Mendalami Dharma dengan Cara Menyenangkan

Jurnalis : Henny Yohannes (He Qi Utara), Fotografer : Teksan, Sukardi, Jap Bon Kiun (He Qi Utara 2)


Livia Tjhin, Ketua He Qi Utara 2 menyampaikan sambutan dalam Ulang Tahun Pertama kegiatan Bedah Buku di komunitas He Qi Utara 2.

Di Ulang Tahun Pertama kegiatan Bedah Buku Komunitas relawan Hu Ai Pluit yang jatuh pada hari Minggu, 18 Agustus 2019, panitia ingin membuat kegiatan yang berbeda dari sebelumnya. Bagi sebagian orang, kegiatan bedah buku mungkin merupakan hal membosankan. Karena itu, Teksan Shixiong selaku koordinator bedah buku Hu Ai Pluit merencanakan acara bedah buku ditambah dengan games yang dapat menyampaikan pesan Dharma di dalamnya. Dengan bantuan dari tim kreatif yaitu Chery Ramli dan Aina Shijie untuk memberikan ide-ide games yang dapat menghidupkan kegiatan bedah buku kali ini.


Hok Lay, relawan Komite Tzu Chi memberikan materi dalam kegiatan perayaan Bedah Buku ini.

Belajar  dengan Fun
Terinpirasi dari games di Pelatihan 4 in 1 bulan Juli 2019 kemarin tentang simulasi Games Tepat Bijak, Chery bersama Aina melakukan improvisasi dari permainan tersebut. Mereka berdua sebagai moderator membacakan penggalan syair dari Sutra Makna Tanpa Batas (Wu Liang Yi Jing), kemudian para peserta kelompok akan melanjutkan kalimat syairnya baik melalui kata-kata maupun nyanyian. Peserta dari kelompok tersebut akan memberikan sharing apa yang dimaksud dengan penggalan kalimat syair tersebut. Jika tidak dapat menjawab maka moderator akan memberikan ke kelompok lain atau meminta bantuan relawan senior untuk memberikan sharing dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang masih kurang dimengerti oleh para peserta bedah buku.


Chery dan Aina Shijie menyusun ide games yang dapat menghidupkan kegiatan bedah buku. 


Lie Na Shijie memberikan sharing tentang penggalan syair Sutra Makna Tanpa Batas.

“Dengan adanya games ini, para relawan jadi belajar Sutra Makna Tanpa Batas dengan metode yang lebih fun. Mereka jadi mudah mencerna dan menghafal dengan sendirinya setidaknya tiga bait. Yang terpenting adalah mereka menjadi lebih mengerti makna dari syair tersebut. Setelah mereka mengerti, baru mereka bisa mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari,” kata Chery.

Chery sangat bahagia melihat ruangan kaligrafi gedung Gan En hari ini terisi penuh oleh 43 orang peserta bedah buku, yang mana mereka sangat antusias berlomba-lomba untuk menjawab dan ingin sharing apa yang mereka ketahui. Ia juga berharap untuk ke depannya akan lebih banyak lagi metode untuk memajukan kelas Bedah Buku ini. “Mungkin ini akan menjadi pekerjaan rumah dari tim bedah buku untuk membuat relawan mau mengikuti bedah buku. Karena dengan kekompakan tim bedah buku dan dukungan dari para relawan akan membuat kegiatan bedah buku ini makin maju dan menarik,” ujarnya.


Para peserta bedah buku dengan tekun mempelajari Sutra Makna Tanpa Batas.


Para relawan melakukan pemotongan tumpeng di Ulang Tahun Pertama kegiatan Bedah Buku Hu Ai Pluit.

Tidak hanya Chery  saja yang merasa sangat bahagia, perasaan bahagia juga dirasakan koordinator kegiatan bedah buku, Lie Na Shijie. “ Saya sangat senang sekali melihat antusias para peserta bedah buku hari ini. Walaupun ini hanya games Dharma tetapi bisa membuat suasana hari ini berbeda dari biasanya. Karena sebenarnya kegiatan bedah buku ini sangat penting untuk pertumbuhan jiwa kebijaksanaan kita. Saya berharap bedah buku di komunitas Hu Ai Pluit bisa tetap tumbuh, dan relawan dapat menyadari bahwa berkah dan kebijaksanan itu seharusnya tumbuh bersamaan. Tzu Chi akan tetap bertumbuh karena kita mengerti Dharma Master Cheng Yen dan mau mempraktikkannya,” kata Lie Na.

Sebelum acara berakhir panitia membagikan hadiah ke para pemenang games, dan ditutup dengan pemotongan tumpeng dan foto bersama. Semoga sumbangsih sekecil apapun hari ini,  akan membuat kondisi setiap orang terasa sejuk bagaikan disirami embun pagi.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Mendalami Dharma dengan Cara Menyenangkan

Mendalami Dharma dengan Cara Menyenangkan

22 Agustus 2019

Di Ulang Tahun Pertama kegiatan Bedah Buku Komunitas relawan Hu Ai Pluit yang jatuh pada hari Minggu, 18 Agustus 2019, panitia membuat kegiatan yang berbeda dari sebelumnya, belajar Dharma dengan cara yang menyenangkan.

Beramal bukanlah hak khusus orang kaya, melainkan wujud kasih sayang semua orang yang penuh ketulusan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -