Mengasah Pribadi Melalui Pelayanan Humanis

Jurnalis : Arimami Suryo A., Fotografer : Arimami Suryo A.

doc tzu chi

Para siswa SMK Cinta Kasih Tzu Chi dalam kelas budi pekerti budaya humanis berbaris menuju Rumah Sakit Cinta Kasih (RSCK) Tzu Chi, Cengkareng untuk mempraktikkan budaya humanis.

Menjadi pribadi yang baik serta memiliki kepedulian terhadap sesama merupakan harapan setiap guru kepada muridnya. Begitu pula dengan guru-guru Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng yang mempraktikkan budaya humanis sebagai landasan dalam setiap kegiatannya. Misi Pendidikan yang juga berpedoman pada budaya humanis ini mencoba menanamkan prinsip cinta kasih dan kepedulian terhadap sesama kepada tunas-tunas penerus di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng.

Dalam mengasah rasa percaya diri serta menanamkan prinsip-prinsip budaya humanis, kelas budi pekerti budaya humanis di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng mengadakan pelayanan humanis di Rumah Sakit Cinta Kasih (RSCK) Tzu Chi, Selasa, 9 Mei 2017. Kegiatan ini memberikan pembelajaran kepada siswa SMK Cinta Kasih Tzu Chi untuk berinteraksi langsung dengan para pengunjung RSCK Tzu Chi, baik pasien dan keluarga pasien.

“Supaya anak-anak bisa belajar bersyukur, menghormati, serta menghargai. Mereka juga diberi kesempatan berbicara dengan pasien dan keluarga pasien,” ungkap Nelly Kosasih, Pembimbing kelas budi pekerti budaya humanis SMK Cinta Kasih Tzu Chi. Ia juga menjelaskan, dalam kegiatan pelayanan humanis ini para siswa mendapatkan sesuatu yang bisa memotivasi dan membangitkan empati mereka (siswa) dalam berbudaya humanis. Kegiatan ini sudah ada sejak tahun lalu (2016) tetapi untuk SMA Cinta Kasih Tzu Chi. Baru pada tahun 2017, diterapkan juga dalam materi kelas budi pekerti budaya humanis di SMK Cinta Kasih Tzu Chi.

Kegiatan pelayanan humanis ini melibatkan siswa SMK Cinta Kasih Tzu Chi kelas 11 AK (akuntansi), dan kelas 11 AP 1 dan AP 2 (administrasi perusahaan). Kegiatan pelayanan humanis di RSCK Tzu Chi ini merupakan praktek di lapangan dalam berbudaya humanis. “Jadi bukan hanya teori saja di kelas, mereka kita ajak juga untuk praktik langsung supaya bisa dinilai oleh orang lain,” ungkap Nelly.

Siswa SMK Cinta Kasih Tzu Chi juga melakukan shou yu (isyarat tangan) untuk menghibur para pengunjung RSCK Tzu Chi saat menunggu pelayanan.

Linda Tanti, siswa SMK Cinta kasih Tzu Chi kelas 11 AK (akuntansi) berinteraksi dengan para pengunjung RS Cinta Kasih Tzu Chi.

Di kelas ini para siswa berkesempatan untuk mengasah pribadi secara langsung dengan berbagai cara seperti: shou yu (isyarat tangan), sharing, bernyanyi, menyambut tamu, serta membantu membawakan barang keluarga pasien yang akan menjenguk di Rumah Sakit Cinta Kasih (RSCK) Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat.

Salah satu siswa yang mengikuti kegiatan ini adalah Linda Tanti, siswa kelas 11 AK SMK Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat. Ia merasa kegiatan ini sangat menarik karena Linda sendiri baru pindah sekolah di SMK Cinta Kasih Tzu Chi pada kelas 10 setelah sebelumnya bersekolah di wilayah Bekasi. “Kegiatan ini sangat menarik, nilai-nilai yang kita ambil yaitu bersyukur dan kita dapat belajar untuk lebih berani berbicara dengan orang yang tidak kita kenal,” ungkap Linda.

Bukan hanya mengasah keberanian dan kepercayaan diri, kegiatan pelayanan humanis di RSCK Tzu Chi ini juga memberikan kesempatan untuk bersumbangsih dalam pelayanan kepada masyarakat. “Kita dapat memotivasi orang-orang di sana, memberikan semangat bagi orang yang akan menjalani operasi,” ungkap Linda menceritakan pengalamannya. Selain itu, siswa kelas 11 AK ini juga sharing tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan Tzu Chi kepada para pengunjung RSCK Tzu Chi.

Nelly Kosasih, relawan Komite Tzu Chi Indonesia sekaligus pembimbing kelas budi pekerti budaya humanis memberikan arahan kepada para siswa SMK Cinta Kasih Tzu Chi sebelum melakukan pelayanan humanis.

Maryani Efendi (kanan), sedang mendengarkan penjelasan tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

Pengunjung serta pasien di RSCK Tzu Chi pun merasa terhibur dan senang dengan adanya pelayanan humanis dari siswa SMK Cinta Kasih Tzu Chi ini. “Wahh, kegiatan ini bagus juga, saat menunggu dokter kita jadi tidak mengantuk karena dihibur dan diajak ngobrol sama mereka,” ungkap Maryani Efendi (67), salah satu pasien RSCK Tzu Chi yang berdomisili di Cengkareng. Menurut penuturan Maryani, kegiatan seperti ini penting karena bisa menghibur pengunjung di RSCK Tzu Chi. Ia juga menilai kegiatan ini adalah hal positif, karena mengajak siswa untuk berani dan mau bersosialisasi.

Menurut Nelly Kosasih, pihak RSCK Tzu Chi juga sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini. “Mereka bukan hanya belajar, tapi ikut berkontribusi dalam pelayanan kepada publik. Pihak RSCK Tzu Chi pun sangat mendukung kegiatan ini karena memberikan nilai positif,” ungkapnya. Nelly juga merasa kegiatan praktik pelayanan humanis dalam kelas budi pekerti budaya humanis ini merupakan sarana untuk para siswa. Dalam hal ini, sarana membangkitkan mental mereka untuk berani dan belajar bersyukur.


Artikel Terkait

Mengasah Pribadi Melalui Pelayanan Humanis

Mengasah Pribadi Melalui Pelayanan Humanis

10 Mei 2017
Siswa SMK Cinta Kasih Tzu Chi melakukan kegiatan praktik pelayanan humanis di RSCK Tzu Chi Cengkareng. Para siswa diajak untuk berperan aktif dengan para pengunjung RSCK Tzu Chi baik kepada pasien ataupun keluarga pasien.
Dengan kasih sayang kita menghibur batin manusia yang terluka, dengan kasih sayang pula kita memulihkan luka yang dialami bumi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -