Mengantisipasi Banjir di Musim Hujan

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya
 
 

fotoWarga Pademangan Barat bekerja bakti mengumpulkan lumpur dan sampah menggunakan karung yang dikumpulkan di pinggir-pinggir jalan untuk kemudian diangkut dengan truk pengangkut sampah. 

Aksi bersih-bersih lingkungan di wilayah Pademangan Barat disambut baik oleh warga Pademangan Barat pada hari Minggu, 24 Januari 2010. Hampir seluruh warga dari 16 RW di Kelurahan Pademangan Barat turut berpartisipasi. Sebanyak 80 relawan Tzu Chi dan aparat Kepolisian dari Jakarta Utara juga ikut membantu kegiatan warga dalam upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat di wilayah tempat tinggalnya. 

 

Serentak dan Kompak
Dengan banyaknya warga dan relawan yang berpartisipasi, kegiatan ini pun berjalan dengan lancar dan baik.  Di pinggir jalan banyak menumpuk karung-karung yang berisi lumpur dan sampah yang telah disusun rapi oleh warga. Air hitam yang pekat serta bau tak sedap seakan “hilang” oleh kekompakkan warga yang dengan penuh sukacita membersihkan sampah dan kotoran di lingkungannya masing-masing.

Di setiap RW sudah disiapkan satu truk sampah besar untuk mengangkut karung-karung yang berisi lumpur dan sampah dari got (selokan) rumah warga yang telah dibersihkan. Pada hari itu, Tzu Chi dan pihak Dinas Kebersihan Jakarta Utara secara bersama-sama menyediakan truk sampah hingga terkumpul 24 unit kendaraan pengangkut sampah.

Menurut Lurah Pademangan Barat, Purwanto, kegiatan ini serentak dilakukan di 16 RW untuk mengantisipasi datangnya banjir yang biasa datang di musim penghujan. Menurut Purwanto, warga juga sudah tergerak untuk menjaga lingkungannya sendiri. Salah satunya adalah dengan adanya kesepakatan bersama untuk menegur siapapun warga Pademangan Barat yang membuang sampah secara sembarangan. Di sisi lain, warga juga diajak untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana kepentingan umum, seperti memelihara kebersihan dan memaksimalkan fungsi kali (sungai).  Hal ini sebagai gerakan pertama dari warga Pademangan Barat dalam menjaga kebersihan lingkungannya. 

foto  foto

Ket : - Warga Pademangan Barat yang berada di RW 11, Gang Swadaya secara serentak membersihkan               lumpur dan sampah yang menyumbat saluran air di lingkungan tempat tinggal mereka. (kiri)
          - Karung-karung berisi lumpur dan sampah ditumpuk dengan rapih oleh warga untuk selanjutnya               diangkut dengan 24 truk sampah yang telah disiapkan. (kanan)

“Hidup bersih ini akan menjadi pola hidup yang berkelanjutan dalan keseharian warga,” kata Purwanto berharap. Atas dukungan ini, Kelurahan Pademangan Barat beserta 30 orang stafnya turun langsung ke lapangan dan berbaur dengan warga membersihkan selokan di jalan-jalan.  Aparat kepolisian dari Polsek Pademangan dan Polres Jakarta Utara juga turut ambil bagian dengan menurunkan 100 orang anggotanya. Kerja bakti ini sebenarnya rutin dilaksanakan oleh warga Pademangan Barat setiap minggu, hanya kali ini dilakukan secara serentak di 16 RW. Yang menjadi kendala jika kerja bakti dilaksanakan secara bersamaan adalah minimnya sarana transportasi untuk mengangkut sampah. Untunglah dari pihak Tzu Chi dan Dinas Kebersihan Jakarta Utara turut membantu pengadaannya.

Saling Bersinergi
Di wilayah Kelurahan Pademangan Barat, sudah sejak setahun lalu atas prakarsa Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, dilakukan program ”Bersih Berahmat”. Dan wujud dukungan warga atas program ini adalah dengan gerakan penanaman pohon di lingkungan rumah mereka. Karena lahan penanaman pohon yang sempit, maka penanaman pohon pun menggunakan media pot. Selain tidak memakan tempat, perawatannya pun lebih mudah dilakukan.

 

foto  foto

Ket : - Relawan Tzu Chi, Tasima bin Talam warga RW 05 Pademangan Barat sangat antusias membersihkan             di lingkungannya. (kiri).
         - Acara bersih kampung ini serentak diadakan di 16 RW Pademangan Barat, di RW 11, khususnya Gang            Swadaya secara bergotong royong memasukkan lumpur dan sampah ke dalam karung yang telah             disediakan oleh relawan Yayasan Buddha Tzu Chi. (kanan)

Yayasan Buddha Tzu Chi yang salah satu misinya adalah pelestarian lingkungan dan budaya kemanusiaan sangat mendukung kegiatan ini. Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia memiliki keinginan untuk turut mendukung dan melestarikan nilai-nilai kemasyarakatan, kerukunan, kebersamaan, saling tolong-menolong tanpa memandang suku, agama maupun ras (SARA). Inisiatif ini pun disambut baik oleh warga dan aparat pemerintahan di wilayah Pademangan Barat sehingga antara pihak Tzu Chi, kelurahan dan warga Pademangan pun saling bersinergi dalam mewujudkannya.

Relawan Tzu Chi yang ikut dalam kegiatan ini bertugas di setiap RW yang telah ditentukan. Salah satunya Jodie Leonardi, relawan Tzu Chi yang mendapat tugas di wilayah RW 08. Dalam kesempatan itu, Jodie memanfaatkannya dengan mensosialisasikan pelestarian lingkungan yang dimulai dari sampah rumah tangga. “Saya sharing dengan RW-nya, Pak Supratman, kebersihan itu bisa dimulai dari rumah tangga dulu. Saya sarankan ibu-ibu untuk mulai memilah sampah basah dan sampah keringnya,” kata Jodie.

foto  foto

Ket : - Memberi Informasi. Salahsatu Ketua RW sejak pagi hari memberi informasi kepada pedagang di pasar             untuk mengadakan bersih-bersih setelah proses jual beli di pasar usai. (kiri).
        - Truk membawa sampah ke TPSA Bantar Gebang Bekasi dan TPSS di Pademangan, Jakut. (kanan)

Pada dasarnya setiap manusia menginginkan kehidupan dan lingkungan yang bersih, dan acara ini menunjukkan jika warga memiliki kesadaran yang tinggi dalam mewujudkannya. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya warga yang turut berpartisipasi –hampir tidak ada warga yang tidak turut bekerja bakti.

Bagi relawan Tzu Chi sendiri, kegiatan ini memberi pelajaran dan pengalaman baru. Seperti diungkapkan Jodie, “Setiap kegiatan Tzu Chi pasti ada makna pembelajaran untuk diri saya. Asal ada kemauan kita pasti bisa, seperti saat ini saya melihat hasil kerja sama dan kerukunan hidup antara warga dan relawan Tzu Chi bisa membersihkan lingkungan, walaupun saya datang dari daerah lain, bukan dari Pademangan. Melihat warga Pademangan hidup rukun, antar tetangga saling bergotong royong adalah pembelajaran bagi diri saya sendiri.” Pembelajaran memang tak harus dalam bentuk pendidikan formal, kegiatan positif di masyarakat pun dapat menjadi inspirasi dalam kehidupan kita. Jika manusia dan alam hidup selaras, maka akan tercipta keharmonisan hidup di tengah masyarakat. Dan untuk itu, relawan Tzu Chi sangat bersyukur karena menjadi bagian dalam upaya mewujudkan kehidupan masyarakat Pademangan yang bersih, aman dan nyaman.

  
 
 

Artikel Terkait

Suara Kasih : Dokter Berhati Buddha

Suara Kasih : Dokter Berhati Buddha

02 Maret 2011 Seorang dokter harus memiliki Bodhicitta. Dalam ajaran Buddha Bodhicitta berarti pikiran yang tercerahkan. Seorang dokter harus memiliki cinta kasih dan welas asih. Untuk menjadi seorang dokter, ia harus membangkitkan welas asihnya untuk menyelamatkan kehidupan. Ini adalah misi seorang dokter.
Suara Kasih: Berikrar untuk Menjadi Penyelamat bagi Orang Lain

Suara Kasih: Berikrar untuk Menjadi Penyelamat bagi Orang Lain

18 Juni 2013 Dunia tempat tinggal kita ini terdapat perpaduan berbagai kondisi, yaitu ada kebajikan, ada keburukan, ada penderitaan, dan ada kebahagiaan. Karena itu, setelah melihat penderitaan, kita harus menyadari berkah, menciptakan berkah, dan menapaki Jalan Bodhisatwa
Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -