Mengenal Cara Kerja di Stasiun Televisi
Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Apriyanto
|
| ||
Semua anak lahir tidak dalam kondisi penuh oleh pengetahuan atau mewarisi semua kecerdasan yang dimiliki oleh orangtuanya. Anak-anak justru lahir dengan membawa pikiran yang masih kosong, namun memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan. Sehingga tanpa mempertimbangkan latar belakang sosial, budaya, maupun etnisnya, seorang anak sesungguhnya mampu mempelajari apa pun yang ia terima di lingkungannya. Periode Emas Pendidikan Menyadari pentingnya penanaman pengetahuan dan penerapan logika sejak dini kepada anak-anak, maka dalam salah satu program pendidikannya, Taman Kanak-kanak (TK) Cinta Kasih Tzu Chi mengajak anak-anak didiknya untuk berkenalan dengan berbagai profesi yang ada. Sebuah kegiatan yang bertujuan untuk membangun kepekaan anak-anak sejak dini tentang profesi yang mereka jumpai sekaligus menumbuhkan imajinasi mereka dalam membangun cita-cita.
Ket : - Dalam kunjungan ini, anak-anak TK Tidak hanya belajar melihat aktivitas profesi, tetapi juga berlatih ketertiban dan sopan santun. (kiri) Berkunjung ke DAAI TV Endang Susilawati, salah seorang guru TK A Cinta Kasih Tzu Chi menerangkan, bahwa melalui program ini anak-anak TK diharapkan memahami tugas-tugas dari setiap profesi dan berbagai atributnya. Dengan demikian, secara tidak langsung cara ini telah mengasah daya ingat, pembendaharaan kata, dan logika anak. Lebih lanjut Endang menjelaskan, bila seorang anak sudah mengetahui proses pembuatan acara di sebuah stasiun televisi. Maka anak pun akan memahami bagaimana suatu program televisi itu dibuat, sehingga akan membuat mereka mencintai seni dan memahami profesi jurnalistik secara lengkap. “Dengan mereka berkenalan dengan reporter dan mengetahui proses pembuatan acara di studio, anak-anak tidak akan berangan-angan bagaimana program televisi itu dibuat,” katanya.
Ket : - Endang Susilawati menilai, program pengenalan profesi ini adalah salah satu cara melatih logika dan pemahaman anak-anak sejak dini. (kiri). Maka tak heran jika setelah sesi perkenalan, ada seorang anak yang menanyakan bagaimana lelahnya bekerja sebagai reporter dan bagaimana agar bisa tampil di acara Rumah Dongeng yang tayang di DAAI TV. Menurut Endang, selain belajar berkenalan dengan profesi jurnalistik, kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun rasa percaya diri dan kemampuan anak-anak dalam bersopan santun saat berkunjung ke sebuah tempat yang baru pertama kali mereka datangi. “Di sini mereka tidak hanya berkenalan dengan profesi jurnalistik tetapi mereka juga harus belajar tertib dan menahan emosi,” jelasnya. Anak-anak usia dini dengan pikiran mereka yang polos dan kemampuan menyerap yang mengagumkan, tentu menjadi objek yang mudah untuk dibentuk karakter kepribadiannya kelak. Karena itu, pendidikan yang tepat sangatlah dibutuhkan bagi anak-anak di periode ini. Sebab, pendidikan dan pengarahan yang baik akan menghasilkan anak-anak yang cerdas di kemudian hari.
| |||
Artikel Terkait

Bantuan Kasur dan Selimut untuk Korban Banjir di Gowa
06 Februari 2019Tzu Chi Makassar membagikan bantuan lanjutan berupa 89 paket kasur dan selimut di Desa Tetebatu dan Desa Salekoa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan setelah banjir besar melanda wilayah tersebut 22 Januari 2019.

Antusias Pendonor Darah, Wujud Kepedulian Terhadap Sesama
20 Maret 2017
Percaya Diri Sebagai Kunci Keberhasilan
17 Oktober 2017Pada Minggu, 15 Oktober 2017 diadakan kegiatan rutin kelas budi pekerti (xiao tai yang) di Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Pada kesempatan ini, kelas budi pekerti mempelajari tema tentang kepercayaan diri.