Mendukung dan Menyemangati Marcel untuk Sembuh

Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo A, dok. Pribadi

Sudah 6 bulan ini Marcel Melky Ainusi (8) dan ibunya Yuliance Mathelda Ainusi (39) berada di Jakarta jauh dari kota asal mereka di Manokwari Selatan, Papua Barat. Selama itu pula, Marcel juga mendapatkan bantuan dari Tzu Chi dalam menjalani pengobatan penyakit Higroma coli (kelainan genetik berupa kista pada leher atau kepala-red) yang dideritanya sejak lahir.

Kondisi Marcel di Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng saat pemulihan pascaoperasi. Dalam kesempatan ini, Weni Yunita yang mengunjunginya juga memberikan bingkisan cinta kasih dari Tzu Chi.

Marcel lahir pada 30 Maret 2014 dan sudah memiliki benjolan di bagian leher kanannya. Saat itu keluarga tidak menaruh curiga, karena dirasa benjolan tersebut akan hilang sendiri seiring berjalannya waktu. “Lahirnya tuh cuma ada benjolan kecil saja di leher sebelah kanan, macam sebesar biji jagung gitu,” kenang Yuliance.

Tetapi seiring dengan pertumbuhannya, ternyata benjolan tersebut semakin besar. Keluarga pun terutama Yuliance menjadi khawatir akan kondisi anaknya. “Perasaan ingin (mengobati), tapi mau operasi kan butuh biaya. Waktu itu jadi satu pergumulan di keluarga, saya kan maunya biar Marcel sama dengan (anak-anak) yang lainnya. Sempat berdoa semoga ada orang baik yang membantu,” kata Yuliance menceritakan kondisinya saat itu.

Weni memeriksa kondisi luka dan jahitan di leher Marcel setelah operasi diteman Yuliance, ibu dari Marcel.

Setelah penantian selama 7 tahun lebih, akhirnya niatan untuk megobati Marcel pun perlahan terbuka jalannya di November 2021. “Waktu itu ada baksos di Resimen Induk Kodam (Rindam) XVIII/Kasuari. Kita ke sana pas ada pengobatan massal. Saat itu sudah mau pulang lalu dipanggil, kemudian disuruh ke Manokwari untuk bertemu dokter bedah,” jelas Yuliance.

Saat bertemu dengan dokter bedah di Manokwari, kemudian leher Marcel pun diperiksa. “Kata dokternya bisa diangkat tapi pemeriksaannya harus lengkap termasuk CT Scan,” ungkap Yuliance. “Dari situ dibantu juga oleh relawan Tzu Chi di Manokwari,” tambahnya. Karena di Manokwari tidak ada fasilitas CT Scan, dokter menyarankan Marcel untuk dirujuk. Setelah berdiskusi akhirnya keluarga pun setuju Marcel dirujuk untuk menjalani pengobatan dan operasi di Jakarta.

Kondisi benjolah di leher kanan Marcel pascaoperasi. Weni pun membandingkannya dengan foto Marcel sebelum dioperasi.

Setelah berkas dan persiapan selesai, akhirnya relawan Tzu Chi yang berada di Manokwari yang masih menginduk dengan Tzu Chi Biak memberangkatkan Marcel ke Jakarta. Sesampai di Jakarta, Marcel yang saat itu ditemani oleh ibu dan saudarnya tinggal di Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. Pengobatannya bertahap Marcel ini pun dilakukan di RSCM Jakarta.

Setelah melewati berbagai rangkaian pemeriksaan dan observasi dari hasil CT Scan selama beberapa bulan, akhirnya pada 22 Maret 2022 operasi benjolan di leher sebelah kanan Marcel dilakukan. “Kata dokter, di dalam lehernya itu benjolan-benjolannya banyak. Sudah 99 persen diangkat, tinggal satu saja yang menempel di kelejar liur dan tidak bisa diangkat,” cerita Yuliance. “Bersyukurlah. Kalau sudah begini, mama sudah bersukur sekali. Perbedaannya jauh sekali,” tambahnya dengan penuh sukacita.

Foto Marcel dengan benjolan di leher kanannya sebelum dioperasi.

Operasi yang dilakukan ini ternyata menjelang dengan hari ulang tahun Marcel yang ke-8. Tentunya hal ini pun menambah sukacita bagi Marcel dan keluarga. “Saya sempat bicara sama dokter di RSCM. ‘Ya ini kado ulang tahun Marcel ya dok? Terima kasih dokter sudah kasih kado yang terbaik buat Marcel,” kata Yuliance mengungkapkan kegembiraannya.

Selama menjalani pengobatan dan operasi, Tzu Chi pun membantu akomodasi, biaya tindakan atau obat yang tidak ditanggung BPJS, dan uang makan selama di Jakarta. “Dari keluarga besarnya Marcel, kami ucapkan terima kasih banyak untuk Tzu Chi yang sudah bantu Marcel dari Papua sampai ke Jakarta untuk menjalani operasinya,” ungkap Yuliance.

Berkurangnya Benjolan di Leher Marcel

Marcel begitu akrab dengan Weni, dalam kesempatan kunjungan kali ini mereka berdua saling bercengkrama.

Saat dikunjungi oleh Weni Yunita, Koordinator Perawat TIMA pada Jumat 8 April 2022, kondisi Marcel jauh berbeda dari sebelumnya. Sebelum dioperasi, benjolan di leher kanannya tampak besar dan menggantung ke bawah.

“Pas datang memang saya lihat lumayan besar (benjolannya), setelah melakukan pemeriksaan bolak-balik ke RSCM. Ternyata setelah kita lihat hasilnya sekarang, kalau menurut saya itu suatu perubahan yang sangat besar yang terjadi sama Marcel,” ungkap Weni.

Weni juga melihat perkembangan Marcel dari datang ke Jakarta hingga saat ini sudah cukup baik. Dalam kesempatan ini, Weni juga memeriksa luka dan jahitan di leher Marcel pascaoperasi. “Mudah-mudahan benjolan yang masih sisa bisa terselesaikan, bisa diangkat juga. Sehingga anak ini tidak mempunyai lagi beban terhadap penyakitnya. Kalau kita bisa menyelesaikan di usianya yang masih 8 tahun ini, harapan saya pertumbuhannya menjelang remaja tidak ada gangguan psikologis,” jelas Weni.

Tak lupa Weni juga membawakan bingkisan dari Tzu Chi untuk Marcel dan ibunya. Marcel yang pendiam pun akhirnya berbicara sepatah dua patah kata saat menerima bingkisan tersebut. “Senang, terima kasih,” kata Marcel yang bersekolah kelas 2 di SD Impres 12 Dembek, Momi Waren, Manokwari Selatan ini.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Kunjungan Kasih ke Panti Asuhan Al-Hidayah

Kunjungan Kasih ke Panti Asuhan Al-Hidayah

29 November 2023

Panti Asuhan Al-Hidayah kembali mendapat kunjungan kasih dari relawan Tzu Chi komunitas Xie Li Kalimantan Tengah (Kalteng) 1.Para relawan merasa bersyukur karena diberi kesempatan menebarkan cinta kasih kepada adik-adik panti.

Senyum Sahabat yang Menjadi Penyemangat

Senyum Sahabat yang Menjadi Penyemangat

09 Januari 2024

Relawan Tzu Chi terus menyemangati dan memberi perhatian kepada Nidia Elyvia, penerima bantuan Tzu Chi yang menderita kanker payudara.

Cinta Kasih untuk Oma dan Opa

Cinta Kasih untuk Oma dan Opa

15 Oktober 2018
Relawan Tzu Chi Bandung melakukan kunjungan kasih ke Panti Wreda Karitas dan Rumah Pemulihan Permata di Komplek Permata Kota Cimahi. Opa dan oma yang menghuni Panti Wreda Karitas dan Rumah Pemulihan Permata sebanyak 51 orang yang terdiri dari 17 opa dan 34 oma.
Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -