Tzu Chi, bisa melaksanakan kegiatan kemanusiaan Tzu Chi dengan baik dan benar.

foto  foto

Keterangan :

  • Para relawan Tzu Chi mendampingi peserta yang mengikuti sosialisasi Tzu Chi, ini dimaksudkan agar para peserta bisa berinteraksi langsung dengan relawan Tzu Chi (kiri).
  • Para relawan Tzu Chi Bandung mempersembahkan lagu isyarat tangan yang judul ”Pu Tian San Wu” di hadapan para peserta dan relawan Tzu Chi yang mengikuti acara sosialisasi (kanan).

Para peserta pun sangat menyimak apa yang disampaikan oleh Ruchiyat Shixiong dalam penjelasan mengenai sejarah Tzu Chi. Rupanya banyak yang tertarik dengan sejarah awal mulanya Yayasan Buddha Tzu Chi berdiri dan kisah Master Cheng Yen yang benar-benar tulus dalam menolong sesama manusia.

Hal tersebut sangat dirasakan oleh salah satu peserta yang mengikuti sosialisasi ini yaitu Susi (49) yang telah mengenal Tzu Chi sebelumnya. Namun setelah mengikuti sosialisasi ini Ia jadi lebih banyak tahu tentang Yayasan Buddha Tzu Chi, dan menurutnya Tzu Chi benar-benar universal dan sangat nyata dalam hal tolong menolong. Bukan hanya pada pertolongan antar manusia saja, namun Tzu Chi pun sangat memperhatikan kelangsungan nasib dunia mulai dengan melaksanakan misi pelestarian lingkungan.

“Saya rasakan hidup ini singkat, makanya saya ingin mengabdi untuk orang-orang yang memerlukan bantuan saya, agar saya lebih berguna. Sesudah pulang dari sini saya akan merangkul anak-anak dan meminta maaf sama anak-anak selama ini saya lebih pemarah, lebih peka rasanya cepet emosi. Setelah saya melihat tadi video-video itu (ceramah Master-Red) begitu menyentuh, terus ada yang Habib itu, saya salut dia bisa ambil manfaatnya dari ajaran Master ini bener-bener bisa menyalurkan ke umat-umat yang lain,” ujar Susi, ibu tiga anak ini.

foto  foto

Keterangan :

  • Susi (49), salah satu peserta, memberikan pertanyaan seputar visi misi Tzu Chi, hal ini di lakukannya agar ia lebih memahami dunia Tzu Chi (kiri).
  • Herman Widjaja, ketua Tzu Chi Bandung, membagikan cinderamata berupa angpao dari Master Cheng Yen kepada seluruh peserta yang mengikuti acara sosialisasi(kanan).

Susi pun menambahkan, “Sejak saya masuk Tzu Chi terus terjun langsung kunjungan kasih ke desa-desa begitu berarti dan manfaatnya begitu besar. Susah untuk dikatakan bagaimana mungkin orang yang berjiwa besar kaya Master Cheng Yen, dia bener-bener bisa mengajar dengan cinta kasih dan tidak pandang bulu. Manfaatnya bagi saya sendiri jelas ada yaitu, untuk kesehatan dan rasa dendam bisa dihilangkan itu manfaatnya yang saya rasakan,” lengkapnya.

Dalam kesempatan ini, Herman Widjaja selaku ketua Tzu Chi Bandung berkesempatan untuk menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh para peserta pada sesi tanya jawab. Herman pun mengajak para peserta untuk bergabung di dunia Tzu Chi agar bersama-sama menanam benih kebajikan untuk mewujudkan dunia yang terbebas dari penderitaan. Hal tersebut merupakan inspirasi para relawan Tzu Chi untuk menapaki hidup membuka lembaran baru dengan penuh cinta kasih bersama Tzu Chi.

Pada kesempatan kali ini, para peserta pun disuguhi sharing dari para relawan Tzu Chi yang telah bergabung di jalan Tzu Chi. Mulai dari terjalinnya jalinan jodoh bertemu dengan Tzu Chi hingga suka duka selama bergabung dengan Tzu Chi maupun manfaat yang didapatkan setelah mengenal Tzu Chi disampaikan relawan dengan semangat.

Kegiatan sosialisasi ini merupakan keinginan yang mendalam dari para relawan Tzu Chi untuk mengajak dan turut menyumbangkan tenaganya dalam menjalankan visi dan misi dari Tzu Chi. Semoga dengan bertambahnya barisan insan Tzu Chi dapat menampilkan semangat baru dalam menebarkan cinta kasih universal.

 

 
 

Artikel Terkait

Mewujudkan Ikrar Bakti pada Orang Tua

Mewujudkan Ikrar Bakti pada Orang Tua

27 Mei 2015 Satu tahun sebelumya, ketika Tzu Ching Camp 2014 dilaksanakan, seluruh Tzu Ching bersama-sama berikrar untuk mengadakan Pementasan Drama Musikal Isyarat Tangan Sutra Bakti Seorang Anak serentak di seluruh Indonesia pada bulan Mei 2015.
Bantuan untuk Korban Kebakaran di Panipahan

Bantuan untuk Korban Kebakaran di Panipahan

02 November 2020

Pada Minggu, 25 Oktober 2020 sebanyak 7 relawan Tzu Chi Tebing Tinggi menyerahkan bantuan berupa uang pemerhati kepada 26 keluarga korban kebakaran dan dana duka cita kepada keluarga korban yang meninggal Desa Panipahan, Rokan Hilir, Riau.

Memberi Sambil Melatih Diri

Memberi Sambil Melatih Diri

12 Desember 2011 Peristiwa ini juga memberikan banyak kesan pada insan Tzu Chi bahwa hidup ini harus di syukuri. Terbebas dari bencana dan masih dapat melakukan banyak kebajikan adalah berkah yang harus di syukuri.
Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -