Menanamkan Rasa Bakti Sejak Dini

Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Yuliati

Anak-anak kelas 1 dan 2 SD Tzu Chi Indonesia bersama-sama membasuh kaki orang tua masing-masing pada acara Filial Piety Day yang diadakan tanggal 13 Desember 2016. Dengan penuh keceriaan salah satu anak kelas P1 Respect memakaikan kaos kaki mamanya. 

Peringatan Hari Ibu selalu menjadi agenda rutin Sekolah Tzu Chi Indonesia. Selain Hari Ibu yang jatuh pada bulan Desember, Hari Ayah juga diperingati pada bulan Juni. Sekolah Tzu Chi Indonesia pun menggabungkannya menjadi satu kegiatan yang bertajuk bakti kepada orang tua. Karena itu pihak sekolah tidak hanya mengundang ibu untuk hadir melainkan juga ayah dalam acara Filial Piety Day. Kali ini anak-anak diajak untuk praktik langsung berbakti kepada orang tua.

Sebelumnya anak-anak juga diajak untuk sehari merasakan bagaimana menjadi seorang ibu dalam merawat anak-anak mereka, juga merasakan kerja keras orang tua. Hal ini dilakukan dengan mewajibkan anak-anak membawa telur ke sekolah dan menjaga telur tersebut agar tidak pecah. Selain itu anak-anak juga diajarkan untuk latihan membasuh kaki orang tua dengan menggunakan cinta kasih dan rasa syukur setiap pelajaran budaya humanis. Sehingga pada tanggal 13 Desember 2016, anak-anak kelas 1 dan 2 SD diajak untuk membasuh kaki orang tua mereka masing-masing-masing. “Tujuan utama kegiatan ini dilaksanakan agar mereka bisa merasakan kerja keras orang tua, mengungkapkan kasih sayang dan perhatian orang tua,” ujar Chen Pei Wen, koordinator acara.

Chen Pei Wen berharap para orang tua yang menyaksikan langsung anak-anaknya menunjukkan rasa bakti mereka juga terpengaruh untuk berterima kasih kepada orang tua.

Banyak orang tua yang terharu ketika sang buah hati membasuh kaki mereka. “Para murid karena terlahir dalam keluarga yang berkecukupan, tidak pernah terpikir mau membasuh kaki kedua orang tua. Jadi waktu latihan mereka merasa malu, aneh, dan sangat menarik. Mereka melakukan ini layaknya bermain,” ucap Pei Wen tersenyum. “Tetapi saya merasa berbakti harus diajarkan sedikit demi sedikit dalam kehidupan sehari-hari, agar mereka dapat merasakannya,” tambahnya.


Selain membasuh kaki orang tua, dalam kegiatan ini juga diadakan penuangan celengan bersama-sama.

Membangkitkan Keterharuan

Keterharuan melihat anak membasuh kaki orang tua pun dirasakan Fernando Huang, ayah dari Stelon Fernando. “Saya sangat terharu, sangat tersentuh anak diajarin dari kecil bagaimana menghormati orang tuanya,” ungkap Fernando. Ini adalah pertama kali Fernando melihat anaknya dengan tulus memperlihatkan rasa bakti dengan membasuh kakinya. Stelon pun tersenyum dan menyatakan kegembiraannya. “Senang rasanya, I love you papi, xie-xie,” ucap Stelon kepada ayahnya. Bukan hanya kegiatan basuh kaki yang membuat hatinya tersentuh, Ia juga mengapresiasi pembelajaran menabung yang diterapkan sekolah. “Itu satu teknik yang luar biasa karena pengumpulan yang sedikit tapi dengan banyak orang bisa menjadi banyak. Dari kecil anak-anak diajarin cara nabung itu bagus,” bebernya.

Fernando merasa terharu melihat anaknya dengan tulus memperlihatkan rasa bakti dengan membasuh kakinya untuk yang pertama kali.


Anna memeluk buah hatinya, Mark Hawson usai mengikuti kegiatan Filial Piety Day ini. Ia mengaku bangga dan tersentuh melihat anaknya membasuh kakinya menunjukkan kasih sayang anak ke orang tua.

Hal senada juga disampaikan oleh Anna, ibu dari Mark Hawson yang kini duduk di kelas P1 Joy. “Ini pertama kali, terharu banget karena ini menunjukkan cinta kasih anak kepada ibunya,” ucap Anna. Menurut Anna pendidikan di Sekolah Tzu Chi Indonesia juga memberikan perubahan positif pada anaknya dengan pembelajaran yang diberikan. “Mereka lebih ada budi pekerti baik, kasih saying sesama, dalam lingkup keluarga (sayang) kepada adik-adiknya dan orang tua,” imbuhnya. Anna pun berharap dengan pedidikan yang didapat dari sekolah ini anaknya bisa tumbuh menjadi pribadi yang baik dan berbakti kepada orang tua, menunjukkan cinta kasih dan mengembangkannya.

Dari kegiatan yang diadakan selama lebih kurang dua jam di Aula lantai 5 SD Tzu Chi Indonesia ini, Pei Wen berharap para orang tua yang menyaksikan langsung anak-anaknya menunjukkan rasa bakti mereka juga terpengaruh untuk berterima kasih kepada orang tua. “Berharap para murid bukan hanya dalam kegiatan ini tetapi dalam kehidupan sehari-hari bisa mempunyai perangai anak yang baik bukan hanya berprestasi di sekolah tetapi dalam bersikap, interaksi dengan teman, orang tua, guru terdapat perasaan bersyukur, menghormati,dan cinta kasih di dalamnya,” ujar guru dari Taiwan ini. Dengan menanamkan rasa bakti sejak dini, ia juga berharap setelah anak-anak menjadi dewasa budaya humanis yang diajarkan Tzu Chi dapat berguna dalam kehidupan mereka.


Artikel Terkait

Menanamkan Rasa Bakti Sejak Dini

Menanamkan Rasa Bakti Sejak Dini

14 Desember 2016

Sekolah Tzu Chi Indonesia pun menggabungkan peringatan Hari Ibu dan Hari Ayah menjadi satu kegiatan yang bertajuk bakti kepada orang tua, sehingga pihak sekolah tidak hanya mengundang ibu untuk hadir melainkan juga ayah dalam acara Filial Piety Day. Kali ini anak-anak diajak untuk praktik langsung berbakti kepada orang tua dengan membasuh kaki orang tua untuk mengungkapkan rasa bakti mereka pada 13 Desember 2016.

Cara untuk mengarahkan orang lain bukanlah dengan memberi perintah, namun bimbinglah dengan memberi teladan melalui perbuatan nyata.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -