Memberikan Contoh yang Baik

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto
 
 

foto Nissa Fitriani ( mengenakan topi) merasa senang hasil karyanya dapat menjadi juara pertama untk kategori non animasi.

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk cahaya yang menyinari permukaan Bumi. Pancaran sinar tersebut perlahan-lahan akan berubah  menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Namun sebagian panas tidak tersalurkan ke luar angkasa tetapi tetap terperangkap di atmosfer bumi dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi.  Akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan yang terus menerus ini mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.

Ketika suhu Bumi terus meningkat, lapisan es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan meluap naik ke permukaan. Naiknya permukaan laut mengakibatkan air luber hingga ke daratan. Ini  menyebabkan dataran yang lebih rendah menjadi terendam air. Air yang berada di daratan akan menguap dan menjadikan daerah yang hangat menjad lembab. Kelembapan yang tinggi akan meningkatkan curah hujan. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrem.

Sebagai mahkluk yang tinggal dan memanfaatkan alam sebagai mata pencahariaan sudah selayaknya kita turut peduli untuk mengembalikan kondisi bumi yang makin lama makin lemah. Bagaimanakah caranya? Kita dapat mengembalikan kondisi alam secara perlahan tapi pasti jika kita memiliki tekad yang kuat, karena untuk mengembalikan kondisi bumi kembali ke awal akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Tetapi jika dilakukan secara terus menerus dan konsisten segalanya dapat tercapai.

DAAI = Cinta Kasih yang Besar
Untuk merubah pola pikir manusia yang salah dapat dilakukan melalui media. Media adalah sesuatu yang penting bagi masyarakat, terutama dalam memberikan arahan cara berpikir yang positif. khususnya televisi. Mengingat pola hidup masyarakat di kota besar yang kebanyakan waktunya dihabiskan di rumah.  Jika tidak tidur, maka bermain atau menonton televisi.

DAAI TV yang jika diharfiahkan dalam bahasa mandarin Da= besar, Ai = Cinta jika digabungkan berarti Cinta yang besar. Yang membedakan DAAI TV dengan stasiun TV lain adalah DAAI TV memfokuskan kepada kebaikan mendasar yang ada pada setiap orang dan nilai-nilai luhur yang ada di masyarakat, serta kebaikan yang ada di Indonesia, misalnya gotong royong, tata krama, peduli terhadap orang lain, dan lain-lain. Ada 3 prinsip utama yang dipegang: kebenaran, kebajikan, dan keindahan. Kebenaran berarti setiap tayangan selalu berdasarkan kisah yang nyata, termasuk pada tayangan drama. Kebajikan berarti tayangannya tidak hanya mengulas dan memberitakan, tetapi juga membina dan membimbing. Sedangkan keindahan berarti selain enak ditonton, namun juga memberikan contoh yang baik bahwa dengan santun kita bisa membangun masyarakat yang baik.

foto   foto

Keterangan :

  • Hong Tjhin Ling, CEO DAAI TV berharap pada tahun depan jumlah peserta akan lebih banyak dan semakin banyak orang yang peduli masalah pelestarian lingkungan (kiri).
  • Emil Salim juga turut datang ke acara DAAI AWARD 2011 ini . Kunjungan kali ini untuk memberikan semangat dan dukungan untuk terus berkarya kepada peserta dan DAAI TV (kanan).

Sesuai misinya, DAAI TV memfokuskan diri dalam bidang kemanusiaan yang menitikberatkan pada penyebaran cinta kasih lintas agama, suku, bangsa, dan negara. Dan sebagai sebuah stasiun televisi yang bertujuan untuk mewariskan kebaikan pada generasi kini yang kesadaran akan peduli terhadap alamnya semakin menurun, DAAI TV terus melakukan berbagai cara untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan kepada seluruh masyarakat umum. Salah satunya dengan terus mengadakan perlombaan mengenai Global Warming Video Award setiap tahunnya.” Ini suatu komitmen DAAI TV yang konsisten untuk peduli masalah pelestarian lingkungan. Acara ini juga adalah acara yang ke-3 kalinya diadakan dan mengalami peningkatan dari yang sebelumnya. Peningkatan yang terjadi ialah dari segi kualitas pemahaman isu dari para peserta acara tentang global warming sendiri,” terang Hong Tjhin Ling, CEO DAAI TV. Hong Tjhin juga berharap para peserta yang mengikuti video award tahun ini dapat ikut lagi memberitahukan teman-temannya untuk ikut bersama-sama meramaikan Award Global Warming DAAI TV di tahun depan.

Yabin Yap selaku Koordiantor acara juga menerangkan jika pada tahun ini kegiatan Video Award DAAI TV memang mengalami peningkatan. ”Pada tahun ini memang ada peningkatan, tetapi jika dikatakan peningkatan besar juga tidak. Peningkatan kali hanya pada video animasi dan jumlah peserta luar kota lebih banyak daripada tahun sebelumnya,” terang Yabin. Melihat perkembangan acara yang semakin meriah, rencananya akan diadakan acara yang sama di tahun 2013 nanti dengan mengusung tema Vegetarian. “Jika orang pada umumnya mengangkat tema pelestarian lingkungan tentang sampah atau berhemat. Kita ingin justru ingin mengadakan tema yang berbeda, yaitu mengenai bervegetarian, mengurangi jumlah pembukaan lahan untuk peternakan dan mengurangi konsumsi makanan daging,” ujar Yabin. Mengapa demikin? Yabin menjelaskan jika untuk membuka lahan baru peternak harus membakar  puluhan hingga ratusan batang pohon, yang mana dapat merusak alam dan juga harus menyediakan persediaan air untuk minuman ternak- dalam penelitian Sapi usia 5 – 24 bulan minum 14-36 liter air sehari, hal ini dapat menyebabkan terjadinya krisi air jika banyak dibukanya lahan peternakan.  Itulah bahan-bahan yang ingin kita bagikan di acara berikutnya.

Adapun tujuan diadakan acara ini setiap tahunnya ialah kita ingin siapapun yang ikut kegiatan ini belajar mengenai penanganan masalah global warming. Dengan membuat karya video mengenai global warming, secara emosional mereka memiliki kedekatan dengan masalahini sehingga dalam kehidupan keseharian mereka mulai peduli pada hal-hal yang berhubungan dengan global warming. Dan juga untuk karya-karya yang mereka buat akan kita siarkan sehingga lebih banyak yang tahu mengenai masalah global warming dan orang-orang yang menonton juga tidak bosan diingatkan. ”Kalau dulu cuma bilang kalau peduli mengenai global warming, maka buang sampah di tong sampah. Tetapi sekarang kita hadirkan lagi dengan cara penyajian yang berbeda, misalnya bersepeda atau pemilahan sampah supaya secara kedekatan emosional mereka lebih dapet,” jelas Yabin.

Menularkan Hal yang Baik
Nissa Fitriani, seorang gadis belia yang baru saja menamatkan pendidikannya di sebuah perguruan tinggi swasta datang dengan beberapa temannya. Mereka datang untuk mendukung Nissa yang kebetulan adalah Juara satu dari 10 finalis DAAI TV Global Warming Video Award 2011 untuk kategori non-animasi.  “Sebenarnya video ini saya buat berbarengan dengan karya tugas akhir saya. Lebih kurang satu semester lamanya untuk membuat video ini. Kebetulan ketika selesai ada award ini, saya mencoba kirimkan dan tidak terduga saya menang.Alhamdullilah masuk. Gembira banget rasanya bisa menang,” ungkap Nissa dengan gembira.

Karya yang ia buat berjudul “Untuk Bumi yang Lebih Hijau (Rumah Karton)” ini memiliki arti pengenalan penanganan masalah global warming dapat dimulai dalam ruang lingkup yang kecil misalnya keluarga. Bagaimana seorang ibu mengajarkan anaknya untuk tidak membuang barang yang masih bisa digunakan seperti kardus susu formula dan dus biskuit untuk digunakan sebagai sarana bergambar atau berkreasi. Dan kemudian anaknya dapat menularkan ilmu tersebut pada sekitanya.  

  
 

Artikel Terkait

Cinta Kasih untuk Pahlawan Kebersihan

Cinta Kasih untuk Pahlawan Kebersihan

20 Juni 2017

Sebagai ungkapan terima kasih karena telah menjaga kebersihan lingkungan, relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun membagikan sembako untuk para Pahlawan Kebersihan pada Minggu, 18 Juni 2017. Sebanyak 313 paket sembako dibagikan oleh relawan Tzu Chi.

Jurnalisme Empati Sebagai Sarana Memberikan Pendidikan

Jurnalisme Empati Sebagai Sarana Memberikan Pendidikan

05 Desember 2016

Jurnalisme Empati yang merupakan salah satu metode penulisan dengan cara memandang jurnalisme dari sisi narasumber menjadi topik seminar yang membuka Festival Budaya Humanis Tzu Chi, di Tzu Chi Center, Minggu Desember 2016. Materi ini dibawakan oleh wartawan senior Harian Kompas, Maria Hartiningsih.

Kerjasama Antara Saya, Kamu, dan Dia

Kerjasama Antara Saya, Kamu, dan Dia

21 Maret 2009 Suatu siang, Xiao Ming ingin istirahat. Dia pun masuk ke kamar dan berbaring sejenak. Tidak lama kemudian dia pun tertidur pulas. Beberapa saat berlalu, Xiao Ming merasa banyak suara-suara yang berdebat. Dia terbangun. Dengan teliti ia mendengarkan apa yang diperbincangkan oleh mereka.
Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -