Menebar Kasih dan Perhatian bagi Lansia, Baksos Degeneratif di Penjaringan
Jurnalis : Liena Djap, Lestin Trisiati (He Qi Pluit), Fotografer : Liena Djap, Lestin Trisiati (He Qi Pluit)
Tim medis TIMA dengan penuh perhatian memeriksa kondisi kesehatan para lansia dalam kegiatan Baksos Degeneratif di RW 012 Penjaringan, Jakarta Utara.
Pagi itu, Minggu 9 November 2025, langit Jakarta tampak cerah setelah semalam diguyur hujan lebat. Udara segar mengiringi semangat para relawan Tzu Chi Komunitas He Qi Pluit bersama tim medis dari Tzu Chi International Medical Association (TIMA) yang mengadakan Bakti Sosial Degeneratif di RW 012 Penjaringan, Jakarta Utara.
Linah, selaku koordinator kegiatan menjelaskan bahwa tujuan utama dari baksos ini adalah memantau kondisi kesehatan para lansia di wilayah tersebut, khususnya yang menderita penyakit degeneratif seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol, dan asam urat.
Melihat langsung kondisi masyarakat sekitar yang rata-rata hidup dalam keterbatasan ekonomi dan membutuhkan perhatian, terutama para manula, para relawan He Qi Pluit pun tergerak hatinya untuk mengadakan kegiatan ini. Melalui baksos degeneratif ini diharapkan para lansia dapat merasakan kasih dan kepedulian dari sesama, serta memperoleh semangat baru untuk menjaga kesehatan dan menjalani hari-hari mereka dengan lebih bahagia.
Semangat Kebersamaan dan Pelayanan Penuh Cinta Kasih
Kegiatan dimulai pukul 08.00 pagi. Tim medis TIMA bersama para relawan dengan sigap menyiapkan perlengkapan, peralatan medis, serta obat-obatan yang dibutuhkan. Sekitar pukul 08.30 para pasien lansia mulai berdatangan. Dengan tertib mereka berbaris mengikuti arahan para relawan.

Warga dengan antusias mengikuti bazaar pakaian, di mana seluruh hasil penjualannya disumbangkan untuk program pembangunan 5.000 rumah Tzu Chi.
Sebanyak 115 pasien hadir dan dilayani dengan penuh perhatian oleh 17 tenaga medis, di bawah koordinasi Dr. Maretta Santirini Chandra selaku PIC dari TIMA. Turut membantu pula 37 relawan, termasuk di dalamnya 5 kader dasa wisma RW 012. Semua bekerja dengan semangat yang sama bahu-membahu melayani para lansia dengan tulus, penuh kasih, dan tanpa pamrih.
Selain pemeriksaan kesehatan, ada pula bazaar pakaian, yang mana seluruh hasil penjualan disumbangkan untuk mendukung program pembangunan 5.000 rumah Tzu Chi. Masyarakat menyambut kegiatan ini dengan antusias. Mereka tidak hanya membeli untuk diri sendiri, tetapi juga turut berdana, menebarkan semangat saling membantu di tengah kehidupan yang sederhana.
Edukasi Tentang Penyakit Degeneratif
Dalam kegiatan ini, Dr. Maretta Santirini memberikan penyuluhan kesehatan seputar penyakit degeneratif. Dengan penuh perhatian, ia menjelaskan berbagai penyakit seperti hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes melitus (kencing manis), dislipidemia (kolesterol tinggi), dan hiperurisemia (asam urat).

Dr. Maretta Santirini Chandra memberikan penyuluhan seputar penyakit degeneratif kepada para lansia dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
Penyakit tersebut umumnya berkembang perlahan seiring bertambahnya usia, dipengaruhi oleh pola makan, gaya hidup, dan kurangnya aktivitas fisik. Dalam penyuluhan Dr. Maretta menjelaskan pengertian, gejala, faktor risiko, bahaya, hingga cara penanganannya. Ia juga memberikan panduan mengenai jenis makanan yang sebaiknya dihindari serta pola hidup sehat yang perlu diterapkan untuk mencegah dan mengontrol penyakit degeneratif.
Dr. Maretta juga menekankan bahwa penyakit degeneratif berbeda dengan penyakit kronis berat seperti stroke dan penyakit jantung, yang membutuhkan pengobatan rutin di puskesmas atau rumah sakit. Karena itu pasien dengan kondisi tersebut dianjurkan untuk tetap melanjutkan pengobatan di fasilitas kesehatan setempat.
“Kami ingin para lansia memahami pentingnya mengenali gejala sejak dini dan menjaga pola hidup sehat,” ujar Dr. Maretta dengan lembut. “Banyak yang antusias bertanya dan berbagi cerita tentang keluhan yang mereka alami. Melalui penyuluhan ini, kami berharap mereka bisa lebih peduli pada kesehatannya sendiri.”
Pada baksos tersebut, tampak tim medis dengan tulus memeriksa para pasien yang membutuhkan. Dengan senyum ramah dan sikap penuh perhatian, mereka melayani satu per satu lansia yang datang sejak pagi. Pemeriksaan dilakukan dengan alat tes lengkap, mencakup pengecekan kadar gula darah, kolesterol, asam urat, dan tekanan darah.
Kegiatan ini akan dilaksanakan setiap bulan hingga Januari 2026 dengan fokus pada lansia usia 60 tahun ke atas yang belum mendapatkan layanan kesehatan rutin.
Ungkapan Syukur dan Harapan
Denny Fatturahman, atau akrab disapa Dude, Ketua RW 012 Penjaringan yang membawahi 10 RT dengan total kurang lebih 6.000 jiwa, mengungkapkan rasa terima kasih dan harunya atas kepedulian Tzu Chi.
“Saya sangat bersyukur atas perhatian dari Yayasan Buddha Tzu Chi kepada warga kami, khususnya para lansia. Terima kasih kepada seluruh tim yang sudah meluangkan waktu dan tenaga. Semoga kita bisa terus bersinergi dalam menebar kebaikan dan energi positif di lingkungan ini.” ujar Dude.

Ketua RW 012 Penjaringan, Denny Fatturahman (Dude), turut memantau warganya yang menerima pelayanan kesehatan dari tim Tzu Chi dan TIMA.
Kisah haru juga datang dari Ibu Tusila, seorang lansia berusia 80 tahun yang telah lama menderita tekanan darah tinggi dan nyeri lutut. Ia datang dengan langkah perlahan, diantar oleh tetangganya karena tinggal seorang diri. Dengan mata berkaca-kaca, beliau menyampaikan rasa syukur atas perhatian yang diterimanya hari ini. Selain mendapatkan obat, Ibu Tusila juga mendapatkan anjuran untuk rutin berobat ke puskesmas agar kesehatannya terus terpantau.

Ibu Tusila, salah satu lansia penerima manfaat, mendengarkan penjelasan dari dokter terkait obat dan anjuran pengobatan yang diterimanya.
Baksos degeneratif He Qi Pluit di RW 012 Penjaringan bukan sekedar tentang memberikan obat, melainkan juga tentang memberikan perhatian, kasih sayang, dan harapan bagi para lansia. Di balik setiap senyum, setiap pelayanan yang tulus, dan setiap langkah relawan yang penuh niat baik, tersimpan pesan mendalam bahwa setiap manusia memiliki benih kebaikan yang dapat tumbuh subur bila dirawat dengan cinta kasih.
Sebagaimana pesan penuh makna dari Master Cheng Yen:“Cinta kasih sejati bukan hanya memberi materi, tetapi memberi kehangatan yang menyentuh hati.”
Melalui baksos ini Tzu Chi kembali menegaskan komitmennya untuk hadir di tengah masyarakat, menebar kasih tanpa pamrih dan memperkuat semangat kebersamaan, agar semua makhluk dapat hidup damai dan sehat bersama.
Editor: Khusnul Khotimah
Artikel Terkait
Baksos Degeneratif Tahap Kedua, Kepedulian bagi Warga Teluk Setimbul
28 Oktober 2025Relawan Tzu Chi menggelar Bakti Sosial Degeneratif di Teluk Setimbul, Karimun, untuk pemeriksaan sekaligus memberi edukasi pola hidup agar warga tetap sehat.
Peduli Kepada Sesama yang Membutuhkan
10 Desember 2018Minggu, 9 Desember 2018
telah diadakan baksos degeneratif ke-3 di Sekolah Global Persada Mandiri (GPM) Mekar Sari, Bekasi. Baksos yang diadakan selama tiga bulan berturut-turut ini
diadakan untuk wilayah di sekitar Mekar Sari.
Baksos Degeneratif dan Bagi Sembako di Tzu Chi Manado
24 Juni 2017Jalinan jodoh baik Yayasan Buddha Tzu Chi Manado dengan warga
Tikala Baru dan Paal 4 terus terbina. Pada 23 Mei 2017 lalu Tzu Chi Manado berkesempatan untuk berbagi
sukacita dengan
menggelar Baksos
Kesehatan Degeneratif dan Pembagian Sembako.







Sitemap