Mengajari dan Mewariskan Kebaikan

Jurnalis : Nopianto (Tzu Chi Batam), Fotografer : Supardi (Tzu Chi Batam)
 
 

foto
Selain untuk menutup tahun ajaran 2012/2013, kelas budi pekerti kali ini juga memperingati Hari Ayah seperti tahun sebelumnya.

Mengajari nilai moralitas yang baik sangat penting dalam membentuk pribadi seseorang. Dan bimbingan moralitas yang dimulai sejak dini akan membuahkan hasil yang signifikan, yakni perbaikan sikap dan pengembangan diri. Maka dari itu, Tzu Chi Batam mengadakan kelas budi pekerti yang mengajarkan nilai budi pekerti pada anak-anak, menanamkan benih-benih yang baik dalam pribadi anak-anak. Kelas budi pekerti Juni ini merupakan penutupan untuk kelas budi pekerti tahun 2012/2013.

Kelas budi pekerti kali ini diadakan pada hari Minggu, tanggal 16 Juni 2013. Kelas kali ini dimulai dengan Xiao Tai Yang yang membawakan isyarat tangan Xiao Tai Yang De Wei Xiao & Di Qiu De Hai Zi. Dengan irama lagu yang riang, suasana kelas minggu pagi menjadi lebih semangat dan segar. Setelah membawakan isyarat tangan, mereka mulai melakukan kilas balik mengenai kegiatan apa saja yang pernah mereka ikuti. Tanpa disadari, banyak kenangan kelas budi pekerti sudah terkumpul selama 1 tahun. Mulai dari pembukaan kelas baru Xiao Tai Yang sampai sekarang, mereka mengingat kembali kenang-kenangan melalui foto dan berita tentang kelas budi pekerti. Selain itu, mereka juga mengulas kembali pelajaran budi pekerti yang sudah pernah diajarkan oleh “papa” dan “mama” mereka (dalam hal ini, relawan yang membimbing kelas budi pekerti). 

Salah satu relawan yang hadir, Steven shixiong (46) mengatakan bahwa ajaran kelas budi pekerti sangat efeketif dalam menciptakan suatu kebiasaan dan sifat yang bagus. “Saya ada 4 orang anak yang telah di Xiao Tai Yang kemudian kadang-kadang mereka sedang marah-marah, kita cukup mengingatkan saja dan mereka akan memikirkan kembali dan diam itu salah-satu yang bisa saya rasakan,” jelasnya tentang perubahan yang dirasakan. 

Terima kasih Ayah
Selain untuk menutup tahun ajaran 2012/2013, kelas budi pekerti kali ini juga memperingati hari ayah internasional seperti tahun sebelumnya. Menurut Fangfang shijie (38), PIC kelas budi pekerti, mengatakan bahwa acara kali ini adalah acara syukuran selama satu tahun dan sekaligus peringatan hari ayah internasional.

foto   foto

Keterangan :

  • Demi mengarahkan generasi penerus ke arah yang lebih baik, Insan Tzu Chi mengajarkan Xiao Tai Yang tentang budi pekerti serta nilai moralitas yang benar (kiri).
  • Melalui kelas budi pekerti kali ini, para pembimbing mengajak Xiao Tai Yang untuk menulis ucapan untuk ayah mereka dalam sebuah kartu (kanan).

Melalui kelas budi pekerti kali ini, para pembimbing mengajak Xiao Tai Yang untuk menulis ucapan untuk ayah mereka dalam sebuah kartu. Meskipun kartu tersebut ditulis dengan kata-kata yang sederhana, tetapi didalamnya tersirat terima kasih dan cinta Xiao Tai Yang untuk ayah mereka.

“Papa” dan “mama” Xiao Tai Yang juga menayangkan video pendek yang menceritakan tentang kisah seorang ayah cacat dan anaknya. Secara singkat, video ini menceritakan tentang seorang anak yang merasa malu akan ayahnya yang cacat. Anak tersebut tidak pernah sadar akan cinta kasih dan pengorbanan ayahnya, hingga akhirnya dia menyesal akan sikap dan kelakuan buruknya terhadap ayahnya sendiri.

“Barangkali tidak ada ayah yang sempurna, hanya ada ayah yang mencintai anaknya lebih dari apapun,” itulah sebuah pesan singkat yang disampaikan melalui video ini. Banyak dari mereka sempat meneteskan air mata terharu setelah menonton video tersebut, menyadari betapa besarnya cinta seorang ayah kepada anaknya.

Dalam hati setiap orang sebenarnya terdapat benih-benih baik dan buruk. Tetapi karena pengaruh lingkungan dan orang sekitar, banyak orang secara tidak sadar memupuk benih-benih buruk, membiarkannya terus berkembang hari ke hari. Sampai akhirnya menyebabkan rusaknya keharmonisan keluarga di tengah kehidupan masyarakat sekarang. Demi mengarahkan generasi penerus ke arah yang lebih baik, Insan Tzu Chi mengajarkan Xiao Tai Yang tentang budi pekerti serta nilai moralitas yang benar. Menyebarluaskan benih-benih kebaikan serta mewariskan pandangan benar untuk generasi penerus.

  
 

Artikel Terkait

Bersama untuk Taiwan

Bersama untuk Taiwan

25 Agustus 2009 Geri Danoko, salah satu mandor mengatakan bahwa kegiatan ini berawal dari keinginan sejumlah mandor untuk turut bersumbangsih pada kegiatan kemanusiaan.
Memaknai Bulan Tujuh dengan Benar

Memaknai Bulan Tujuh dengan Benar

10 September 2018
Menyambut bulan tujuh dalam penanggalan Lunar, Tzu Chi Tebing Tinggi menggelar acara doa bersama bulan tujuh penuh berkah yang diadakan di Tzu Chi Kantor Penghubung Tebing Tinggi pada Minggu, 2 September 2018.
Cinta Kasih yang Berkelanjutan

Cinta Kasih yang Berkelanjutan

12 Oktober 2017

Kali ini pada Minggu, 8 Oktober 2017 Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan pengumpulan celengan cinta kasih yang dilaksanakan di sepanjang jalan Puakang, Kabupaten Karimun. Banyak toko yang menyambut baik kehadiran relawan Tzu Chi.

Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -