Menanamkan Semangat Berbagi Melalui Celengan Bambu
Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Metta Wulandari|
|
| ||
| YKDBI sendiri membawahi sekolah Dharma Budhi Bhakti, Sunter, Jakarta Utara, dimana program ini nantinya akan dilangsungkan. Tanggapan positif tentu saja datang dari berbagai pihak, baik siswa maupun guru hingga kepala sekolah. “Program SMAT ini memang bagus, karena Tzu Chi juga sangat serius dalam kegiatan amal dan sosial. Selain itu, anak-anak juga dapat belajar langsung bagaimana membantu orang lain melalui celengan ini” ujar Simon Petrus Lolonlun, S.Pd., M.M., Kepala Sekolah SMA Dharma Budhi Bhakti, saat Tzu Chi melakukan sosialisasi di sekolah DBB, senin (13/1/14) lalu. Hasan Sunardi, Ketua YKDBI, juga mengungkapkan hal yang senada.“Kita melihat program ini banyak manfaat bagi anak. Pertama mereka belajar menabung, kedua belajar beramal. Kita mendorong anak-anak untuk menabung sekecil apapun untuk membantu orang,” ujarnya. Melalui Tzu Chi, Hasan, juga berharap bahwa nantinya kerjasama yang telah dilakukan tidak hanya berhenti di misi amal saja, melainkan berlanjut dalam misi lainnya seperti misi pelestarian lingkungan. “Harapan kita, semoga kedepannya kita bisa menjalin kerjasama dalam mendidik anak-anak. Melalui Tzu Chi nantinya timbul kebersamaan dan program ini bisa lebih berkembang. Bisa juga nanti berlanjut ke pelestarian lingkungan juga, bukan hanya berhenti di amal,” harapnya.
Keterangan :
Mengisi Celengan Setiap Hari, Berbuat Baik Setiap Hari
Keterangan :
Semangat celengan bambu sendiri terlihat pada anak-anak yang mendengarkan dengan seksama apa yang dijelaskan oleh para relawan. “Mengapa kita harus menabung di celengan setip hari? Mengapa tidak sebulan sekali saja? Toh, dengan jumlah yang sama... tidak akan berbeda, kan??” ujar relawan memberikan pertanyaan di sela-sela penjelasan misi. “Jumlahnya memang tidak berbeda, namun ada hal yang berbeda, yaitu cinta kasih kita. Apabila kita menabung di celengan sebulan sekali, maka cinta kasih kita hanya tumbuh sekali dalam sebulan saja. Namun apabila setiap hari kita menabung di celengan, maka setiap hari pula cinta kasih kita tumbuh. Setiap hari memupuk karma baik,” ujar relawan melanjutkan. Mendengarkan apa yang disampaikan relawan, Windi Phandiana (13), siswa kelas 8A, mengaku senang bisa ikut membantu yang membutuhkan. Apalagi ia sudah tidak asing dengan Tzu Chi karena sering menonton DAAI TV Indonesia. “Aku sering nonton DAAI TV di rumah, selain itu aku pernah ke dokter dan di dokternya ada celengan bambu. Dari sana tahu kalau Tzu Chi ada celengan bambu. Aku juga melihat kalau celengan bambu sih baik soalnya kan buat bantu orang yang nggak mampu. Dari kita kasih amal yang kecil, bisa jadi dana yang besar. Kalau makin banyak orang, makin banyak dananya” ujar Windi. | |||
Artikel Terkait
Perayaan Hari Ibu yang Selalu Penuh Makna
24 Desember 2024Jika biasanya para relawan sibuk menyiapkan Hari Ibu yang pesertanya Anak-anak Teratai, kali ini sebaliknya. Anak-anak relawan diajak untuk sungkem, menyuapi orang tua dengan Wedang Onde, dan mengungkapkan rasa terima kasih atas kasih sayang orang tua.
Baksos dalam Rangka Ulang Tahun DAAI TV Ke-10 di Ponpes Nurul Iman
20 Maret 2017Pagi itu, seribu lebih santri Pondok Pesantren Nurul Iman berduyun-duyun memasuki lapangan pondok. Tampak tenda-tenda Tzu Chi telah terpasang rapi. Puluhan relawan Tzu Chi Tangerang, anggota TIMA Indonesia juga tengah bersiap menyambut para santri.
Memahami dan Membabarkan Dharma Melalui Isyarat Tangan
14 November 2019Dua bulan lagi, kegiatan tahunan Tzu Chi, Pemberkahan Akhir Tahun akan digelar. Sebelum relawan disibukan dengan jadwal latihan, panitia Isyarat Tangan ingin mensosialisasikan makna dari Sutra yang akan mereka selami. Kegiatan sosialisasi ini diadakan di Ruang Fu Hui Ting (Ruang Berkah dan Kebijaksanaan pada Senin malam, tanggal 4 November 2019.










Sitemap