Mengantisipasi Banjir Sejak Dini

Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Anand Yahya
 
foto

* Dengan kapasitas 850 kw dan daya hisap 1.800 m3 air/jam, maka kehadiran rumah pompa di Tanggul Kali Barat sangat membantu untuk menanggulangi banjir di wilayah sepanjang bantaran kali tersebut.

Tanggul barat yang berlokasi di Kali Cengkareng Drain, Jakarta Barat adalah sebuah kanal yang lebarnya tidak lebih dari 15 meter, berpondasi batu kali, dan memiliki satu pintu air berukuran sedang. Sekilas tanggul ini tidaklah istimewa, terlebih menarik perhatian. Tetapi bila ditinjau dari fungsinya maka tanggul barat ini memiliki peran yang cukup penting khususnya untuk wilayah Kapuk, sekitar Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi dan Perumahan Taman Palem.
Tanggul barat berfungsi sebagai kanal yang menampung air dari wilayah-wilayah tersebut sebelum akhirnya bermuara ke Kali Cengkareng Drain. Permasalahan yang dihadapi adalah seringnya debit air di Kali Cengkareng Drain lebih tinggi dari debit air yang ada di tanggul barat. Sehingga saat Pintu Air Tanggul Barat dibuka, justru menyebabkan banjir pada lokasi di sekitar pintu air.

Hal inilah yang mendorong Yayasan Buddha Tzu Chi, Perum Perumnas, dan pengembang Palem Lestari sejak tahun 2006 berinisiatif untuk membangun sebuah rumah pompa, sekaligus menyediakan mesin pompa berkapasitas 850 kw dengan daya sedot 1.800 m3 air/jam di Tanggul Barat Kali Cengkareng Drain.

foto  foto

Ket : - Pembuatan rumah pompa diawali dengan pembuatan kolam penampungan air berukuran 80 m x 13 m dan
           dalam 4,5 m. Aliran dari kali ini bermuara ke Kali Cengkareng Drain yang diatur dengan pintu air untuk
           mengatur masuknya air. (kiri)
         - Hartono, saat menjelaskan partisipasi Tzu Chi dalam menggalang partisipasi warga dan elemen
           masyarakat dalam pembuatan rumah pompa di Kali Tanggul Barat, Cengkareng, Jakarta Barat. (kanan)

Proyek pembangunan rumah pompa ini memakan waktu kurang lebih 8 bulan. Dimulai dengan pembuatan rumah pompa, pembuatan kolam penampungan air yang berukuran 80 m x 13 m, dan dalam 4,5 m, pembersihan samapah-sampah di sekitar aliran kali, pengerukan kali, dan pembuatan pintu air.

Perlunya Partisipasi dari Pihak Lain
Untuk mengimbangi besarnya kapasitas air yang tertampung di Pintu Air Tanggul Barat diperlukan satu buah pompa lagi dengan kapasitas yang sama. Dengan demikian, maka kinerja dari rumah pompa dapat bekerja secara maksimal. Keharusan tersedianya 2 mesin pompa berkapasitas 850 kw ini merupakan persyaratan minimal yang telah diberikan oleh konsultan sebelum pembangunan rumah pompa ini dibangun. Maka Tzu Chi pun kembali menggalang mitra yang bersedia untuk bekerjasama dalam pengelolaan rumah pompa. Keberhasilan dari kerjasama ini dibuktikan dengan hadirnya satu mesin pompa berkapasitas sama pada hari Kamis, 19 Febuari 2009 yang merupakan sumbangan dari PT. Reka Rumanda Agung Abadi dan PT. Nuansa Hidup Lestari untuk menunjang standarisasi pengaturan pintu air yang telah ditetapkan oleh konsultan.

foto  foto

Ket : - Samir, menyambut baik kehadiran rumah pompa yang dampaknya juga dirasakan bagi warga sekitar Kali
           Tanggul Barat. (kiri)
         - Mesin pompa baru berkapasitas 850 kw yang mempu menyedot 1800 m3 air dalam satu jam didatangkan.
           Dengan demikian, rumah pompa ini kini memiliki dua mesin pompa air dengan kapasitas yang sama
           sehingga dapat mengurangi dampak banjir di wilayah tersebut. (kanan)

Kehadiran pompa tambahan memang disambut baik oleh warga yang tinggal di sekitar Kali Tanggul Barat, Cengkareng Drain. Salah satu warga, Samir mengemukakan, "Harapan saya dengan adanya pompa tambahan supaya tidak banjir lah, karena di sini adalah tempat transitnya air. Sehingga kalau ada pompa tambahan bisa melancarkan aliran air di kali ini." Demikian harapan Samir salah seorang warga yang tinggal di sekitar Kali Tanggul Tarat, Cengkareng Drain. Lebih lanjut Samir yang tinggal di sekitar Kali Tanggul Barat, Cengkareng Drain ini juga menyatakan dukungan dan kesiapannya serta warga lainnya untuk menjaga kebersihan kali dengan sepenuh hati.

 

Artikel Terkait

Be the Light, Spread the Love

Be the Light, Spread the Love

21 Maret 2025

Dengan semangat "Be the Light, Spread the Love," Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi) berbagi takjil di bulan Ramadan, menyebarkan kebahagiaan melalui 300 takjil yang mereka siapkan dengan penuh cinta pada Minggu, 16 Maret 2025 di daerah Kelapa Gading, Jakarta Timur. 

Kewajiban Kita Melestarikan Bumi

Kewajiban Kita Melestarikan Bumi

09 Februari 2011 Tepat pukul 11.00 siang, usai pemilahan sampah daur ulang, Adenan Shixiong mempresentasikan kepada warga tentang keadaan bumi yang semakin kritis akibat ulah manusia. Dalam presentasinya Adenan mengumpamakan bumi seperti  tubuh kita.
Waisak 2019: Tiga Perayaan Penting Bagi Insan Tzu Chi di Dunia

Waisak 2019: Tiga Perayaan Penting Bagi Insan Tzu Chi di Dunia

16 Mei 2019

Seluruh insan Tzu Chi bersatu dalam doa sejuta insan dengan harapan kita dapat berlatih membangkitkan jiwa kebijaksanaan dalam diri sehingga dalam kehidupan nyata kita memperaktikkan ajaran welas asih agar menjadi manusia yang dapat menghimpun berkah dan menolong sesama sehingga dunia bebas bencana.

Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -