Mendampingi Jason Mencari Kesembuhan

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah


Jason menyimak nasihat Ayen, relawan Tzu Chi saat kunjungan kasih relawan He Qi Utara 2 ke rumahnya, Minggu 8 Desember 2019. Kondisinya tangan kiri Jason saat ini cenderung terlipat ke atas.

“Jason kan sudah kuat sekarang, iya kan? terima apa adanya. Kita sudah mencoba membantu untuk berobat, nah Jason juga harus ada semangat. Kalau hanya menunggu dokter, sampai setengah tahun pun tidak bakal ditelepon,” tutur Ng Jan Njoek atau yang biasa disapa Ayen, relawan He Qi Utara 2 saat menyambangi Jason di rumahnya, di kawasan Tubagus Angke, Jakarta Barat. 

Yang diajak bicara pun mengangguk. Begitu juga dengan kakek, nenek, dan ayah Jason, Rusli yang turut bercengkerama dengan para relawan pagi itu, Minggu 8 Desember 2019.

Sejak lahir, Jason tinggal dan diasuh oleh kakek dan neneknya. Sementara orang tua Jason sudah lama berpisah.

“Jadi Jason harus kontrol ya. Dokter kan nanti akan lihat apakah memang kamu niat untuk sembuh,” sambung Ayen.

Sudah delapan bulan ini, Jason Nuriawan (12) mendapatkan support penuh dari relawan Tzu Chi di komunitas He Qi Utara 2 untuk melanjutkan pengobatan lengan kirinya. Siswa kelas 1 SMP ini sejak bayi didiagnosa oleh dokter mengalami Malignant Neoplasm of Connective and Soft Tissue. Terdapat benjolan kecil di lengan kanan Jason yang terus membesar.


Jason bersama ayahnya, Rusli dan neneknya, Melan.

Operasi pertama dilakukan saat Jason berusia 8 bulan di RS Dharmais. Karena benjolan tersebut tumbuh lagi, Jason pun menjalani operasi kedua, kali ini di RS Gading Pluit. Setelah benjolan kedua dioperasi, benjolan ketiga tumbuh lagi. Total sudah tiga kali Jason menjalani operasi. Tapi seiring bertumbuhnya badan, otot lengan kiri Jason justru tak berkembang. Lengan kirinya kecil.

Mulai Didampingi Relawan Tzu Chi
Dahulu, kakek Jason memiliki usaha bubur yang sangat laris, karena itu bisa membiayai semua pengobatan Jason. Tapi setelah operasi Jason yang ketiga, usaha buburnya sepi dan akhirnya gulung tikar.

Kakek Jason, Lie So Noe yang mendengar tentang Tzu Chi dari temannya pun mengajukan bantuan ke Tzu Chi berupa biaya pengobatan di luar BPJS pada 5 Mei 2019. Pada 24 Mei 2019, relawan Tzu Chi datang ke rumahnya untuk menyurvei kondisi Jason.

Dari data yang terlampir, Rumah Sakit Pelni Petamburan pada tahun 2016 memberikan rujukan untuk Jason agar menjalani pemerikasaan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Kontrol pun sudah Jason lakukan di RSCM pada Maret 2018, namun tak dilanjutkan sesudahnya.


Relawan membantu kakek Jason memasukkan paku pada klem kabel yang menjadi pekerjaannya sehari-hari. Sementara nenek Jason berjualan minuman selasih di Pasar Kampung Bebek setiap hari. Lalu ayah Jason, Rusli kini bekerja sebagai kurir. 

Setelah permohonan bantuan disetujui oleh Tzu Chi, relawan pun mendampingi Jason ke RSCM. Hingga kini terhitung lebih dari 10 kali relawan mendampinginya.

“Tzu Chi memberikan bantuan pendampingan karena kami juga mau tahu alasan kenapa dia berhenti pengobatannya,” jelas Ayen.

Salah satu kendala utamanya adalah menemukan dokter yang ahli untuk mengobati tangan Jason.

“(Dari RSCM) katanya suruh cari dokter yang paling ahli. Sekarang masih cari-cari dulu. Belum dapat referensi juga. Kita dikasih sama dokter di ortopedi, katanya suruh hubungi dia saja. Kalau dia merespon, dia bakal kasih tahu,” kata Jason.

Hingga sekarang, belum juga mendapat kabar dari dokter yang dimaksud. Pada kunjungan kasih kali ini, relawan kembali memberikan semangat pada Jason dan keluarganya untuk lebih gigih berusaha melanjutkan pengobatan. Relawan juga dalam waktu dekat akan mengantar Jason kembali kontrol ke RSCM untuk meminta kejelasan pada nasib tangan Jason.

Tentu tak mudah menjadi Jason. Segala proses dan jalan berliku harus dihadapi dengan sabar. Semangat dan dukungan yang besar diberikan relawan agar Jason dapat menjalani ini semua dengan baik.


Selain tentang bagaimana relawan mengupayakan kesembuhan Jason, pendampingan ini juga membuahkan perubahan yang baik dalam diri Jason. Jason kini menjadi anak yang penurut dan ramah. Sosok ibu yang lama didambakannya kini ia dapatkan melalui perhatian para relawan Tzu Chi.

“Jason harus siapkan diri apa kata dokter. Harus jelas tanya dokter sebenarnya kondisi tangan ini bisa diobati apa enggak. Kalaupun bisa, misalnya nanti pasang pen, Jason juga harus sudah siap. Ini kan bengkok harus dibikin lurus. Kalau dokter bilang harus pasang pen, eh Jason nggak siap, kan percuma. Kalau menurut dokter, misalnya bisa diobati tapi pasang pen, kamu siap nggak?” tanya Ayen.

“Siap,” jawab Jason.

“Jason harus semangat. Segala keputusan dokter, itu pasti terbaik buat Jason. Shigu berharap tangan Jason bisa lurus lagi. Lurus kan bisa beraktifitas,” pesan Ayen pada Jason.

“Iya Shigu, Gan En Shigu,” jawab Jason.

Melihat bagaimana relawan terus menyemangati cucu kesayangannya, Melan pun tak bisa lagi membendung air matanya.

“Yang saya harapkan cuma satu, semoga Jason bisa sembuh. Karena sering saya ditanya, bu kenapa dengan cucunya? saya sangat sedih. Saya terima kasih sekali kepada relawan,” ujar Melan.   

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Mendampingi Jason Mencari Kesembuhan

Mendampingi Jason Mencari Kesembuhan

10 Desember 2019

“Jason kan sudah kuat sekarang, iya kan? terima apa adanya. Kita sudah mencoba membantu untuk berobat, nah Jason juga harus ada semangat. Kalau hanya menunggu dokter, sampai setengah tahun pun tidak bakal ditelepon,” tutur Ng Jan Njoek atau yang biasa disapa Ayen, relawan He Qi Utara 2 saat menyambangi Jason di rumahnya, di kawasan Tubagus Angke, Jakarta Barat. 

Beramal bukanlah hak khusus orang kaya, melainkan wujud kasih sayang semua orang yang penuh ketulusan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -