Mendapatkan Berkah dari Kegiatan Daur Ulang Sampah

Jurnalis : Mieyoda (He Qi Barat), Fotografer : Mieyoda, Jhonny Chandrina (He Qi Barat)

Para relawan dan warga tekun melakukan pemilahan sampah di Depo Daur Ulang Duri Kosambi, Minggu (7/8/2016).

Pagi itu Depo Daur Ulang Duri Kosambi yang berlokasi di Perumahan Kosambi Baru, Cengkareng telah ramai dengan hadirnya para relawan. Sebelum memulai aktifitas daur ulang, terlebih dulu para relawan mengikuti kegiatan xun fa xiang (menghirup harumnya dharma) yaitu mendengarkan ceramah Master Cheng Yen.

Usai sarapan, relawan kemudian memilah botol bekas dan buku-buku tidak terpakai. Kegiatan memilah ini sambil dibarengi dengan canda tawa yang membuat suasana terasa akrab dan ramah. Salah satu warga yang ikut memilah sampah adalah Giarti beserta anaknya Ramdani yang berumur 15 tahun. Ramdani adalah seorang anak penderita Down syndrome yang menempuh pendidikan di salah satu sekolah anak berkebutuhan khusus di Jakarta.

Giarti dan anaknya merupakan salah satu dari sekian banyak keluarga yang telah dibantu Tzu Chi. Selain ingin bersumbangsih dengan menunjukkan rasa terima kasihnya, Giarti juga menyadari bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif bagi perkembangan fisik Ramdani. Sebelumnya saraf motorik sang anak tidak dapat bereaksi normal seperti anak pada umumnya. Namun sejak sering terlibat dalam memilah lembar kertas yang berwarna dengan yang tidak berwarna secara rutin seminggu sekali ternyata berbuah positif bagi perkembangan respon motorik Ramdani.

 

Saraf motorik Ramdani kini membaik. Ramdani juga bisa membedakan warna berkat kegiatan memilah buku berwarna.

“Bagi saya, Ramdani adalah dunia saya. Bagaimanapun kondisinya ia tetaplah anak saya dan saya akan terus mendampinginya. Saya terharu atas bantuan anak asuh yang diberikan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi sehingga anak saya bisa bersekolah dan Ramdani adalah anak yang pintar,” kata Giarti.

Selain itu Ramdani kini sudah bisa membedakan warna berkat kegiatan memilah buku di Depo Pelestarian Lingkungan. Saat ini otot sendi jemari tangan dan kaki Ramdani masih terlalu lemah sehingga sulit menggunakan alat tulis. Sang ibu berencana mengajak Ramdani untuk ikut memilah botol bekas dengan cara meremas setiap botol sebelum didaur ulang.

Manfaat positif dari mengikuti kegiatan di depo daur ulang tak hanya dirasakan Giarti dan anaknya. Indrawan selaku koordinator daur ulang juga memiliki kesan tersendiri selama menjalani kegiatan ini. “Sejak ikut kegiatan di sini saya jadi bisa lebih menghargai lingkungan dan berhati-hati dalam setiap melakukan penggunaan barang,” ungkapnya.

Selain itu, Irwandi kini juga rutin mengajak pedagang di depan rumahnya untuk ikut mengumpulkan barang yang tidak terpakai kemudian dibawanya ke Depo Kosambi.

Johnny Chandrina selaku fungsionaris pelestarian lingkungan berharap akan lebih banyak lagi orang-orang terutama relawan yang bisa ikut turut serta ambil bagian dalam pelestarian lingkungan. Setiap barang bekas atau sampah yang ditampung di depo Kosambi telah disortir terlebih dahulu sehingga tidak terlalu berbau seperti sampah pada umumnya.

Para relawan membagikan minuman, kue dan buah pada kegiatan pembersihan dan pengorekan kali dari Sudin Tata Air dan Sudin Kebersihan.

Para petugas Sudin Tata Air dan Sudin Kebersihan juga menyempatkan untuk melihat isi depo.

Kebetulan hari itu, Minggu 07 Agustus 2016 tak jauh dari depo juga sedang ada kegiatan pembersihan dan pengorekan kali dari Sudin Tata Air dan Sudin Kebersihan. Sebagai wujud terima kasih dan menghargai jerih payah petugas, para relawan membagikan minuman, kue dan buah. Pepen yang merupakan Kepala Suku Dinas Tata Air Kota turut masuk dan melihat isi serta kegiatan Depo Kosambi. Setelah mendengar kan penjelasan visi misi Tzu Chi dan manfaat kegiatan di depo, Pepen mengungkapkan kesannya. “Saya kagum dan tertarik akan konsep yang diterapkan terlebih lagi bahwa setiap dana yang terkumpul dari daur ulang digunakan untuk amal, membantu orang yang tidak mampu,” ujarnya.

Indonesia sendiri merupakan peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik yang terbuang ke laut. Akankah kita masih terus berdiam diri dan meneruskan gaya hidup yang merugikan alam? Bumi bukan hanya sebatas lingkungan bagi raga kita tetapi juga lingkungan batin kita. Dengan menjaganya merupakan wujud syukur kita kepada bumi dan segala isinya. Seperti yang dikatakan Master Cheng Yen, “Tangan yang melakukan pelestarian lingkungan adalah tangan yang terindah.”

 


Artikel Terkait

Titik Pemilahan Daur Ulang Baru di Surabaya

Titik Pemilahan Daur Ulang Baru di Surabaya

27 Maret 2019
Titik pemilahan sampah daur ulang bertambah satu di Surabaya. Sabtu, 23 Maret 2019, tempat pemilahan barang-barang daur ulang ini mulai diresmikan penggunaannya. Relawan dan warga sekitar bersama-sama memilah sampah daur ulang.   
Ulang Tahun Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan Duri Kosambi ke 3

Ulang Tahun Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan Duri Kosambi ke 3

29 Januari 2015 Pada Minggu yang cerah, para relawan Tzu Chi yang tergabung dalam komunitas He Qi (wilayah) Barat telah mempersiapkan perayaan Ulang Tahun Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Duri Kosambi, Jakarta Barat yang ke-3
Merangkul Alam Dengan Berdaur Ulang

Merangkul Alam Dengan Berdaur Ulang

03 Januari 2019
Keprihatinan inipun mendorong insan Tzu Chi Medan untuk mengajarkan daur ulang sampah dan kepada anak-anak Bataria School di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Mandala Medan, 5 Desember 2018.  Sekitar 56 anak hadir terlibat langsung dalam aktivitas daur ulang ini. 
Saat membantu orang lain, yang paling banyak memperoleh keuntungan abadi adalah diri kita sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -