Mendidik Dengan Contoh

Jurnalis : Veronika Usha, Fotografer : Veronika Usha
 
foto

* Semangat bergotong royong inilah yang perlu ditanamkan dan dikembangkan. Bersama-sama kita menyayangi bumi.

Senin, 05 Mei 2008, lebih kurang 30 orang relawan Tzu Chi berkumpul di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, untuk melakukan kegiatan senam pagi dan pemungutan sampah. Dalam kegiatan ini, Tzu Chi menggandeng ibu-ibu dari Monas Grup Senam Pagi untuk turut serta berpatisipasi.

Dimulai pada pukul 06.00, kegiatan ini diawali dengan gerakan senam pagi yang dipandu oleh instruktur dari Tzu Chi. Para relawan serta anggota Monas Grup Senam Pagi terlihat sangat antusias mengikuti setiap gerakan.

Usai melakukan senam pagi, seluruh relawan dan anggota Monas Grup Senam Pagi, dibagi menjadi 4 kelompok dan dibekali kantong plastik untuk mulai menyebar dan membersihkan lapangan sekitar dari sampah yang berserakan.

foto   foto

Ket : - Segarnya udara pagi yang menyentuh kulit, membuat para relawan Tzu Chi dan anggota Klub Senam Pagi
           Monas semakin bersemangat mengikuti senam yang dipandu oleh instruktur Tzu Chi. (kiri)
         - Setiap hari Minggu, banyak masyarakat Jakarta berlibur dengan keluarga ke Monas, karena itu hari Senin
           banyak sampah yang tertinggal. Untuk pertama kali Tzu Chi mengadakan pengumpulan sampah daur ulang
           di taman rakyat ini. (kanan)

”Semenjak hari minggu, Monas dibuka untuk umum. Pemandangan sampah berserakan menjadi bukan hal yang baru lagi di sini. Meskipun baru pertama kali, tapi saya senang dengan kegiatan ini, dengan sekejap Monas bisa berubah menjadi bersih,” tutur Sri Imena Latifah, salah satu anggota Monas Grup Senam Pagi, yang terbilang aktif berolah raga di Monas.

Kawasan Monas memang kerap kali dijadikan tempat wisata bagi penduduk Jakarta dan sekitarnya, terutama saat akhir pekan, pengunjung yang datang ke Monas pun lebih ramai dari biasanya, sehingga menyisakan jumlah sampah yang lebih banyak dibandingkan biasanya.

foto   foto

Ket : - Walaupun baru pertama kali melakukan pemungutan sampah, para anggota Klub Senam Pagi Monas
           terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ini. (kiri)
         - Dengan menjaga kebersihan lingkungan, berarti secara langsung kita pun mencintai dan menyayangi bumi
           ini dengan menjauhkanya dari kehancuran. Karena semua berawal dari diri kita sendiri, dan dengan
           memberikan contoh, kita mendidik orang lain untuk peduli.(kanan)

Aksi memungut sampah atau yang dikenal dengan operasi semut ini adalah kegiatan pertama kali yang dilakukan oleh Tzu Chi di Monas. Para relawan Tzu Chi berharap, mereka dapat memotivasi pengunjung lain untuk membersihkan Monas dari sampah dan lebih peduli terhadap kebersihan bumi ini.

“Kegiatan ini kami adakan untuk mengajak masyarakat yang beraktivitas di Monas untuk lebih peduli terhadap bumi,” tutur Hendro Wiyogo, selaku koordinator kegiatan. Menurut Hendro, ke depannya sampah-sampah yang telah dikumpulkan tersebut akan dipilah dan didaur ulang. Dan semoga langkah awal Tzu Chi ini dapat menggerakkan hati masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan.

 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Menyikapi dengan Bijaksana

Suara Kasih: Menyikapi dengan Bijaksana

01 Juni 2011
Pikiran kita juga mengalami fase timbul, berlangsung, berubah, dan lenyap. Niat baik yang timbul dapat menghilang dengan cepat. Ketika bersentuhan dengan kondisi luar, niat untuk melakukan hal bajik mungkin akan segera goyah
Kelebihan Seorang Mama

Kelebihan Seorang Mama

10 Juni 2010
Saat kartu dipersembahkan dan dibaca oleh para mama, tampak haru di wajah mereka. Sebagian besar kartu itu berisi ungkapan terima kasih dari anak-anak atas jasa mama yang tiada tara, yang melahirkan dan membesarkan mereka dengan penuh cinta kasih.
Bulan Bakti, Bervegetaris, dan Melindungi Bumi

Bulan Bakti, Bervegetaris, dan Melindungi Bumi

15 September 2017
Rasa haru, ungkapan kasih tanpa kata, senyuman, maupun derai air mata menghiasi suasana pagi itu di Aula Jing Si lt.3, Tzu Chi Center PIK, Jakarta Utara. Sebanyak 250 orang, terdiri dari relawan Tzu Chi dan masyarakat umum, ikut dalam prosesi bakti orang tua.
Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -