Menawarkan Gaya Hidup Sehat

Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Apriyanto
 

fotoBaksos kesehatan Tzu Chi untuk para pekerja Aula Jing Si yang akan rutin dilaksanakan setiap akhir bulan ini mendapatkan sambutan yang antusias dari para pekerja.

Sejak Aula Jing Si dimulai pembangunannya pada bulan Mei 2009, Tzu Chi berupaya menanamkan nilai-nilai positif terhadap para pekerja yang ikut andil dalam pembangunan itu. Berawal dari menanamkan kepedulian terhadap lingkungan, seperti menghemat air, menjaga kebersihan, sampai gaya hidup sehat dengan mengajak untuk tidak mengonsumsi rokok selama bekerja dan memakan makanan vegetarian.

 

Semua kegiatan ini konsisten diterapkan oleh para relawan Tzu Chi kepada para pekerja, misalnya saja sejak 1 Oktober 2009 lalu, Tzu Chi telah menyediakan kantin murah dengan mutu yang terjamin kepada para pekerja, dan pada Minggu 15 November 2009 Tzu Chi menambahkan satu program untuk menunjang kesehatan para pekerja, yaitu baksos kesehatan.

Baksos kesehatan yang diperuntukkan bagi para pekerja Aula Jing Si ini rencananya akan rutin diselenggarakan setiap satu bulan sekali pada minggu ketiga. Pengobatan yang diberikan berupa pengobatan umum dan pengobatan gigi, mengingat kedua pengobatan ini sangat sering dibutuhkan oleh banyak orang.

Mulai Membuahkan Hasil
Tawaran hidup sehat yang diberikan oleh Tzu Chi bukannya tanpa hasil, salah satu contohnya seperti yang dirasakan oleh Ade, koordinator survei proyek. Pria berusia 42 tahun ini merasa penyakit tekanan darah tingginya mengalami penurunan yang signifikan dari 140/80 menjadi 110/80, lantaran selama satu bulan ini ia mengonsumsi makanan vegetarian yang disediakan di kantin murah oleh relawan Tzu Chi. “Sejak dulu sudah darah tinggi, Alhamdulillah sekarang penurunannya sudah signifikan,” ungkapnya.  

Lain halnya dengan Ridwan. Pria yang bertugas sebagai mandor ini biasa menghabiskan dua bungkus rokok dalam sehari. Namun selama adanya larangan merokok di tempat kerja, kebiasaan itu pun akhirnya menurun menjadi satu bungkus rokok dalam sehari. Demikian juga Mashudin. Ia mengaku selama Tzu Chi menerapkan larangan merokok, secara tidak sadar kebiasaannya merokok menjadi berkurang. Semula ia bisa menghabiskan satu bungkus rokok dalam sehari, kini ia cukup mengkonsumsi setengah bungkus rokok saja. Dampaknya tentu saja secara keuangan menjadi lebih hemat, terlebih dengan adanya kantin murah di Aula Jing Si. “Belakangan memang terasa membantu. Selain kurangnya merokok, untuk biaya makan juga jadi lebih hemat,” kata Mashudin senang.

foto  foto

Ket: - Menurut Alvin, relawan Tzu Chi, di balik larangan merokok da himbauan untuk bervegetarian yang dilakukan            Tzu Chi kepada para pekerja ini bertujuan agar para pekerja bisa menjalani gaya hidup yang sehat. (kiri)
       - Ridwan yang selama ini mampu menghabiskan 2 bungkus rokok dalam sehari, kini selama bekerja di Aula           JIng Si ia bisa mengurangi kebiasaan buruk itu hingga hanya menghabiskan sebungkus rokok dalam sehari.           (kanan)

Berharap Kesehatan Menjadi Lebih Baik 
Saat baksos kesehatan dilangsungkan pada pukul 8 pagi, sejumlah pekerja mulai memadati ruang antri pemeriksaan. Dari beberapa pekerja yang berobat, salah satu yang diminta untuk rutin memeriksakan diri setiap bulan adalah Yudi Sukanda. Yudi yang bekerja sebagai surveyor ini mengaku sering mengalami kram pada leher dan punggungnya. Selain itu tekanan darah Yudi juga tergolong tinggi.

Sebagai seorang yang bekerja di perusahaan kontraktor, tugas lembur merupakan sebuah tanggung jawab yang harus dihadapi. Namun rutinitas itu justru membuat ia lupa untuk menjaga kesehatan dirinya– mandi pada malam hari. Hingga satu tahun belakangan ini ia baru merasakan adanya gangguan pada kebugaran tubuhnya. Leher dan punggungnya sering mengalami mati rasa saat sedang bekerja. “Kramnya sering datang. Rasanya badan seperti mati sebelah.  Kalau sudah begini sangat mengganggu pekerjaan, saya harus istirahat sebentar,” terang Yudi. Karenanya dr Wang Suryani menyarankan agar Yudi rutin memeriksakan diri setiap bulan. Melalui baksos kesehatan ini, Yudi juga berharap kelak kesehatannya bisa semakin membaik karena adanya pengobatan yang teratur.   

Demikian pula dengan Sule Sulaiman, lelaki paruh baya asal Bandung ini merasa gembira dengan adanya baksos kesehatan ini. Karena usianya yang sudah tidak muda lagi, ia sering mengalami kesemutan pada lengan, pegal pada pergelangan kaki, dan batuk. Menurutnya, setelah diperiksa oleh dokter, ia diberikan sejumlah obat untuk meredakan batuk dan menghilangkan rasa pegal yang sering timbul pada pergelangan kaki. Sedangkan untuk sakit magnya justru terlihat semakin membaik. Sebab setelah adanya kantin murah di Aula Jing Si, kebiasaan makan Sule menjadi teratur dan tercukupi. “Kalau dulu saya sering telat makan dan makan seadanya. Tapi sekarang selama di sini makan bisa teratur,” akunya.

foto  foto

Ket: - Yudi Sukanda saat sedang diperiksa oleh dr Suryani. Kesehatannya mulai terganggu sejak satu tahun yang             lalu lantaran Yudi sering mandi malam.  (kiri)
       - Kesehatan menjadi sesuatu yang penting bagi para pekerja, sebab kesehatan tubuh menjadi acuan dalam           produktivitas kerja. Terlebih bagi mereka yang bekerja di bidang pembangunan dan konstruksi. (kanan)

Menanamkan Kebiasaan Positif
Menjaga kesehatan para pekerja memang merupakan bagian dari kepedulian Tzu Chi, karena di balik tubuh yang sehat akan berimbas pada produktivitas kerja yang baik, demikian yang dikatakan oleh Alwin Scorp Leonardi selaku koordinator budaya humanis di pembangunan Aula Jing Si. Menurutnya, Tzu Chi memang mengeluarkan aturan yang melarang pekerja untuk tidak merokok di area pekerjaan, memakan daging, meminum minuman keras, dan berjudi. Tetapi di balik itu semua sesungguhnya Tzu Chi mengharapkan agar perilaku-perilaku buruk yang melekat pada diri setiap pekerja perlahan-lahan dapat dikurangi dan tergantikan oleh kebiasaan baru yang lebih baik. “Ini merupakan program yang dicanangkan oleh Tzu Chi untuk tercapainya hati manusia yang bersih,” jelas Alwin, relawan Tzu Chi.

Dengan adanya pekerja yang dapat mengurangi kebiasaan merokoknya dan peningkatan kesehatannya sejak mengonsumsi makanan vegetarian, Alwin menyambutnya dengan sangat gembira. Menurut Alwin, hal inilah yang diinginkan oleh Tzu Chi, adanya suatu perubahan perilaku yang lebih baik, dengan harapan kebiasaan positif ini akan terus terbawa dalam kehidupan sehari-hari pekerja sehingga mampu menumbuhkan kepedulian mereka terhadap lingkungan sekitarnya dan sesama. “Semoga program budaya humanis ini benar-benar terlaksana (seperti) apa yang kita inginkan, yaitu menyucikan hati manusia sehingga dunia menjadi damai sejahtera,” harapnya.

 

 
 

Artikel Terkait

Kekuatan Tekad Dan Kesungguhan Hati Menginspirasi Jutaan Orang

Kekuatan Tekad Dan Kesungguhan Hati Menginspirasi Jutaan Orang

13 Desember 2018

Pada 6 dan 7 Desember lalu, insan Tzu Chi Surabaya menggalang dana pembangunan 3.000 rumah bagi korban bencana gempa di Lombok, Palu, dan Donggala di Toko Buah Hokky, Surabaya. Berlanjut pada Minggu, 9 Desember 2018, relawan menggugah hati anggota perkumpulan Pintu Mas.

Paket Idul Fitri Bagi Penerima Bantuan Tzu Chi

Paket Idul Fitri Bagi Penerima Bantuan Tzu Chi

11 Mei 2021

Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mulai dari tanggal 3 Mei sampai 6 Mei 2021 membagikan 60 paket Idul Fitri kepada para penerima bantuan Tzu Chi.

Tanda Solidaritas untuk Pencari Suaka

Tanda Solidaritas untuk Pencari Suaka

09 April 2018

Kesehatan para pengungsi dari negara lain yang berada di Indonesia juga menjadi perhatian Tzu Chi. Salah satunya adalah diadakannya baksos pengobatan umum yang bekerja sama dengan UNHCR bagi pengungsi dari Afghanistan pada Minggu, 8 April 2018 di Cisarua, Jawa Barat.

Orang yang memahami cinta kasih dan rasa syukur akan memiliki hubungan terbaik dengan sesamanya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -