Mendidik dengan Cinta Kasih, Membentuk Karakter Sejak Dini

Jurnalis : Lina Lecin (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Cindy Clara, Pricilia, Lina Lecin (Tzu Chi Pekanbaru)

Lina Lecin juga berpesan kepada para Orang Tua agar selalu memperhatikan budaya humanis dalam berpakaian setiap kali anak-anak mau datang belajar kelas budi pekerti, dimulai dari tatanan rambut, cara berpakaian, dan penampilan secara keseluruhan ketika berseragam.

Pada Minggu, 27 April 2025 pukul 14.00 WIB, Yayasan Buddha Tzu Chi Pekanbaru mengadakan kegiatan Sosialisasi Orang Tua Murid untuk menyambut tahun ajaran baru 2025/2026. Bertempat di lantai 3 Kantor Tzu Chi Pekanbaru, acara ini diikuti oleh 135 peserta yang terdiri dari para orang tua murid dan relawan duifu mama. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan program Pendidikan Budi Pekerti dan menyosialisasikan Misi Pendidikan Tzu Chi.

Acara menghadirkan tiga pembicara utama yaitu Mettayani, yang menyampaikan materi tentang Misi Pendidikan Tzu Chi, Lina Lecin, yang membawakan topik tentang keindahan budaya humanis dan Yuliana, yang memperkenalkan tim pendidikan dan para duifu mama (guru pendamping).

Dalam paparannya, Mettayani menekankan bahwa Misi Pendidikan Tzu Chi tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter melalui nilai-nilai moral dan budi pekerti yang dilandasi cinta kasih serta budaya humanis.

“Pendidikan moral harus ditanamkan sejak dini. Itu akan menjadi benteng pertahanan saat anak-anak mulai bersentuhan dengan dunia luar, pergaulan, dan paparan teknologi,” jelasnya. Ia juga mengingatkan bahwa orang tua adalah contoh pertama dan utama bagi anak-anak mereka.

Pada hari Minggu, 27 April 2025 diadakan Sosialisasi Orang Tua Murid untuk pendidikan budi pekerti tahun ajaran baru 2025/2026. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkenalkan misi pendidikan Tzu Chi kepada para orang tua.

Mettayani juga menambahkan, "Orang Tua adalah contoh teladan bagi anak, karena anak biasanya menirukan apa saja yang dilakukan Orang Tua. Karena itu Orang Tua harus bisa memberikan keteladanan dan kebiasaan sehari-hari yang baik sehingga dapat dijadikan contoh teladan untuk sang anak."

Sementara itu, Lina Lecin menjelaskan pentingnya budaya humanis yang menjadi ciri khas Tzu Chi, terutama dalam hal penampilan dan cara berpakaian. Ia mengajak para orang tua untuk membiasakan anak-anak menjaga penampilan rapi dan sopan, dimulai dari tatanan rambut, pakaian, hingga sikap saat mengenakan seragam Tzu Chi.

Yuliana memperkenalkan struktur tim pendidikan Tzu Chi, mulai dari duifu mama untuk kelas Qin Zi Ban Kecil (SD kelas 1–3), Qin Zi Ban Besar (SD kelas 4–6), Tzu Shao Ban (SMP–SMA), beserta tim pendukung dan koordinator kegiatan.

Kegiatan ini juga menjadi momen berbagi pengalaman bagi para orang tua. Siutie, orang tua dari Gricelle dan Eldrick, menceritakan perubahan positif anak-anaknya setelah mengikuti kelas budi pekerti selama tiga tahun.

“Saya senang melihat perubahan anak saya. Saat saya sakit, mereka perhatian, bahkan memijat saya. Karena itu, saya ingin ikut bersumbangsih sebagai duifu mama,” ujar Siutie sambil tersenyum.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pengenalan relawan duifu mama (guru pembimbing) oleh relawan Yuliana, dimulai dari duifu mama di kelas Qin Zi Ban Kecil (1-3 SD), Qin Zi Ban Besar (4-6 SD), Tzu Shao Ban (SMP-SMA), beserta pic dan tim support.

Kegiatan pun di akhiri dengan sesi foto bersama penuh kebersamaan, kegiatan ini diikuti 135 orang peserta, terdiri dari Orang Tua murid dan relawan duifu mama.

Cerita mengharukan juga datang dari Nini, orang tua dari Eason, anak berkebutuhan khusus. “Dulu sulit diatur, tapi sekarang lebih tenang dan bisa mengikuti arahan. Kami sangat bersyukur atas bimbingan di kelas budi pekerti,” katanya dengan bahagia.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama yang hangat dan penuh kebersamaan. Kegiatan ini tak hanya memperkuat komunikasi antara orang tua dan tim pendidikan, tetapi juga menumbuhkan semangat bersama dalam menanamkan nilai-nilai luhur pada generasi muda.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Belajar Menyayangi Bumi Sejak Dini

Belajar Menyayangi Bumi Sejak Dini

27 Agustus 2020

Setelah kelas Budi Pekerti via zoom yang pertama dibuka di tanggal 12 Juli 2020, anak-anak kembali bersua di kelas Budi Pekerti via Zoom untuk kedua kali nya pada Minggu pagi 9 Agustus 2020 yang diadakan oleh Tim relawan Misi Pendidikan komunitas He Qi Utara 1.

Memupuk Pribadi Penuh Cinta Kasih

Memupuk Pribadi Penuh Cinta Kasih

03 Oktober 2014 Mendidik anak sejak dini merupakan salah satu cara untuk menanamkan sikap positif bagi anak. Dengan pendidikan yang benar, anak akan dituntut untuk membenahi diri. Seperti yang dilakukan Yayasan Budha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun secara rutin mengadakan kegiatan kelas budi pekerti. Bulan ini, kelas budi pekerti dilaksanakan pada hari Minggu, 28 September 2014.
Bertenggang Rasa Terhadap Sesama

Bertenggang Rasa Terhadap Sesama

10 Oktober 2018

Kelas Budi Pekerti di Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kali ini membahas tentang pentingnya setiap orang bertenggang rasa. Banyak sekali manfaat jika setiap orang saling bertenggang rasa terhadap sesama, seperti hidup rukun dan damai, saling peduli dan tercipta kesatuan.

Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -