Menciptakan Berkah Kembali

Jurnalis : Lisda (He Qi Utara), Fotografer : Lisda (He Qi Utara)
 
 

fotoPara warga menciptakan berkah baru melalui celengan bambu. Kegiatan ini dilakukan di sela-sela menunggu pembagian beras cinta kasih di Kapuk Muara dimulai.

 “Love From  Taiwan ‘’ sebuah  kalimat   sederhana  yang tertulis di karung beras  cinta kasih. Sebuah kalimat yang membuat hati kita selalu merasa dicintai dan menjadi kehidupan ini lebih bermakna. Sabtu, 6  Agustus 2011, pukul 08.00-12.00 WIB, pembagian beras dilakukan serentak di 5 wilayah, diantaranya Kapuk Muara yang dilakukan di Taman Segitiga Villa Kapuk Mas,  Jakarta  Utara. Di sana sudah terlihat ada tumpukkan beras cinta kasih yang sudah siap untuk dibagikan kepada warga yang membutuhkan.

Selain mendapat satu karung beras cinta kasih berukuran 20 kg, warga juga mendapat 1 kantong minyak sayur ukuran 1000 ml. Sejak jam 06.30 pagi para relawan mulai saling berkordinasi satu sama lain, tentang apa yang akan dikerjakan, mulai tugas mendampingi warga, penerimaan kupon sampai pada tugas untuk memberikan beras. Di sini relawan Tzu Chi belajar melatih diri mengembangkan  kebijaksanaan, dimana relawan harus bisa menerima masukan dan pendapat dari relawan lain.

Para warga mulai berdatangan. Nampak dari wajah mereka penuh bahagia dan sukacita. Sesekali diiringi tawa kecil ketika saling bertemu dan bercanda dengan warga lainnya. Kebanyakan warga yang datang sedang menjalani ibadah puasa, bagi mereka pemberian beras cinta kasih ini suatu berkah di bulan suci Ramadan.

Acara dimulai pada pukul 08.30 WIB, dihadiri Ronny Jarpiko Lurah Kapuk Muara, Haji Suwada pemuka agama dan tokoh masyarakat lainnya. Suryadi, relawan Tzu Chi membuka acara dengan membuka pesan dari Master Cheng Yen yang berisi diantaranya beliau berharap bantuan beras cinta kasih ini dapat meringankan warga kurang mampu tanpa memandang perbedaan suku, ras, dan agama. Berikutnya Lurah Kapuk Muara secara simbolis menyerahkan satu karung beras cinta kasih kepada Ahmad warga pertama penerima bantuan. Ia sudah lanjut usia, tangannya gemetar ketika menerima beras cinta kasih itu. ‘’Mau naik ojek,‘’ katanya kepada relawan yang sedang memanggul berasnya. Hari itu anak dan cucunya tidak ada yang mengantarnya. Perasaan kecewa terobati ketika relawan membantu mencari tukang ojek untuk sampai pulang ke rumahnya.

foto  foto

Keterangan :

  • Senyum kebahagiaan mewarnai suasana pembagian beras Tzu Chi di wilayah Kapuk Muara, Jakarta Utara pada tanggal 6 Agustus 2011. (kiri)
  • Relawan Tzu Chi bahu-membahu dalam menyiapkan beras dan minyak goreng yang akan dibagikan kepada warga. (kanan)

Giok Lan juga merupakan salah satu warga yang mendapatkan  beras  cinta  kasih ini.  Ia  seorang  janda  yang  harus  mencari nafkah untuk kedua putrinya yang sudah beranjak remaja. Ia sangat bersyukur sampai tak bisa mengucapkan kata-kata. Pemberian beras cinta kasih mengurangi beban kesehariannya, kehidupan mereka yang selalu tidak berkecukupan membuat keluarga mereka tidak memikirkan hari ini mau masak apa dan mau makan apa.

Penuturan warga penerima bantuan di dalam kehidupan seharinya yang serba kekurangan, seolah mengingatkan kepada kita untuk lebih bijak dan tidak berlebihan membeli makanan yang pada akhirnya terbuang percuma. Kita juga harus mendidik anak-anak untuk menghargai makanan yang diperolehnya, jangan sampai mereka membuang-buang makanan hanya karena alasan sudah kenyang ataupun lauknya yang kurang menggugah selera.

Selama kegiatan berlangsung, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma beserta rombongan berkesempatan  hadir di sini. Semua relawan dan para warga menyambut dengan sukacita. Secara simbolis pada kegiatan itu, gubernur memberikan kupon beras sembari menanyakan keadaan warga. Hari itu para relawan dengan penuh sukacita tanpa mengenal lelah telah melayani 2.651 warga penerima bantuan. Ini sebuah ladang untuk menanam berkah, mengingat pesan Master Cheng Yen, ‘’Kita harus menangkap setiap kesempatan untuk berbuat baik, sebab kesempatan yang terlepas tidak akan pernah kembali dan segalanya menjadi terlambat.“

  
 

Artikel Terkait

Kebahagiaan Saat Memberi

Kebahagiaan Saat Memberi

27 Mei 2010
Menjelang siang hari, pembagian sembako tahap pertama selesai, para relawan kembali ke kantor untuk makan siang. (Kami) sangat berterima kasih kepada tim konsumsi, pada setiap kegiatan selalu mendukung dari belakang.
Perjamuan Yang Dipenuhi Keharuman Teh, Bunga, dan Batin

Perjamuan Yang Dipenuhi Keharuman Teh, Bunga, dan Batin

03 Mei 2019

Para istri komisaris kehormatan Tzu Chi mengikuti perkenalan budaya teh Jing Si dan kaligrafi Chinese serta yang diiringi permainan kecapi, Jumat, 26 April 2019.

Waisak 2558/2014: Menunjukkan Sikap Bakti Pada Orangtua

Waisak 2558/2014: Menunjukkan Sikap Bakti Pada Orangtua

23 Mei 2014 Jauh hari sebelum perayaan, semangat yang mengebu-gebu terlihat ketika para insan Tzu Chi mempersiapkan segala keperluan untuk merayakan hari yang sakral ini.
Mampu melayani orang lain lebih beruntung daripada harus dilayani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -