Mencintai Sesama Melalui Donor Darah

Jurnalis : Vinson Theodoric (Tzu Chi Medan), Fotografer : Vincent Theodoric (Tzu Ching Medan)
Para pendonor yang akan mengikuti donor darah yang diadakan Tzu Chi Medan mendaftarkan diri di Jing Si Books and Cafe.

Pada Minggu, 24 Februari 2019, sejak pagi para relawan Tzu Chi Medan yang sibuk mengurusi barang-barang untuk kegiatan donor darah, terlebih dahulu relawan mengikuti “Xun Fa Xiang” yaitu menghirup keharuman Dharma di pagi hari. Setelah itu kembali ke posisi masing-masing untuk mempersiapkan kegiatan donor darah.

Sehari sebelumnya, beberapa relawan dari Hu Ai Medan Barat juga telah mempersiapkan barang-barang yang diperlukan untuk kegiatan donor darah ini. Kegiatan ini pun juga bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia serta pertama kali diadakan di Kantor Tzu Chi yang terletak di Jati Junction, Medan.

Menjelang siang setelah segala persiapan selesai, terlihat para pendonor mendatangi Kantor Tzu Chi di Jati Junction. Para pendonor diarahkan oleh relawan menuju ke Jing Si Books and Cafe untuk mendaftar terlebih dahulu serta mengisi data pribadi pendonor. Suasana akrab pun terlihat dimana relawan dengan para pendonor saling berinteraksi dan tak lupa para pendonor juga disuguhkan dengan sajian produk Jing Si.

Relawan Tzu Chi Medan secara bergantian menghibur para pendonor agar tidak merasa takut saat mendonorkan darahnya.

Beby Chen, koordinator donor darah bersama relawan Tzu Chi Medan lainnya menyiapkan souvenir yang akan diberikan kepada pendonor.

Setelah registrasi dan pendataan selesai, para pendonor dipersilahkan menuju ke lantai 5. Disana lantai tersebut anggota dari PMI sudah siap memfasilitasi para pendonor. Suasana mulai terlihat sibuk, karena anggota PMI mulai melakukan tes HB dan lainnya.

“Badan saya terasa ringan dan saya merasa agak rileks gitu, darah dalam tubuh kadang perlu juga diganti yang baru. Terus dari sisi kedokteran ada diajurkan untuk melakukan donor darah dan kita pikir memang perlu sekali kegiatan donor darah ini,” ujar Saiful yang ikut dalam kegiatan donor darah ini.

Relawan pun semakin semangat dalam melayani para pendonor. Mereka menghibur secara bergantian para pendonor agar merasa nyaman saat melakukan donor darah. Setelah para pendonor selesai melakukan donor darah, relawan juga memberikan souvenir dan mengarahkan mereka menuju ke lantai 2 untuk menikmati masakkan vegetarian yang telah disediakan relawan.

Anggota PMI Medan dan relawan Tzu Chi Medan berfoto bersama setelah kegiatan donor darah berakhir.

Melalui kegiatan ini Tzu Chi mengajarkan masyarakat untuk mendonorkan darah bagi yang membutuhkan. “Donor darah seperti kita memaknai Kata Perenungan Master Cheng Yen yang berbunyi. ‘Tubuh ini bukanlah hak milik kita, tetapi cuma hak pakai, cinta kasih tidak akan habis bila dibagikan kepada orang lain.’ Kebutuhan donor darah ini akan kita berikan kepada pasien yang membutuhkan,” tutur Beby Chen, relawan Tzu Chi Medan selaku koordinator utama dalam kegiatan donor darah ini. Dari 176 calon donor yang mendaftar dalam kegiatan ini, terdapat 129 kantong darah yang terkumpul. Sisanya dinyatakan gagal karena faktor kesehatan.           

Editor: Arimami Suryo A.


Artikel Terkait

Bersyukur dan Giat di Misi Amal

Bersyukur dan Giat di Misi Amal

10 Maret 2023

Muda-Mudi Tzu Chi atau biasa disebut Tzu Ching bersama murid Kelas Budi Pekerti atau Tzu Shao mendapatkan pelajaran berharga dari kunjungan kasih yang mereka ikuti pada Minggu 5 Maret 2023. 

Langkah Pertama Sebagai Bodhisatwa Dunia

Langkah Pertama Sebagai Bodhisatwa Dunia

28 Maret 2019
Untuk membantu para dermawan menapaki langkah pertama sebagai Bodhisatwa dunia, Tzu Chi Batam mengadakan Pelatihan Misi Amal Tzu Chi pada 24 Maret 2018 di Ruang Isyarat Tangan, Aula Jing Si Batam.
Memberi Perhatian Lebih Untuk Surianto

Memberi Perhatian Lebih Untuk Surianto

27 Oktober 2014 Surianto yang mengalami kelumpuhan pada sebagian tubuhnya (dari pinggang hingga ujung kaki) merupakan salah satu penerima bantuan Tzu Chi. Kondisinya yang memprihatinkan membuat insan Tzu Chi di Singkawang tersentuh hati untuk memberikan perhatian yang lebih besar kepadanya.
Menghadapi kata-kata buruk yang ditujukan pada diri kita, juga merupakan pelatihan diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -