Menebarkan Cinta Kasih

Jurnalis : Meiliana (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Meiliana (Tzu Chi Pekanbaru)

fotoMinggu, 26 Juni 2011, relawan Tzu Chi Kantor Penghubung Pekanbaru melakukan baksos kesehatan di daerah Kubang, Pekanbaru.

Ladang kebajikan sangat luas sekali, pada tanggal 26 Juni 2011, Tzu Chi Pekanbaru kembali menapakkan langkah kebajikan di sebuah pemukiman yang terletak di daerah yang disebut Kubang. Kompleks hunian ini rata-rata merupakan kompleks perumahan sebuah perusahaan swasta di Indonesia. Namun ternyata, warga di dalamnya bukan hanya karyawan dari perusahaan tersebut, namun juga ada yang berasal dari kalangan pemerintah, dan masyarakat umum.

 

Tepat pukul 8 pagi, calon pasien telah berdatangan. Warga di sini merupakan masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah. Mereka sangat bersemangat sekali menyambut kehadiran relawan Tzu Chi yang akan memberikan pengobatan juga perhatian dan cinta kasih Bodhisatwa dunia tentunya.

Dokter Mahadi, salah seorang tim dokter yang turut bersumbangsih dalam kegiatan ini, menangani seorang pasien anak-anak yang mengalami masalah nafsu makan. “Anak saya ini, susah sekali mau makan dokter, apapun tidak mau makan. Badannya jadi kurus sekali dan kurang gizinya,“ keluh ibunda dari anak laki-laki yang berusia 4 tahun ini. Dokter Mahadi yang dikenal sangat bersahabat dalam menangani setiap pasiennya memberikan nasihat yang bijaksana. “Anak kecil itu seperti selembar kertas putih, putih belum ada goresan apa-apa. Kita ingin menuangkan warna apa di atas kertas itu? Kitalah sebagai orang tuanya yang menentukan. Jika kita ingin memberikan warna biru, maka kita akan mencari warna yang  biru. Begitu juga dengan anak-anak. Gizi dan pola makan anak-anak merupakan tanggung jawab orangtuanya. Jika ibu ingin anak ibu sehat dan memiliki nafsu makan yang bagus, maka ibu harus memikirkan cara yang bijaksana untuk mewujudkannya. Jadi hal ini tidak terletak pada kesalahan si anak,” jelas dr. Mahadi. Bukan hanya pola makan, sifat, sikap dan perilaku sang anak dalam kehidupannya sehari-hari juga merupakan peranan orangtua untuk membimbing mereka. Keluhan anak-anak lainnya juga ada seperti penyakit kulit, dan sakit ringan pada umumnya. Ada juga anak yang mengalami sakit kepala yang tidak biasa karena stres memikirkan ujian mereka.  Jia you adik kecil, You can do it.

 

foto  foto

Keterangan :

  • Para warga sangat bersemangat dan menyambut gembira kehadiran relawan Tzu Chi. (kiri)
  • Sejumlah 331 warga mendapatkan pengobatan kesehatan secara cuma-cuma. (kanan)

Adik kecil lainnya bernama Denni Boy. Ia mengalami sedikit masalah dalam berbicara. Sang orang tua tidak menyadari sejak kapan sakit ini berawal. Jika Denni bicara, sulit untuk mengerti apa yang diucapkannya. Ibunya begitu cemas karena jika Denni terus begini maka ia tidak akan bisa bersekolah, sementara Denni kini telah berusia 6,5 tahun. Kekhawatiran sang ibu diketahui oleh relawan yang bernama Ationg Shixiong. Jalinan kasih hari ini terasa begitu istimewa karena banyaknya tim medis yang turut bersumbangsih dalam memberikan pelayanan kesehatan seperti tim medis  dari Rumah Sakit Eka Hospital, Awal Bros, dan Safira.

Beberapa pasien dewasa ada yang mengalami penyakit stroke, ada yang sudah mengalami penyakit ini sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas dan ada juga yang hanya karena slek kecil, menjadikan sebelah tubuhnya tidak dapat lagi digerakkan. Penyakit lainnya seperti gula darah. Seorang ibu yang biasa disapa Mbak Ni menderita penyakit tersebut. Mbak Ni sehari sebelum kegiatan baksos ini digigit oleh binatang lipan, sehingga menjadikan lukanya tersebut melebar dan cukup dalam. Dokter Esterina yang kebetulan menangani beliau memberikan saran-saran untuk sang ibu sekaligus mengobati lukanya dan berpesan luka itu harus kering, sehingga tidak menyebabkan infeksi yang lebih parah lagi.

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan Tzu Chi juga mensosialisasikan semangat berdana melalui celengan bambu. (kiri)
  • Usai bakti sosial ini, relawan beserta tim medis bersama-sama menyanyikan lagu isyarat tangan "Satu Keluarga". (kanan)

Master Cheng Yen sangat menghawatirkan jika relawan hanya mau bekerja saja namun tidak menumbuhkan jiwa kebijaksanaan di dalam dirinya. Melalui kegiatan ini, seluruh relawan, tim dokter ataupun perawat dapat belajar banyak hal. Belajar bersyukur ketika melihat saudara lainnya yang menderita sakit. Kita yang bertubuh sehat ini tentu harus memanfaatkan tubuh kita dengan cara yang baik pula. Menggunakan tubuh yang sehat menyebarkan cinta kasih lebih luas, berbuat dengan tulus dan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan kembali. Indra Shixiong dari tim medis Awal Bros berharap bahwa dengan adanya kegiatan sosial ini dapat mengubah paradigma masyarakat tentang profesi tim medis. “Tidak semua tim medis itu bekerja hanya demi uang semata. Kita juga selalu berbuat dari lubuk hati yang paling dalam,” ucapnya.

Dalam melakukan kegiatan Tzu Chi, kita semua memiliki satu niat yang sama, yaitu niat untuk berbuat kebajikan dan membantu Master Cheng Yen menebarkan cinta kasih ke seluruh dunia, tanpa memandang perbedaan suku, ras, agama, dan adat istiadat. Semakin banyak orang yang berbuat baik, maka masyarakat di dunia dapat hidup lebih damai, tenteram sehingga dunia pun dapat terbebas dari bencana. Kekuatan manusia memang terbatas, namun jika kita dapat menyatukan semua daya upaya yang ada, maka bumi ini pasti dapat merasakan cinta kasih kita.

  
 

Artikel Terkait

Gathering Gan En Hu: Cerminan Rasa Syukur

Gathering Gan En Hu: Cerminan Rasa Syukur

14 Agustus 2015

Pada Minggu, 2 Agustus 2015, insan Tzu Chi mengadakan gathering gan en hu (sebutan para penerima bantuan Tzu Chi) di Depo Pelestarian Lingkungan Kelapa Gading dan fokus pada topik tahun ajaran baru bagi para anak asuh

Rumah Oma Haw Lie Tjoan  Sudah Terbebas dari Sampah

Rumah Oma Haw Lie Tjoan Sudah Terbebas dari Sampah

17 Juli 2019
Dalam jangka waktu satu bulan dan dengan penuh kesabaran, rumah Oma Haw Lie Tjoan yang penuh dengan sampah akhirnya bersih. Relawan berhasil mengangkut semua sampah dari rumah Oma Haw Lie Tjoan yang jumlahnya 24 mobil pick up. Relawan kemudian membersihkan dan mengecat rumahnya.
Paket Lebaran 2019: Berbagi Paket Cinta Kasih di Bulan Ramadan

Paket Lebaran 2019: Berbagi Paket Cinta Kasih di Bulan Ramadan

23 Mei 2019

Momentum bulan Ramadan dimanfaatkan oleh insan Tzu Chi di komunitas Hu Ai Pluit Gan En untuk mempererat tali silaturahmi dan memberikan uluran cinta kasih bagi warga Penjaringan yang membutuhkan. Cuaca cerah berawan pada Minggu pagi, 19 Mei 2019 seakan menyambut 64 relawan yang hadir dengan semangat untuk siap bersumbangsih.

Dengan kasih sayang kita menghibur batin manusia yang terluka, dengan kasih sayang pula kita memulihkan luka yang dialami bumi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -