Menebar Cinta Kasih Dengan Kunjungan kasih

Jurnalis : Dayar (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Dayar (Tzu Chi Bandung)

Relawan Tzu Chi mengajak para penghuni Panti Asuhan Bhakti Mitra Utama untuk bernyanyi dan menari bersama saat kunjungan kasihnya pada tanggal 19 September 2017.

Dengan semangat terus menebar cinta kasih, para relawan Tzu Chi melaksanakan kunjungan kasih ke Panti Asuhan Bhakti Mitra Utama yang beralamat di Jl. Astra Manggala No.6 Baleendah, Bandung. Tujuan dilaksanakannya kegiatan kunjungan kasih ini agar semakin banyak masyarakat dapat merasakan cinta kasih  dan menerima kehadiran Tzu Chi di antara mereka.

Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 19 September 2017 ini disambut dengan baik oleh Yuyun Yulipah sebagai pengasuh Panti Asuhan Bhakti Mitra Utama. “Terima kasih atas kedatangan para relawan Tzu Chi yang sudah beberapa kali kami di datangi, ke yayasan kami,” ucapnya.

Yuyun juga berharap agar kegiatan seperti ini terus dapat dilaksanakan agar terjalinnya cinta kasih dan terus tertanam. “Harapannya tentu saja Yayasan Buddha Tzu Chi terus dapat berkunjung dan memberikan bantuan untuk yayasan kami, Bhakti Mitra Utama,“ harap sang pengasuh panti.

Selain bernyanyi dan menari, relawan juga mengajarkan arti dari gerakan-gerakan yang terkandung dalam isyarat tangan.


Usai melakukan kunjungan kasih di panti, relawan melanjutkan kunjungan ke rumah salah satu penerima bantuan Tzu Chi. 

Relawan Tzu Chi mengisi acara kunjungan ini dengan berbagai kegiatan, seperti persembahan isyarat tangan dan bernyanyi untuk mencairkan suasana. Para penghuni panti pun terlihat sangat antusias dan bergembira. Mereka ikut meramaikan dengan bernyanyi bersama sehingga suasana semakin hangat.

Sebagai penanggung jawab kunjungan kasih kali ini, Wang Li Chiung, relawan Tzu Chi Bandung menjelaskan mengapa ia memilih panti asuhan yang dihuni oleh penyandang cacat mental dan fisik ini. “Ini dari teman saya, teman saya ngomong Yayasan di sini khusus untuk penyandang cacat dan kurang mampu, lalu saya sudah lihat dan saya sedih karena semua yang di sini tidak bisa normal seperti kita. Saya merasa Yayasan Tzu Chi harus datang kunjungan kasih kesini karena sudah lama dari Tzu Chi sudah tidak datang ke sini. Maka dari itu saya mengajak dari Shixiong dan Shijie dari Yayasan Buddha Tzu Chi untuk datang ke sini,” jelasnya.

Tzu Chi membantu keluarga ibu Ai dengan memberikan bantuan biaya hidup dan beras cinta kasih setiap bulannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Setelah kunjungan kasih di Panti Asuhan Bhakti Mitra Utama selesai, kegiatan para relawan belum berakhir. Kunjungan selanjutnya, para relawan mengunjungi kediaman seorang nenek yang bernama Ai.  Ai adalah orang tua dari salah satu penerima bantuan yang sempat ditangani oleh Tzu Chi yang beberapa tahun lalu sudah meninggal dunia. Ibu Ai yang telah berumur 74 tahun ini harus bekerja keras sendirian demi memenuhi kebutuhan hidup bersama kedua cucunya yang masih duduk di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

Tzu Chi setiap bulannya memberikan bantuan biaya hidup dan 25 kg beras cinta kasih untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari hari. Ia sangat senang dengan kepedulian yang relawan Tzu Chi berikan. “Terima kasih atas kunjungan dan pemberiannya, semoga dapat balasan yang lebih baik,“ kata Ai dengan haru.   

Semoga dengan apa yang dilakukan relawan Tzu Chi ini dapat menjadi pemicu semangat untuk kita semua untuk terus berbuat baik dan menyebarkan cinta kasih, sehingga cinta kasih Tzu Chi akan semakin tersebar ke seluruh elemen masyarakat tanpa melihat perbedaan.

Editor: Yuliati


Artikel Terkait

Mendampingi Jason Mencari Kesembuhan

Mendampingi Jason Mencari Kesembuhan

10 Desember 2019

“Jason kan sudah kuat sekarang, iya kan? terima apa adanya. Kita sudah mencoba membantu untuk berobat, nah Jason juga harus ada semangat. Kalau hanya menunggu dokter, sampai setengah tahun pun tidak bakal ditelepon,” tutur Ng Jan Njoek atau yang biasa disapa Ayen, relawan He Qi Utara 2 saat menyambangi Jason di rumahnya, di kawasan Tubagus Angke, Jakarta Barat. 

Asa Baru Untuk Raihan

Asa Baru Untuk Raihan

11 November 2014 Setelah Ibu Duryati (36) dan Marta (56) membawa buah hati mereka ini berobat ke RSCM dan diperiksa secara intensif, Raihan didiagnosa menderita  penyakit Atresia Bilier. Atresia Bilier ialah penyakit yang bermula dari  penyempitan empedu dan menyebabkan gagal fungsi hati (lever) sehingga saluran empedu tidak berbentuk secara normal.
Implant Koklea untuk Habibi

Implant Koklea untuk Habibi

10 September 2021

Operasi pemasangan implant koklea untuk Habibi dilakukan 10 Agustus 2021. Dua pekan setelahnya, 28 Agustus 2021, implant tersebut dinyalakan. Hasilnya, Habibi tersipu, ia bisa mendengar berbagai kebisingan baru di sekitarnya.

Menyayangi dan melindungi benda di sekitar kita, berarti menghargai berkah dan mengenal rasa puas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -